Kelerengan slope. Berdasarkan jejak dan kotoran yang tercatat bahwa
gajah di lokasi penelitian lebih banyak menempati ruang dengan kelerengan mulai dari landai, datar dan lebih jarang jejaknya pada kelerengan lebih curam. Skor
peringkat penggunaan ruang berdasarkan kelerengan lapangan X
5
1,......,5 akan mempengaruhi nilai indikator Y. Grafik hubungan antara sub indeks Y dan
komponen kelerengan tempat X
5
dapat dilihat pada Gambar 4.24.
Gambar 4.24. Grafik indikator kelerengan
4.8.2.2. Desa sekitar Hutan
Indeks Desa sekitar Hutan merupakan komposit dari parameter pertumbuhan penduduk, penggunaan lahan dan komoditi pertanianperkebunan
yang ditanam oleh masyarakat. Dengan demikian dapat dirumuskan sebagai: I
DH
= I
PP
. w
PP
+ I
PL
. w
PL
+ I
Kom
. w
Kom
Pertumbuhan Penduduk. Pertumbuhan penduduk desa sangat
berpengaruh terhadap luas dan pemanfaatan lahan di desa-desa sekitar hutan. Pada gilirannya hal tersebut akan berdampak pada perambahan ke dalam
kawasan hutan, karena desakan kebutuhan. Semakin rendah pertumbuhan
y = 104 - 16x R² = 0,941
y = 84 + 1,142x - 2,857x
2
R² = 0,983
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
sub i nde
k s
Y
kelerengan X5
Linear Series1 Poly. Series1
Universitas Sumatera Utara
penduduk semakin meningkatkan peluang terwujudnya fungsi perlindungan hutan Cagar Alam Pinus Jantho sebagai daerah suaka bagi satwaliar. Kondisi
pertumbuhan penduduk desa sekitar hutan lebih dominan pada angka 1– 1,5, meski ada juga yang tinggi 2,5. Skor peringkat pertumbuhan penduduk
faktual di sekitar CA Jantho X
6
1,......,5 akan mempengaruhi nilai indikator Y. Grafik hubungan antara sub indeks Y dan parameter pertumbuhan
penduduk X
6
dapat dilihat pada Gambar 4.25.
Gambar 4,25. Grafik indikator pertumbuhan penduduk
Penggunaan Lahan. Pemanfaatan lahan di desa sekitar hutan, sangat
berpengaruh terhadap keberlanjutan hutan Cagar Alam sebagai kawasan perlindungan satwaliar dan sekaligus memperkecil timbulnya konflik antara
manusia dan gajah. Nilai teringgi berdasarkan pendapat pakar adalah untuk pemanfaatan lahan yang mempunyai resiko paling rendah, yaitu berturut-turut:
1 hutan desa, 2 lahan terlantar untuk penggembalaan ternak, 3 sawah tidur, 4 ladangkebun dan 5 sawah. Skor peringkat penggunaan lahan sesuai dengan
kondisi lapangan X
7
1,......,5 akan mempengaruhi nilai indikator Y. Grafik hubungan antara sub indeks Y dan parameter penggunaan lahan X
7
dapat dilihat pada Gambar 4.26.
y = 72 - 9,6x R² = 0,315
y = 84 - 19,88x + 1,714x
2
R² = 0,329 20
40 60
80 100
2 4
6
sub i nde
k s
Y
pertumbuhan penduduk X6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.26. Grafik indikator penggunaan lahan
Komoditi yang ditanam. Untuk menghindari konflik dengan gajah,
masyarakat hendaknya menanam tanaman yang tidak disukai gajah. Nilai tertinggi untuk parameter komoditi berdasarkan pendapat pakar adalah untuk
tanaman yang paling tidak disukai gajah, berturut-turut adalah: 1 cabe, 2 coklat dan kemiri , 3 sawit, 4 kacang tanah, ubi, kentang dan 5 padijagung;
sedangkan kondisi faktual lapangan secara berurutan: padijagung; coklat kemiri; sawit, kacang tanahubi dan cabetomat. Skor peringkat komoditi X
8
1, ......,5 akan mempengaruhi nilai indikator Y. Grafik hubungan antara sub indeks Y dan parameter komoditi X dapat dilihat pada Gambar 4.27.
Gambar 4.27. Grafik indikator komoditi yang ditanam
y = 119,2 - 24,8x R² = 0,860
y = 163,2 - 62,51x + 6,285x
2
R² = 0,937
-20 20
40 60
80 100
120
2 4
6
sub i nde
k s
Y
pemanfaatan lahan X7
y = 56 - 4x R² = 0,058
y = - 24 + 64,57x - 11,42x
2
R² = 0,731 20
40 60
80 100
2 4
6
sub in
d ek
s Y
komoditi X8
Universitas Sumatera Utara
4.8.3. Pembobotan