yang cukup serta  tersedianya pelindung covershelter  termasuk adanya tempat mengasin yang disebut sebagai salt licks  Mongkolsawat  dan  Chanket, tanpa
tahun
2.6.1.  Daerah Jelajah Home range
Daerah jelajah atau home range  adalah wilayah yang secara teratur digunakan oleh kelompok populasi satwaliar untuk melakukan
penjelajahanperjalanan mengikuti ketersediaan pakan,  tempat berlindung dan berkembang biak. Daerah jelajah suatu jenis satwaliar, tergantung dari
karakteristik  prilakunya terutama jumlah individu kelompok, dan sifat kimia maupun fisik habitat Moen, 1973.
Gajah Sumatera adalah mamalia besar yang mempunyai kebutuhan pakan dan air yang luar biasa banyak dibandingkan mamalia herbivora lainnya.  Karena
itu    wilayah jelajah mereka cukup luas, diperkirakan 680 hektar per ekor Santiapillai, 1987 dan menurut perkiraan Olivier 1978 berkisar antara 370 –
830  hektar.  Gajah Asia di bagian barat laut India, tepatnya di Taman Nasional Rajaji, dilaporkan mempunyai wilayah jelajah antara 188 km
2
sampai lebih dari 400 km
2
,  bervariasi luasnya bergantung dari populasi dan kondisi ekologi; tetapi tidak terdapat perbedaan antara jantan dan betina Williams, tanpa tahun.
Sitompul 2011 mengatakan bahwa ukuran home range   gajah di Seblat Elephant Conservation Center  SECC, Bengkulu adalah 97,4 km
2
Minimum Convex  Polygon dan 95,0 km
2
95  Fixed  Kernel; dan tidak ada hubungan antara ukuran rata-rata  home range  bulanan atau jarak perjalanan dengan curah
hujan. Home range dipengaruhi oleh produktivitas pakan.  Ukuran wilayah jelajah tersebut, lebih kecil dibandingkan ruang jelajah gajah asia di daerah lain.  Hal ini
Universitas Sumatera Utara
diduga karena adanya konsistensi pada ketersediaan pakan maupun air di hutan dataran rendah dan juga terdapat  pembangunanaktivitas manusia di sekitar
kawasan SECC. Daerah jelajah gajah Asia di Simao, China menurut Zhang et al. 2003
ditemukan berbeda pada musim yang berbeda.  Selama musim kering daerah jelajahnya seluas 35,67 km
2
, dengan lokasi makan yang terpusat pada tiga lokasi dan digunakan secara bergiliran; sedangkan selama musim hujan daerah
jelajahnya lebih sempit  yaitu 18,42 km
2
,  dengan lokasi makan terpusat hanya pada satu area.
Jarak jelajah Gajah Afrika, berdasarkan penelitian yang dilakukan Wittemyer  et al. 2007, ternyata juga dipengaruhi oleh hirarkhi sosial individu
gajah, walaupun secara signifikan juga dipengaruhi musim.  Dikatakan bahwa jarak perjalanan kelompok dominan secara signifikan lebih pendek rata-rata 0,25
kmjam dan 5,93 kmhari daripada kelompok yang tingkat dominansinya lebih rendah  rata-rata 0,46 kmjam dan 10,78 kmhari, tetapi hal tersebut terjadi
hanya di musim kemarau, tidak pada musim hujan saat persaingan mendapatkan sumberdaya berkurang.
2.6.2.   Ketersediaan Pakan