Konsep Pemberdayaan Pemberdayaan 1 Pengertian Pemberdayaan

dan selanjutnya secara aktif melibatkan diri dalam menangani perubahan Bahari dalam Siagian 2012. Pemberdayaan masyarakat Community Development adalah suatu proses yang merupakan usaha masyarakat yang diintegrasikan dengan otoritas pemerintah guna memperbaiki kondisi sosial ekonomi, kultur komunikasi, mengintegrasikan komunitas ke dalam kehidupan nasional dan mendorong kontribusi yang lebih optimal bagi kemajuan nasional Soetomo, 2006. Permendagri Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2007 pasal 1 ayat 8 tentang kader pemberdayaan masyarakat menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.5.5 Konsep Pemberdayaan

Pemberdayaan sebagai proses mengembangkan, memandirikan, menswadayakan, memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah terhadap kekuatan-kekuatan penekan disegala bidang dan sektor kehidupan Sutoro Eko, 2002. Konsep pemberdayaan dapat dipahami dengan 2 cara pandang, pertama pemberdayaan dipahami sebagai menempatkan posisi berdiri masyarakat, bukan sebagai penerima manfaat melainkan berpartisipasi secara mandiri dalam artian tidak lepas tanggung jawab. Pemberian layanan publik Kesehatan, pendidikan, perumahan dan transportasi kepada masyarakat merupakan tugas kewajiban negara secara given. Masyarakat mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontol lingkungan dan sumber dayanya sendiri. Menyelesaikan masalah secara mandiri dan ikut menentukan proses politik. masyarakat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pemerintahan Sutoro Eko, 2002. Universitas Sumatera Utara Konsep pemberdayaan masyarakat menempatkan masyarakat secara sentral, dan kepentingan masyarakat senantiasa menjadi variabel utama dalam proses penyususnan unit- unit aktivitas yang akan dilaksanakan. Mary Lane dalam Siagian 2012 mengemukakan pemberdayaan masyarakat adalah suatu seni yang melakukan aktivitas melalui pengembangan hubungan, mendorong masyarakat untuk bertemu, membentuk jaringan kerja dan mengemukakan kepentingan, keinginan, dan harapan mereka melalui bentuk pengungkapan yang kreatif. Dari pernyataan yang dikemukakan Mary Lane, konsep pemberdayaan masyarakat dimaksud benar-benar meletakkan masyarakat sebagai subjek sekaligus objek. Bukan sekedar objek dari serangkaian aktivitas. Implementasi program pemberdayaan masyarakat sebagai suatu strategi dan pendekatan intervensi sosial, masyarakat harus dilibatkan secara aktif. Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan mengutamakan pengembangan kapasitas internal masyarakat. Smith dalam Siagian 2012 menyatakan pada prakteknya ruang lingkup program pemberdayaan masyarakat dapat diawali dari ikhtiar sederhana dalam suatu kelompok kecil. Ikhtiar tersebut selanjutnya dapat dikembangkan menjadi program dan aktivitas yang lebih luas, dan pada kelompok sasaran yang lebih luas pula. Efektivitas pemberdayaan masyarakat dapat dicapai jika dirancang dalam masa panjang, melalui rancangan yang tepat, menyeluruh dan akurat, mengembangkan ikhtiar dan dukungan anggota masyarakat sebagai kelompok sasaran, menguntungkan masyarakat, dan berakhir pada pengalaman yang berkesan. Efektivitas program pemberdayaan masyarakat hanya akan tercapai apabila program tersebut berisikan peluang dan masyarakat bersikap tanggap. Selanjutnya masyarakat sadar atas kemampuan dan keterbatasannya dan mau bertindak bersama untuk mencapai keuntungan bersama, dan semua perubahan yang terjadi ditanggapi secara positif. Universitas Sumatera Utara Chambers dalam Ginandjar, 1997 mengatakan bahwa Pemberdayaan masyarakat adalah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni yang bersifat “people-centered, participatory, empowering, and sustainable” Konsep ini lebih luas dari hanya semata-mata memenuhi kebutuhan dasar basic needs atau yang menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut safety net. Konsep pemberdayaan ini dapat dilihat dari 3 sisi: 1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi berkembang enabling. Titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena, kalau demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu. Dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. 2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat empowering. Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata, dan menyangkut penyediaan berbagai masukan input, serta pembukaan akses ke dalam berbagai peluang opportunities yang akan membuat masyarakat menjadi makin berdaya. 3. Memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah yang lemah bertambah lemah, karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, karena itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan melemahkan yang lemah. Melindungi berarti upaya mencegah terjadinya Universitas Sumatera Utara persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah Ginandjar, 1997 2.5.6 Strategi Pemberdayaan Masyarakat Strategi pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan menurut Cholisin 2011 dapat dilihat dari tiga sisi yaitu: 1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang enabling. Titik tolaknya adalah pengenalan bahwa setiap manusia, setiap masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan 2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat empowering. Dalam rangka pemberdayaan, upaya yang pokok peningkatan taraf pendidikan, dan derajat kesehatan, serta akses ke dalam sumber-sumber kemajuan ekonomi seperi modal, teknologi, informasi, lapangan kerja dan pasar. Pemberdayaan ini menyangkut prasarana dan sarana dasar fisik, seperti irigasi, jalan, listrik, maupun sosial seperti sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan, yang dapat dijangkau oleh masyarakat lapisan bawah serta ketersediaan lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan, dan pemasaran di pedesaan, dimana terkonsentrasi penduduk yang keberdayaannya amat kurang. Pemberdayaan tidak hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern, seperti bekerja keras, hemat keterbukaan, dan kebertanggungjawaban adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan. Demikian pula pembaharuan institusi-institusi sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta masyarakat didalamnya. Yang terpenting dalam upaya pemberdayaan adalah partisipasi rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut diri dan masyarakatnya. Oleh karna itu Universitas Sumatera Utara pemberdayaan erat kaitannya dengan pemantapan, pembudayaan dan pengalaman demokrasi. 3. Memberdayakan mengandung arti melindungi. Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi tambah lemah, oleh karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari interaksi, hal itu justru akan mengkerdilkan yang kecil dan melunglaikan yang lemah. Melindungi dilihat sebagai upaya mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta eksploitasi yang kuat atas yang lemah. Pemberdayaan masyarakat bukan membuat masyarakat menjadi tergantung pada berbagai program pemberian charity. Pada dasarnya setiap apa yang dinikmati harus dihasilkan atas usaha sendiri. Dengan demikian tujuan akhir pemberdayaan masyarakat adalah memandirikan masyarakat, memampukan, dan membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan.

2.5.7 Tahapan Pemberdayaan