Ketersediaan Pakan Kesesuaian Habitat bagi Gajah

diduga karena adanya konsistensi pada ketersediaan pakan maupun air di hutan dataran rendah dan juga terdapat pembangunanaktivitas manusia di sekitar kawasan SECC. Daerah jelajah gajah Asia di Simao, China menurut Zhang et al. 2003 ditemukan berbeda pada musim yang berbeda. Selama musim kering daerah jelajahnya seluas 35,67 km 2 , dengan lokasi makan yang terpusat pada tiga lokasi dan digunakan secara bergiliran; sedangkan selama musim hujan daerah jelajahnya lebih sempit yaitu 18,42 km 2 , dengan lokasi makan terpusat hanya pada satu area. Jarak jelajah Gajah Afrika, berdasarkan penelitian yang dilakukan Wittemyer et al. 2007, ternyata juga dipengaruhi oleh hirarkhi sosial individu gajah, walaupun secara signifikan juga dipengaruhi musim. Dikatakan bahwa jarak perjalanan kelompok dominan secara signifikan lebih pendek rata-rata 0,25 kmjam dan 5,93 kmhari daripada kelompok yang tingkat dominansinya lebih rendah rata-rata 0,46 kmjam dan 10,78 kmhari, tetapi hal tersebut terjadi hanya di musim kemarau, tidak pada musim hujan saat persaingan mendapatkan sumberdaya berkurang.

2.6.2. Ketersediaan Pakan

Vegetasi merupakan komponen penting dari suatu habitat satwaliar sebagai sumber pakan, yang dibutuhkan oleh satwa herbivora. Sumber pakan merupakan kebutuhan pokok atau komponen utama dalam suatu habitat untuk memenuhi kebutuhan hidup satwa Khanna et al, 2001. Ketersediaan pakan dipengaruhi oleh faktor lingkungan fisik habitat, seperti iklim dan tanah sebagai media pertumbuhannya. Ketersediaan pakan yang cukup berpengaruh pada tingkat Universitas Sumatera Utara kesejahteraan satwa, sehingga dihasilkan satwa-satwa yang mempunyai daya reproduksi tinggi dan ketahanan terhadap penyakit juga tinggi. Dalam hubungannya dengan reproduksi, ketersediaan pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup akan mempengaruhi fertilitas dan fekunditas Bailey, 1984. Kuantitas dan kualitas pakan yang diperlukan oleh satwaliar bervariasi menurut jenis, perbedaan kelamin, kelas umur, fungsi fisiologis, musimcuaca dan kondisi geografis. Dari segi pakan, herbivora memerlukan kuantitas dan kualitas pakan yang berkaitan dengan kandungan gizi, sedangkan karnivora lebih mementingkan kuantitas dan ketersediaan pakan daripada kualitasnya. Herbivora menghendaki pakan yang tinggi kandungan proteinnya dan mudah dicerna, sehingga herbivora selalu memilih hijauan yang memiliki kandungan protein tinggi Bailey, 1984 dan Alikodra, 1990. Gajah adalah herbivora yang pakannya bersumber dari tumbuh-tumbuhan yang meliputi: daun, batang dan kulit batang pohon, umbi, umbut, akar dan buah. Di habitat alaminya gajah menjelajah hutan dalam area yang sangat luas untuk memenuhi kebutuhan pakan kelompoknya, mengingat ukuran tubuhnya yang besar, yang membutuhkan makanan lebih banyak dibandingkan herbivora lainnya, mencapai 200 – 300 kg biomas per hari atau 5 – 10 dari berat tubuhnya WWF, Tanpa tahun . Pakan alami gajah mempunyai karakteristik tersendiri. Menurut laporan Sukumar 1985, meskipun gajah India adalah pemakan segala jenis tumbuhan, namun ada beberapa ordo yang paling sering dikonsumsinya sebanyak 68 dari jenis tumbuhan yang tercatat sebagai pakannya, adalah dari ordo Malvales suku Malvaceae, Sterculiaceae dan Tilliaceae, kemudian dari suku Leguminoceae, Palmae, Cyperaceae dan Graminae. Universitas Sumatera Utara Jenis tumbuhan pakan gajah yang ditemukan oleh Zahrah 2002 di kawasan hutan Sekundur, Aras Napal Sumatera Utara dan Serbajadi Aceh Timur sebanyak 55 jenis yang termasuk kedalam 20 suku; yang didominasi oleh suku Poaceae, Arecaceae, Mimosaceae, Euphorbiaceae, Fabaceae, Moraceae, Palmae, Myrtaceae, dan Zingiberaceae. Selanjutnya dikatakan bahwa ketersediaan pakan bervariasi pada setiap tipe vegetasi. Pada hutan primer dan hutan sekunder tua, tumbuhan pakan gajah didominasi oleh jenis palem dan rotan yang faktanya mempunyai kelimpahan yang sangat tinggi di tipe vegetasi tersebut. Hutan sekunder muda didominasi tumbuhan pakan dari jenis-jenis herba yang banyak menyediakan dedaunan dan batang kayu kecilmuda dan kulit kayu browsed, sedangkan tipe vegetasi semak belukar, pakan gajah didominasi oleh jenis-jenis rumput grazed dan herba. Sekurangnya, di Seblat Elephant Conservation Center dikenal 273 jenis tumbuhan pakan yang termasuk kedalam 69 suku, dan diantara jenis-jenis tumbuhan pakan yang paling sering dimakan oleh gajah adalah jenis-jenis dari suku Moraceae, Arecaceae, Fabaceae, Poaceae, dan Euphorbiaceae. Gajah Sumatera lebih sering makan daun-daunan browsed daripada rumput-rumputan grazed, terutama pada musim hujan Sitompul, 2011. Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh Steinheim et al. 2005 bahwa pakan Gajah Asia di Nepal, didominasi oleh daun-daunan browse plants sebesar 66, sementara rumput- rumputan sebesar lebih dari 25 dan tumbuhan herba 9.

2.6.3. Sumber Air