Kelas Kesesuaian Jumlah Jenis Pakan Kelas Kesesuaian Tutupan Tajuk Kelas Kesesuaian Jarak dari Sumber Air

tanaman padi. Melihat pola kecenderungan tersebut dalam kaitannya dengan keberadaan gajah di dalam kawasan hutan; kondisi demikian sedikit mengkhawatirkan dari sudut pandang konservasi satwa liar. Mengingat gajah sangat menyukai jenis-jenis tanaman dari suku Arecaceae seperti: sawit dan pinang Syarifuddin, 2008 sehingga tanaman ini sangat beresiko menimbulkan konflik dengan manusia. Resiko terjadinya konflik antara gajah dan manusia semakin meningkat, ketika lahan kosong yang masih cukup luas Lampiran 10, semakin banyak dibuka untuk perkebunan sawit. Menurut informasi masyarakat, akhir-akhir ini sudah banyak investor yang berminat membuka kebun sawit di wilayah desa sekitar Cagar Alam. Bila hal ini terjadi akan sangat mengancam keberadaan kawasan konservasi yang merupakan habitat satwa terancam punah seperti gajah Sumatera.

4.9. Sebaran Kelas Kesesuaian Habitat

Berdasarkan peringkat kondisi habitat faktual dan skor parameter ekologi habitat gajah di Cagar Alam Pinus Jantho, dibuat kelas kesesuaian masing-masing parameter ekologi yang merupakan acuan dalam membuat kelas kesesuaian habitat. Analisis data kesesuaian dapat dilihat pada Lampiran 9.

4.9.1. Kelas Kesesuaian Jumlah Jenis Pakan

Data penelitian menunjukkan bahwa gajah lebih sering berada pada tempat- tempat yang banyak menyediakan sumber pakan, terutama jenis tumbuhan dan tingkat pertumbuhan yang disukai. Pada lokasi penelitian tipe vegetasi sumber pakan tersebut adalah hutan sekunder, sehingga keberadaan hutan sekunder menjadi sangat penting. Kelas kesesuaian masing-masing tipe sumber pakan Universitas Sumatera Utara berdasarkan jumlah jenis pakan yang disukai gajah, seperti tersaji pada Tabel 4.42 dan peta sebaran kelas kesesuaian dapat dilihat pada Gambar 4.32. Faktor pembobot untuk parameter ini adalah 24 Lampiran 8. Tabel 4.42. Kelas Kesesuaian Jumlah Jenis Pakan Kelas Jumlah pakan yang disukai jenis Klasifikasi 1 Tidak penting 2 2 Kurang penting 3 3 Penting 4 5 Sangat penting

4.9.2. Kelas Kesesuaian Tutupan Tajuk

Data menunjukkan bahwa di lokasi penelitian gajah lebih sering berada pada lokasi dengan tutupan tajuk jarang sampai sedang dibandingkan lokasi lain. Lokasi dengan kondisi demikian tersedia pada tipe vegetasi hutan sekunder, dan sangat sesuai bagi gajah. Kelas kesesuaian masing-masing tutupan tajuk berdasarkan kerapatan yang disukai gajah, tersaji pada Tabel 4.43 dan peta sebaran kelas kesesuaian tutupan tajuk dapat dilihat pada Gambar 4.33. Faktor pembobot untuk parameter ini adalah 17 Lampiran 8. Tabel 4.43. Kelas Kesesuaian Tutupan Tajuk Kelas Tutupan Tajuk Klasifikasi 1 Hutan primer, rapat Tidak disukai 2 Hutan sekunder, agak rapat Kurang disukai 3 Daerah terbuka, lahan rerumputan Disukai 4 Hutan sekunder, tutupan jarang – sedang Sangat disukai

4.9.3. Kelas Kesesuaian Jarak dari Sumber Air

Salah satu komponen habitat penting bagi gajah adalah sumber air, seperti sungai maupun alur. Hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan air bagi gajah yang sangat banyak, yaitu 200 literhari. Dengan demikian, di habitatnya gajah lebih Universitas Sumatera Utara sering menempati ruang yang dekat dengan sumber air. Semakin dekat dengan sumber air, semakin disukai gajah. Kelas kesesuaian jarak dari sumber air tersaji pada Tabel 4.44 dan peta sebaran kelas kesesuaiannya dapat dilihat pada Gambar 4.34. Faktor pembobot untuk parameter ini adalah 18 Lampiran 8. Tabel 4.44. Kelas Kesesuaian Jarak dari Sumber Air Kelas Jarak dari Sumber Air m Klasifikasi 1 3000 Tidak disukai 2 2000 - 3000 Kurang disukai 3 1000 - 2000 Disukai 4 1000 Sangat disukai

4.9.4. Kelas Kesesuaian Ketinggian Tempat