2.6.3. Infrastruktur
Infastruktur merupakan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana desa dengan mengoptimalkan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Adapun kegiatan infrastruktur dilakukan dengan memanfaatan sumber daya alam, terknologi yang sederhana dan tepat guna seperti: pembangunan sarana air minum,
pembangikit listrik tenaga air, bio gas.
2.7. Perkembangan Kelompok
Kegiatan pemberdayaan ditujukan untuk perkembangan kelompok. Perkembangan kelompok diartikan sebagai perubahan kelompok dari waktu ke waktu seiring dengan
interaksi antar anggota, pembelajaran tentang satu sama lain, serta terbentuknya struktur hubungan dan peran dalam kelompok Burn dalam Merry, 2004. Teori perkembangan
kelompok Tuckman berfokus pada kelompok yang anggota-anggotanya tidak memiliki sedikit pengalaman bersama-sama pada awal terbentuknya kelompok. Tuckman mengatakan
bahwa anggota kelompok harus bekerja secara simultan dan memiliki hubungan interpersonal dengan anggota-anggota yang lain dalam menyelesaikan tugas. Ada 4 definisi perkembangan
kelompok: 1.
Foarming Orientation: tahap pencobaan atau tahap partisipasi dengan keragu- raguan, karena anggota kelompok mencoba mencari tahu tingkah laku apa yang
dapat diterima oleh kelompok. Pada tahap ini anggota kelompok masih sangat bergantung pada peminpin kelompok.
2. Storming Conflict: adanya konflik dalam kelompok . anggota kelompok
mengalami konflik dengan sesama anggota ataupun dengan peminpin. Pada tahap ini anggota mulai menunjukkan diri yang sebenarnya dan ketegangan didalam
kelompok meningkat.
Universitas Sumatera Utara
3. Norming Stucture: merupakan masa penengahan setelah konflik, disebut tahap
kohesif karena anggota sudah dapat menerima kelompok dan keunikan tiap individu dalam kelompok. Anggota kelompok merasa sebagai bagian dari
kelompok dan menerima norma-norma dalam kelompok. Struktur, peran, dan rasa kekitaan mulai terbentuk dalam kelompok. Walaupun anggota kelompok memiliki
interpretasi yang berlainan tentang tugas dan cara mencapainya, tetapi penekanannya adalah pada harmoni. Anggota-anggota mengesampingkan konflik
yang terjadi dan mengembangkan norma untuk dapat mengatasinya. 4.
Performing Work: merupakan tahap dimana kelompok berfokus pada pencapaian tujuan kelompok. Pada tahap ini anggota-anggota kelompok
bekerjasama mencapai tujuan kelompok. Dalam tahap ini struktur interpersonal yang dikembangkan dalam tahap-tahap sebelumnya menjadi modal bagi
penyelesaian tugas. Masalah-masalah interpersonal menjadi bagian dari masa lau dan energi kelompok dituangkan dalam pengerjaan tugas kelompok. Pada tahap
ini fokus kelompok adalah penyelesaian tugas kelompok. Anggota-anggota kelompok bekerjasama untuk menilai suatu tugas secara realistis dan
menyelesaikannya. 5.
Adjourning Dissolution: Saat kelompok berakhir, anggota sering kali merasa kesedihan dan kekhawatiran. Mereka cenderung untuk menarik diri dan
mengurangi partisipasinya dalam kelompok, sebagai bentuk antisipasi terhadap isu berakhirnya kelompok Tuckman dalam Merry, 2004.
Adanya upaya-upaya pemberdayaan berdampak pada perkembangan kelompok yang dilihat dari :
1. Sikap Kritis
Universitas Sumatera Utara
Sikap kritis dalam hal ini menyangkut kemampuan berpendapat, pengetahuan akan masalah dan sikap atau respon terhadap masalah yang ada. Berfikir kritis adalah
proses intelektual yang aktif dan penuh dengan ktrampilan dalam membuat pengertian atau konsep mengaplikasikan, menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi
sesuatu hal. Adapun kriteria orang yang berfikir kritis diantaranya: a.
Memiliki dorongan yang kuat untuk menemukan kejelasan, ketepatan presisi, keakuratan.
b. Sangat peka terhadap ide, gagasan, kesimpulan yang mengandung
egosentrisme, sosiosentrisme, wishful thinking. c.
Sangat menyadari nilai dan manfaat dari berpikir kritis, baik secara individu maupun secara komunitas.
d. Jujur secara intelektual dengan dirinya, menyadari hal-hal yang tidak
dimengerti dan menerima kelemahan-kelemahan diri. e.
Mendengar dengan pikiran-terbuka pada pandangan atau pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap keyakinan dan asumsi-asumsi
mereka. f.
Mendasarkan keyakinan-keyakinannya pada fakta lebih dari kepentingan-diri atau preferensi pribadi.
g. Sadar akan kemungkinan adanya bias dan praduga yang ikut memengaruhi
cara mereka memahami dunia. h.
Berpikir independen dan tidak takut berbeda pendapat dengan pendapat kelompok atau masyarakat.
i. Mampu menangkap inti dari suatu isu atau masalah tanpa terperangkap atau
dikacaukan oleh detail-detail yang disajikan.
Universitas Sumatera Utara
j. Mampu menangkap inti dari suatu isu atau masalah tanpa terperangkap atau
dikacaukan oleh detail-detail yang disajikan. k.
Memiliki keberanian intelektual untuk menghadapi dan mengakses gagasan- gagasan yang benar yang bahkan bertentangan dengan gagasan atau pendapat
mereka sendiri. l.
Mengejar kebenaran dan memiliki keinginan tahu yang tinggi terhadap isu atau masalah.
m. Memiliki daya tahan intelektual dalam mengejar insight atau kebenaran di
tengah-tengah kesulitan atau hambatan http.sikap kritis.com. diakses pada 25 Maret 2014 pukul 10.30 WIB
2. Pendapatan
Pendapatan merupakan jumlah yang diperoleh dari pekerjaan maupun kegiatan yang dapat menghasilkan materi. Jumlah pendapatan yang ada digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup seperti konsumsi, biaya perumahan, pendidikan dan perawatan
kesehatan.
3. Terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
Kebutuhan dalam hal ini menyangkut sumber air minum masyarakat. Adanya upaya pemberdayaan melalui pengadaan sarana air minum diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan akan air untuk minum dan lain sebagainya.
2.8. Kesejahteraan Sosial