2.9.1.4 Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan
guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran Sudjana, 2009. Secara umum, sistem penilaian hasil belajar dibedakan atas dua sistem
yaitu penilaian acuan norman PAN dan penilaian acuan patokan PAP. Penilaian acuan norma PAN merupakan penilaian yang didasarkan atas rata-rata
kelompok siswa. Sedangkan penilaian acuan patokan PAP merupakan penilaian yang didasarkan atas tujuan instruksional yang harus dicapai siswa. Sudjana
2009 mengungkapkan bahwa sistem penilaian acuan patokan ini disebut juga standar mutlak, karena dalam penilaian bisa saja terjadi semua siswa gagal atau
tidak lulus karena tidak dapat memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
2.9.2. Kegiatan Ekstrakurikuler
2.9.2.1 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
Universitas Sumatera Utara
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolahmadrasah. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri
merupakan bagian dari pengembangan diri, dan biasanya difasilitasi atau dibimbing oleh guru atau tenaga kependidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling yang merupakan
wahana pengembangan pribadi peserta didik melalui berbagai aktivitas sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa, baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung dengan materi kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari tujuan dan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan di seluruh
lembaga pendidikan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah segala aktivitas yang dilakukan siswa di luar kegiatan belajar mengajar
yang telah terjadwal oleh sekolah yang dinyatakan dalam nilai yang ada di laporan hasil belajar siswa raport siswa.
2.9.2.2 Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam mencapai tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan minat dan bakat siswa, ada beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diterapkan di
lembaga pendidikan, antara lain : 1. Krida, meliputi kepramukaan, Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa
LDKS, Kursus Kader Da’wah KKD, Palang Merah Remaja PMR,
Pasukan Pengibar Bendera PASKIBRAKA.
Universitas Sumatera Utara
2. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja KIR, Kegiatan Penguasaan Keilmuan dan Kemampuan Akademik, Penelitian.
3. LatihanLomba, KeterbakatanPrestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan keagamaan.
4. Seminar, lokakarya, dan pameranbazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya. Pada
prinsipnya masih banyak lagi jenis ekstrakurikuler yang dapat dilaksanakan demi mengembangkan minat dan bakat peserta didik.
2.9.2.3 Penilaian Kegiatan Ekstrakurikuler
Karena kegiatan ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan diri dan bukan termasuk mata pelajaran, maka hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler
dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada pimpinan sekolahmadrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan. Namun
seringkali, dalam laporan hasil belajar siswa untuk penilaian kegiatan ekstrakurikuler tersebut diambil dari kerajinan dan kehadiran, dimana di dalam
kehadiran tersebut juga dinilai prestasi atau kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Universitas Sumatera Utara
2.9.3 Interaksi Sosial