Advokasi 1. Pengertian Advokasi Kegiatan Pemberdayaan Kelompok

3. Latihan dan penyuluhan tentang budidaya, teknologi pasca panen dan tentang pasar serta bagaimana menyusun rencana kerja dalam bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kelompok. 4. Menyusun rencana kerja, implementasi hingga menjual hasil panen dalam hal ini kelompok mengaktualisasikan diri sesuai dengan tugasnya 5. Evaluasi kegiatan kelompok yakni mengoreksi kesalahan untuk melakukan perbaikan

2.6. Kegiatan Pemberdayaan Kelompok

Kegiatan pemberdayaan kelompok dikonsep sesuai dengan kebutuhan kelompok dan masalah yang dihadapi. Kegiatan pemberdayaan dianggap menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Kegiatan pemberdayaan meliputi: 2.6.1. Advokasi 2.6.1.1. Pengertian Advokasi Dalam Undang-Undang No 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Advokasi dimaksudkan untuk melindungi dan membela seseorang, keluarga, kelompok, atau masyarakat yang dilanggar haknya. Advokasi dapat dilakukan dalam bentuk penyadaran hak dan kewajiban, pembelaan, dan pemenuhan hak. Zastrow dalam Fahrudin 2010 mengartikan advokasi adalah aktivitas menolong klien atau sekelompok klien untuk mencapai layanan tertentu ketika mereka ditolak suatu lembaga atau suatu sistem layanan, dan membantu memperluas pelayanan agar mencakup lebih banyak orang yang membutuhkan. Advokasi merupakan tindakan yang secara langsung mewakili, mempertahankan, mencampuri, mendukung, atau merekomendasikan tindakan tertentu untuk kepentingan satu atau lebih individu, kelompok, atau masyarakat dengan tujuan untuk menjamin atau menopang keadilan sosial. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, menurut Sheafor dan Horejsi menjelaskan, tindakan advokasi bertujuan untuk membantu klien dalam menegakkan hak-hak mereka untuk menerima sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan atau untuk memberikan dukungan aktif terhadap perubahan- perubahan kebijakan dan program-program yang memiliki efek negatif pada klien baik secara individual maupun kelompok. Ada 2 fungsi advokasi, yaitu: a. Advokasi kasus atau klien client or case advocacy. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa pelayanan-pelayanan atau sumber-sumber yang ditujukan bagi klien diterima sesuai dengan faktanya. Upaya advokasi seperti ini diarahkan pada agensi sendiri atau pada yang lainnya dalam jaringan pelayanan kemanusiaan. Langkah-langkahnya yang penting meliputi pengumpulan informasi dan penentuan apakah klien secara faktual terdaftar dalam pelayanan yang diinginkan. Klien dibantu untuk menggunakan prosedur yang tersedia dan dalam beberapa kasus mengambil tindakan legal hukum untuk melawan lembaga atau pemberi pelayanan. b. Advokasi kelaskelompok class advocacy. Advokasi bagi kelompok-kelompok klien atau penduduk yang memiliki masalah yang sama. Secara khusus, advokasi kelompok terdiri dari tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang membatasi sekelompok atau kategori orang-orang tertentu dalam merealisasikan hak-hak sipil atau dalam penerimaan manfaat yang ditujukan bagi mereka. Hal ini biasanya memerlukan upaya yang bertujuan untuk mengubah peraturan-peraturan lembaga, kebijakan sosial atau hukum dan perundang-undangan. Akibatnya, advokasi kelompok memerlukan kegiatan dalam arena politik dan legislasi serta dalam membangun koalisi dengan organisasi-organisasi yang berkepentingan dengan isu yang sama. Pada dasarnya tujuan advokasi adalah untuk mengubah kebijakan, program atau kedudukan stance dari sebuah pemerintahan, institusi atau organisasi. Advokasi pada Universitas Sumatera Utara hakeatnya adalah apa yang ingin kita rubah, siapa yang akan melakukan perubahan tersebut, seberapa besar dan kapan perubahan itu bermula. Advokasi adalah menolong klien atau sekelompok klien untuk mencapai layanan tertentu ketika mereka ditolak suatu lembaga atau suatu sistem pelayanan, dan membantu memperluas layanan agar mencakup lebih banyak orang yang membutuhkan.

2.6.1.2. Tahapan Advokasi

Advokasi merupakan proses dinamis yang menyangkut seperangkat pelaku, gagasan, agenda dan politik yang selalu berubah. Proses ini dapat dibagi menjadi lima tahap; 1. Mengidentifikasi masalah Langkah pertama adalah mengidentifikasi masalah untuk mengambil tindakan kebijakan. Tahap ini juga mengacu pada penetapan agenda. Mungkin saja terdapat masalah yang besar yang perlu diperhatikan, tetapi tidak semuanya harus mendapat tempat di dalam agenda tindakan. Pekerja sosial sebagai advokat harus menentukan masalah mana yang perlu dituju dan diusahakan untuk mencapai lembaga yang menjadi sasaran agar diketahui bahwa isu tersebut memerlukan tindakan. 2. Merumuskan solusi Pekerja sosial yang berperan sebagai advokat harus merumuskan solusi mengenai masalah yang telah diidentifikasi dan memilih salah satu yang paling feasible ditangani secara politis, ekonomis dan sosial. 3. Membangunan kemauan politik Membangun kemauan politik political will untuk bertindak menangani isu dan mendapatkan solusinya merupakan bagian terpenting dari advokasi. Tindakan pada tahap ini antara lain membentuk koalisi, menemui para pembuat keputusan, membangun kesadaran dan menyampaikan pesan secara efektif. 4. Melaksanakan kebijakan Universitas Sumatera Utara Jika masalahnya telah dikenal pasti, solusi telahpun dirumuskan serta adanya kemauan politik untuk bertindak maka peluang ini dapat dijadikan titik masuk pekerja sosial untuk bertindak melaksanakan kebijakan. 5. Evaluasi Kegiatan advokasi yang baik harus menilai efektifitas advokasi yang telah dilakukan. Selain itu evaluasi dapat juga dilakukan terhadap usaha yang telah berjalan dan menentukan sasaran baru berdasarkan pengalaman mereka. Berbagai pihak termasuk lembaga yang menerima perubahan kebijakan perlu menilai efektifitas perubahan tersebut secara periodik. Dikaitkan dengan kegiatan advokasi yang dilakukan YAK bertujuan untuk mewujudkan solidaritas masyarakat yang peduli dan mampu membela haknya untuk menyelesaikan persoalan secara kritis dan jujur melalui kegiatan pendidikan hak-hak dasar, penyadaran hukum dan politik, pendidikan kesetaraan gender, penyadaran HIVAIDS dan Narkoba, Pendidikan Penyadaran Keluarga Harmonis dan lain sebagainya.

2.6.2. Pengembangan Ekonomi Masyarakat PEM