Tabel 5.19 Data Responden Berdasarkan Kegiatan Pengembangan Ekonomi Masyarakat Yang
Diikuti No
Nama Kegiatan Jumlah yang mengikuti
1 Peternakan Ayam
15 orang 2
Peternakan Lembu 12 orang
3 Peternakan Babi
23 orang 4
Sekolah Lapangan Jeruk 29 orang
5 Sekolah Lapangan Sayuran
25 orang Sumber: Kuesioner, Maret 2014
Dari Tabel 5.19 dapat dilihat, anggota CU yang mengikuti kegiatan PEM paling banyak adalah sekolah lapangan jeruk. Hal ini didasari karena mayoritas penduduk desa
menanam jeruk. Selain itu ada peternakan babi, lembu, ayam dan sayuran yang diterapkan dengan sistem demplot mix farming, yaitu kegiatan pertanian dan peternakan dengan konsep
yang saling mendukung antara ternak dan tanaman, kotoran ternak jadi pupuk tanaman dan tanaman jadi makanan ternak.
5.6. Kegiatan Infrastruktur 5.6.1. Data Pengetahuan Responden Mengenai Kegiatan Infrastruktur
Semua Anggota CU Syaloom mengetahui tentang Kegiatan Infrastruktur berupa pengadaan Sarana Air Minum SAM. Hal ini juga karena semua anggota CU ikut
berpartisipasi dalam pembangunan SAM Kuesioner, Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20 Data Berdasarkan Pendapat Responden Mengenai Kegiatan Infrastruktur
No Kategori
Jumlah Persentase
1 Baik
14 44
2 Biasa Saja
- -
3 Sangat Menolong
18 56
Total 32
100 Sumber: Kuesioner, Maret 2014
Kebutuhan anggota CU akan adanya air yang dapat disalurkan ke rumah-rumah membuat anggota merasa sangat tertolong dengan adanya Sarana Air Minum SAM.
Berdasarkan hasil kuesioner yang tertera pada Tabel 5.20, responden yang ikut dalam kegiatan Infrastruktur untuk membangun Sarana Air Minum menyatakan kegiatan ini baik
adanya dan sangat menolong.
5.7. Sikap Kritis Tabel 5.21
Data Responden Memberikan Pendapat Sebelum dan Sesudah adanya Kegiatan CU Sebelum adanya Kegiatan CU
Setelah adanya Kegiatan CU No
Kategori F
Persentase Kategori
F Persentase
1 Pernah
4 12
Pernah 11
34 2
Tidak Pernah 28
88 Tidak Pernah
21 66
Total 32
100 Total
32 100
Sumber: Kuesioner, Maret 2014 Adanya kegiatan Advokasi, pengetahuan dan kesadaran masyarakat maupun anggota
CU bertambah. Kesadaran dan bertambahnya pengetahuan secara langsung berdampak pada
Universitas Sumatera Utara
sikap kritis anggota CU, salah satunya kemampuan mengemukakan pendapat. Pendidikan akan isu masalah sosial mampu mengubah pola pikir dan sikap anggota CU yang awalnya
enggan memberikan pendapat karena kurannya pengetahuan, dengan demikian mampu menyampaikan pendapatnya dalam setiap kegiatan-kegiatan di CU. Keikutsertaan anggota
CU dalam kegiatan Advokasi membangun pola pikir sehingga lebih partisipatif. Tabel 5.21 menunjukkan perbandingan sebelum dan sesudah adanya kegiatan CU, persentase anggota
yang pernah memberikan pendapat sebelum adanya kegiatan CU adalah 12. Setelah adanya kegiatan CU menjadi 34. Sedangkan untuk anggota yang tidak pernah memberikan
pendapat persentase sebelum adanya kegiatan CU 88 dan setelah adanya kegiatan CU berkurang menjadi 66.
Tabel 5.22 Data Pengetahuan Responden Mengenai Masalah di Desa Sebelum dan Sesudah
Adanya Kegiatan CU Sebelum adanya Kegiatan CU
Setelah adanya Kegiatan CU No
Kategori F
Persentase Kategori
F Persentase
1 Ada
3 9
Ada 9
28 2
Tidak Ada 29
91 Tidak Ada
23 72
Total 32
100 Total
32 100
Sumber: Kuesioner, Maret 2014 Kesadaran masyarakat akan masalah juga dibangun melalui upaya pemberdayaan
melalui CU. Pengetahuan anggota mengenai masalah yang ada di desa maupun kelompoknya merupakan sikap kritis masyarakat. Berdasarkan hasil kuesioner yang tertera pada Tabel 5.22,
sebelum adanya kegiatan CU, hanya 9 responden yang menyadari adanya suatu masalah di desa Tanjung Purba yaitu pentingnya dibuat surat kepemilikan tanah. Setelah adanya kegiatan
Universitas Sumatera Utara
CU, kesadaran masyarakat akan suatu masalah bertambah menjadi 28. Sementara responden yang tidak memahami masalah dari 91 menjadi 72. Permasalahan yang
diketahui responden menyangkut pelestarian hutan dalam hal menjaga mata air. Terjadi perdebatan diantara masyarakat, mengenai siapa yang bertanggung jawab akan pelestarian
hutan tersebut. Selain itu permasalahan yang ada terkait isu masalah sosial, maraknya peredaran dan penggunaan Narkoba. Adanya pendidikan kesetaraan gender, ternyata telah
menjadi kesalahpahaman di antara laki-laki dan perempuan. Dari jawaban responden, adanya pendidikan gender membuat kaum perempuan sering memandang rendah kaum laki-laki.
Tabel 5.23 Sikap Responden Terhadap Masalah Sebelum dan Sesudah Adanya Kegiatan CU
Sebelum Adanya Kegiatan CU Setelah Adanya Kegiatan CU
No Kategori
F Persentase
Kategori F
Persentase
1 Menanggapi
- -
Menanggapi 10
28 2
Biasa Saja 30
94 Biasa Saja
23 72
3 Tidak
Menanggapi 2
6 Tidak
Menanggapi -
-
Total 32
100 Total
32 100
Sumber: Kuesioner, Maret 2014 Pemahaman anggota CU akan adanya suatu masalah di desa maupun kelompoknya,
turut mempengaruhi sikap dan responnya terhadap masalah tersebut. Dilihat dari tabel 5.23 sebelum adanya kegiatan CU, 94 anggota mengetahui masalah mengenai hak kepemilikan
tanah namun bersikap biasa saja, ada yang tidak menanggapi sama sekali. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tata cara pengurusan status kepemilikan
tanah mereka. Setelah adanya kegiatan CU, dengan diberikannya pendidikan UU Pertanahan
Universitas Sumatera Utara
menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa penting adanya surat kepemilikan tanah untuk
menghindari pihak-pihak yang mungkin saja mempermasalahkan status kepemilikan tanah.
5.8. Tingkat Pendapatan Tabel 5.24