Tabel 4.7 Skala interval untuk Variabel Interaksi Sosial X
2
Skala Ordinal Skala Interval
1 1
2 1,83
3 2,80
4 1,81
5 5,18
Sumber : Pentransformasian data penelitian, 2013.
4.6 Pengolahan Data
4.6.1 Menentukan Model Diagram Jalur dan Persamaan Struktural
Adapun diagram jalur untuk penelitian ini yaitu :
X
1
Y
y
X
2
Y
Gambar 4.1 Model Diagram Jalur
X
2
Y X
1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan untuk model diagram di atas sebagai berikut : Nilai kegiatan ekstrakurikuler merupakan variabel bebas pertama disimbolkan
dengan X
1.
Interaksi sosial merupakan variabel bebas kedua yang disimbolkan dengan X
2.
Hasil belajar matematika merupakan variabel terikat yang disimbolkan dengan Y.
Dari model diagram jalur di atas, maka dapat ditentukan persamaan strukturalnya, yaitu sebagai berikut :
Y = YX
1
. X
1
+ YX
2
. X
2
+
y
.
4.6.2 Analisis Korelasi Pearson
Analisis Korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Dalam analisis jalur, hubungan korelasional
dinotasikan dengan rx
1
x
2
. Pada model diagram jalur, hubungan tersebut juga ditandai dengan adanya anak panah yang berujung ganda . Untuk
menghitung korelasi antara variabel eksogen X
1
dan X
2
r
x1x2
, dapat digunakan rumus Korelasi Pearson Moment Product, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Adapun perhitungan korelasi tersebut, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.8 Tabel Pembantu untuk Menghitung Korelasi X
1
dan X
2
No. Responden X1
X2 X12
X22 X1.X2
1 80
2,49 6400
6,20 199,20
3 91
3,14 8281
9,86 285,74
7 93
2,6 8649
6,76 241,80
8 85
2,5 7225
6,25 212,50
9 93
1,82 8649
3,31 169,26
10 86
3,82 7396
14,59 328,52
11 87
3,49 7569
12,18 303,63
12 82
2,87 6724
8,24 235,34
15 90
2,62 8100
6,86 235,80
18 90
2,52 8100
6,35 226,80
20 90
3,23 8100
10,43 290,70
21 91
2,09 8281
4,37 190,19
23 92
2,28 8464
5,20 209,76
24 92
2,15 8464
4,62 197,80
27 83
1,8 6889
3,24 149,40
28 82
1,95 6724
3,80 159,90
30 87
1,64 7569
2,69 142,68
31 89
1,94 7921
3,76 172,66
32 87
2,3 7569
5,29 200,10
33 86
2,34 7396
5,48 201,24
34 86
3,32 7396
11,02 285,52
35 83
2,64 6889
6,97 219,12
36 83
2,93 6889
8,58 243,19
40 88
2 7744
4,00 176,00
41 81
3,27 6561
10,69 264,87
42 85
1,78 7225
3,17 151,30
44 88
2,44 7744
5,95 214,72
45 86
1,61 7396
2,59 138,46
46 89
2,86 7921
8,18 254,54
Universitas Sumatera Utara
No. Responden X1
X2 X12
X22 X1.X2
47 89
2,55 7921
6,50 226,95
48 84
2,1 7056
4,41 176,40
50 87
2,24 7569
5,02 194,88
54 84
2,19 7056
4,80 183,96
55 83
1,47 6889
2,16 122,01
57 83
1,3 6889
1,69 107,90
58 81
2,55 6561
6,50 206,55
59 82
2,76 6724
7,62 226,32
Jumlah 3198
89,6 276900
229,35 7745,71
Sumber : Hasil Penelitian, 2013.
Dari tabel pembantu di atas, maka dapat diperoleh :
7745,71
Maka r
x1x2 :
Universitas Sumatera Utara
Adapun setelah dianalisis dengan SPSS 17, diperoleh hasil bahwa, nilai korelasi diantara variabel X
1
dan X
2
yaitu sebesar 0,018 yang dapat dilihat pada Lampiran 13 mengenai Analisis Korelasi antara Variabel X
1
dan X
2
. Artinya, hubungan antara variabel X
1
dan X
2
bernilai sangat rendah atau hampir tidak ada hubungan sama sekali, yang dibuktiktikan dengan nilai korelasi X
1
dan X
2
berada pada rentang 0,00
– 0,199 sangat rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara variabel X
1
dan X
2
tidak memiliki korelasi satu sama lain. Hal ini dapat dilihat pada tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :
Tabel 4.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat 0,60
– 0,799 Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat 0,20
– 0,399 Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Achmad Engkos Kuncoro, 2007.
Universitas Sumatera Utara
4.6.3 Pengujian Secara Parsial