Masalah Pemidanaan Anak Rekomendasi
10.5. Masalah Pemidanaan Anak
Menurut Pasal 113, anak yang tidak dapat dipidana adalah yang berusia dibawah 12 tahun sedangkan yang dikategorikan menerima pidana anak adalah yang berusia diantara 12 sampai dengan 18 tahun. Aturan inilah yang dianggap tidak tepat diberikan bagi anak. Beban yang diterima bagi anak adalah pidana pokok dan pidana tambahan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Pidana pokok bagi anak terdiri atas : a Pidana peringatan; b Pidana dengan syarat: pidana pembinaan di luar lembaga; pelayanan masyarakat; pengawasan; c Pelatihan kerja; atau d Pidana pembinaan dalam lembaga; e Pidana penjara. 2 Pidana tambahan terdiri atas : a Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana; atau b Pemenuhan kewajiban adat. Dengan ketentuan pidana penjara sebagai upaya terakhir yang harus ditempuh meskipun terpaksa dilakukan oleh hukum maka penempatan anak yang diputuskan penjara berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Selain itu, hukuman mati tidak diberlakukan bagi anak maka ditentukan hukuman pengganti berupa penjara maksimal 10 tahun.10.6. Rekomendasi
Meskipun anak bukan sebagai individu yang bebas, namun anak memiliki hak khusus yang harus dilindungi, yakni memiliki hak hidup untuk hidup aman dan nyaman dalam lingkungan tempat tinggalnya yang sehat baik secara materil maupun imateril. Oleh karena itu maka beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam R KUHP adalah: a. Menekankan prinsip non diskriminasi, Prinsip kepentingan terbaik untuk anak, Hak hidup dan partisipasi anak dalam setiap rumusannya. b. Memberikan ketetapan batasan usia anak yang disesuaikan dengan Konvensi Hak Anak. c. Memperluas kejahatan dengan mengakomodir bentuk – bentuk kejahatan yang selama ini terjadi terhadap anak. d. Meniadakan ancaman pidana bagi anak yang sedang berkonflik dengan hukum oleh karena itu solusi hukumnya adalah dengan menggunakan Sistem Restorative Justice yang bertujuan melakukan upaya pembinaan dan pemulihan. 146 Bagian ke 11 Tindak Pidana Perdagangan Orang11.1. Pengantar
Parts
» Munculnya Hukum yang Hidup dalam Masyarakat dalam RKUHP
» Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Menjadi Hukum Formal
» Belum Ada Batasan yang Jelas Mengenai Hukum yang Hidup dalam Masyarakat
» Hukum yang Hidup dalam Masyarakat Berbeda dengan Hukum Pidana
» Penutup dan Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Pengantar Catatan R KUHP Final
» Percobaan dan permulaan pelaksanaan dalam R KUHP
» Pemidanaan Percobaan Catatan R KUHP Final
» Hukuman Mati Bertentangan dengan Konstitusi dan Hukum HAM Internasional
» Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Usia Pertanggungjawaban Pidana Anak Konsep Kepentingan Terbaik Untuk Anak
» Diversi dalam RKUHP Konsep Diversi Untuk Kepentingan Anak Tidak Proporsional
» Syarat Diversi Tidak Memperhatikan Praktik Peradilan
» Inkonsistensi Terakait Syarat Pengulangan Tindak Pidana
» Pengaturan mengenai Diversi untuk Tindak Pidana tanpa Persetujuan Korban
» Ketentuan Pemenuhan Kewajiban Adat
» Tindakan Bagi Anak Catatan R KUHP Final
» Alasan dihapuskan Pidana Kurungan
» Perubahan Asas Pidana Denda dalam RKUHP
» Permasalahan yang Timbul dalam Penyusunan Peraturan Daerah
» Perbandingan dengan Kodifikasi Pidana Belanda
» Penutup Pengantar Catatan R KUHP Final
» Kejahatan terhadap Ideologi dalam R KUHP
» Perumusan yang Samar Pasal Karet yang dapat Merampas Hak Asasi Manusia Meneruskan Jargon Orde Baru
» Bersifat Diskriminatif Tidak Tepat lagi Diberlakukan dalam Konteks Politik saat ini
» Unsurnya yang Bersifat Obscuur
» Rumusan Hampir Sama dengan Delik Penghinaan Tidak Sesuai dengan Konteks Saat Ini
» Rahasia untuk Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Negara
» Rahasia Militer dan Pemerintah pada Waktu Perang Pasal 244, 248 RKUHP
» Tindak Pidana terhadap Informatika dan Telematika
» Pendahuluan Catatan R KUHP Final
» Pengaturan tentang Kejahatan Perang dalam RKUHP
» Tidak Tepat Menempatkan Kejahatan Genosida dan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
» Adanya Larangan untuk Memberikan Amnesti kepada Kejahatan Genosida dan Rekomendasi
» Transformasi Delik Penghinaan terhadap Golongan Penduduk: dari KUHP ke R KUHP
» Catatan terhadap Rumusan Pasal dalam Rancangan KUHP
» Inses dalam KUHP Catatan R KUHP Final
» Pengantar Perlindungan Anak di KUHP
» Masalah Pemidanaan Anak Rekomendasi
» Pengantar Pengertian Perdagangan Manusia dalam R KUHP
» Tidak Adanya Ketentuan Khusus untuk Anak Tidak Ditegaska ya Ele e Persetujua Kor a
» Ancaman Hukuman Sanksi Catatan R KUHP Final
» Konsep Persetubuhan Catatan R KUHP Final
» Ele e Bertentangan Dengan Kehendak atau Ta pa Persetujua dari Korban.
» Elemen Situasi yang Tidak Cukup Memadai Elemen Pihak Ketiga
» Pe e pata Perkosaa dala Bagian Kesusilaan
» Konsep Perkosaan bagi Anak yang Masih Minim
» Keterbatasan Rumusan Delik Pornografi
» Kriminalisasi yang Mengancam Kebebasan Sipil
» Keterbatasan Rumusan Delik sebagai Peluang
» Pengaturan Tindak Pidana terhadap Proses Peradilan Contempt of Court dan Sistem
» Contempt of Court adalah Bagian Sistem Adversary Model
» Perluasan Tindak Pidana Perzinaan dalam R KUHP 2015
» Overkriminalisasi Dalam Tindak Pidana Zina
» Permasalahan Ketentuan Mengenai Pengaduan dalam Tindak Pidana Zina
» Pengantar Bagaimana Negara lain mengatur Cohabatitation
» Tindak Pidana Asal dalam UU TPPU
» Jenis Kegiatan dalam Kejahatan Pencucian Uang
» Problem Kodifikasi Pasal TPPU dalam RKUHP
» Penutup Rekomendasi Catatan R KUHP Final
» Ketidakjelasan Penggunan Istilah Perbedaan Pengertian dan Prinsip
» Tidak adanya Penggolongan Catatan R KUHP Final
» Penyadapan dan Perlindungan Privasi
» Pengaturan Peyadapan dalam RKUHP
» Catatan Terkait Pengaturan Penyadapan dalam RKUHP
» Pengaturan Alat Kontrasepsi dalam RKUHP Catatan Terkait Pengaturan Alat Kontrasepsi dalam RKUHP
» Penghinaan sebagai alat pembatasan kebebasan berekspresi
» Asumsi bahwa Pidana Penjara untuk Penghinaan Tidak Sesuai dengan Perkembangan Sosial dan
» Penurunan Pola Pemidanaan Penjara Kasus Penghinaan
» Meningkatnya Penggunaan Pidana Percobaan
» Penggunaan Pidana Denda Catatan R KUHP Final
» Pidana Penjara Menimbulkan Dampak yang Luas
» Doktrin Membela Diri dan Alasan Pembenar Absen
Show more