Kriteria pengujian : - Ditolak H
jika nilai t
hitung
t
tabel n-k-1
; atau - Ditolak H
jika nilai t
hitung
t
tabel n-k-1
. 3. Ambil kesimpulan, apakah perlu trimming atau tidak. Apabila terjadi trimming,
maka perhitungan harus diulang dengan menghilangkan jalur yang menurut pengujian tidak bermakna no significant.
2.9 Teori-teori Variabel Penelitian
2.9.1 Hasil Belajar
2.9.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Pada bukunya yang berjudul Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Sudjana 2009,
mengemukakan bahwa “belajar dan mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran
instruksional, pengalaman proses belajar-mengajar, dan hasil belajar. Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam gambar berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tujuan Instruksional a
c
Pengalaman belajar b
Hasil Belajar proses belajar-mengajar
Gambar 2.7 Hubungan Unsur-Unsur Belajar-Mengajar
Garis a meenunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan proses belajar-mengajar, garis b menunjukkan hubungan antara proses belajar-mengajar
dengan hasil belajar, dan garis c menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan hasil belajar. Dari ketiga unsur-unsur tersebut masing-
masing berhubungan antara satu sama lain, yang kesemuanya mengarah pada hasil belajar sebagai sebuah akhir pencapaian penilaian dalam proses belajar-
mengajar. Jadi, dapat didefinisiskan bahwa hasil belajar merupakan suatu pencapaian oleh siswa atas proses belajar-mengajar yang telah ditempuh, yang di
dalamnya terkandung tujuan-tujuan instruksional.
Hasil belajar sendiri merupakan implementasi dari apa yang telah dipelajari siswa sebelumnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang
dikemukakan oleh Sudjana 2009 bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh karena itu, hasil belajar hendaknya mampu menilai siswa dalam ketiga aspek
tingkah laku yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan suatu penilaian yang diperoleh dari kemampuan siswa mengikuti proses belajar, yang
berupa angka atau huruf pada periode waktu tertentu.
2.9.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Soekanto 2012 menyebut bahwa di dalam pola hubungan interaksi sosial anak dan remaja merupakan salah satu pihak, di samping adanya pihak lain. Pihak-
pihak tersebut saling mempengaruhi, sehingga terbentuklah kepribadian- kepribadian tertentu. Pihak-pihak tersebut dapat disebut sebagai lingkungan-
lingkungan sosial tertentu dan pribadi-pribadi tertentu. Soekanto 2012 juga menyebutkan bahwa ada pengaruh dari lingkungan
sosial dalam mempengaruhi tumbuhnya motivasi dan keberhasilan studi anak dan remaja, di samping juga terdapat peranan-peranan pribadi yang tidak mustahil
mempunyai pengaruh yang lebih besar. Lingkungan sosial tersebut dapat berupa keluarga misalnya orang tua, saudara-saudara, dan kerabat dekat, kelompok
sepermainan, dan kelompok pendidik sekolah. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu ada dua faktor, antara lain : a. Faktor internal
Yang dimaksud faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor ini meliputi jasmani dan rohani siswa, antara lain
intelegensi siswa, sikap siswa, minat, bakat, motivasi, serta kondisi fisik siswa itu sendiri.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor internal Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari luar siswa, yakni lingkungan
sosial. Seperti yang telah dikemukakan oleh Soekanto 2009 bahwa yang termasuk lingkungan sosial yaitu keluarga, kelompok sepermainan, dan
kelompok pendidik sekolah. Kedua faktor tersebut juga berperan penting dalam belajar sehingga secara tidak langsung mempengaruhi dalam pencapaian
hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Syah 2010 yaitu bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu ada tiga faktor, antara lain faktor internal keadaankondisi jasmani dan rohani siswa, faktor internal
kondisi lingkungan di sekitar siswa, serta faktor pendekatan belajar jenis upaya belajar siswa yang meiputi strategi dan metode yang digunakan siswa.
2.9.1.3 Indikator dan Jenis-jenis Hasil Belajar
Adapun menurut Syah 2010 dalam bukunya Psikologi Pendidikan dikatakan bahwa, “pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana
yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator penunjuk adanya prestasi tertentu dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkap
atau diukur”. Berikut tabel yang menyajikan tentang indikator, jenis, dan cara evaluasi hasil belajar yang berasal dari berbagai sumber rujukan Surya, 1982;
Universitas Sumatera Utara
Barlow, 1985; Petty, 2004 dalam Muhibbin Syah, 2009 dengan penyesuian seperlunya.
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Hasil Belajar
RanahJenis Prestasi Indikator
Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta Kognitif
1. Pengamatan
2. Ingatan
3. Pemahaman
4. Penerapan 1. Dapat menunjukkan
2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali
1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara
tepat 1. Tes lisan
2. Tes tertulis 3. Observasi
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
3. Observasi
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
3. Observasi
Universitas Sumatera Utara
5. Analisis pemeriksaan dan
penilaian secara teliti
6. Sintesis membuat paduan baru dan
utuh 1. Dapat menguraikan
2. Dapat mengklasifikasikan atau memilah-milah
1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat menggeneralisasikan membuat prinsip umum
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
B. Ranah Ras Afektif
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apresiasi atau sikap menghargai
1. Menunjukkan sikap menerima
2. Menunjukkan sikap menolak
1. Kesediaan berpartisipasi Atau terlibat
2. Kesediaan memanfaatkan
1. Menganggap penting dan bermanfaat
2. Menganggap indah dan harmonis
3. Mengagumi 1. Tes tertulis
2. Tes skala sikap 3. Observasi
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala penilaian atau sikap
2. Pemberian tugas 3. Observasi
Universitas Sumatera Utara
4. Internalisasi pendalaman
5. Karakterisasi penghayatan
1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari
1. Melembagakan atau Meniadakan
2. Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas
ekspresif yang menyatakan sikap
dan proyektif
1. Pemberian tugas ekspresif dan
proyektif 2. Observasi
C. Ranah Karsa Psikomotor
1. Keterampilan bergerak dan
bertindak
2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal
1. Mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya
1. Mengucapkan 2. Membuat mimik dan
gerakan jasmani 1. Observasi
2. Tes tindakan
1. Tes lisan 2. Observasi
3. Tes tindakan Sumber : Muhibbin Syah, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.9.1.4 Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan
guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran Sudjana, 2009. Secara umum, sistem penilaian hasil belajar dibedakan atas dua sistem
yaitu penilaian acuan norman PAN dan penilaian acuan patokan PAP. Penilaian acuan norma PAN merupakan penilaian yang didasarkan atas rata-rata
kelompok siswa. Sedangkan penilaian acuan patokan PAP merupakan penilaian yang didasarkan atas tujuan instruksional yang harus dicapai siswa. Sudjana
2009 mengungkapkan bahwa sistem penilaian acuan patokan ini disebut juga standar mutlak, karena dalam penilaian bisa saja terjadi semua siswa gagal atau
tidak lulus karena tidak dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
2.9.2. Kegiatan Ekstrakurikuler