Validitas Data Teknik Analisa Data

b. Data Sekunder Adalah data yang diperoleh dari sumber kepustakaan, berupa dokumen atau arsip. Dalam penelitian ini, penulis tidak terlalu banyak menggunakan dokumen atau arsip dari The Body Shop, karena memang sifat penelitian ini yang lebih didasarkan pada data hasil wawancara. Meskipun demikian, penulis tetap menggunakan berbagai dokumen dari The Body Shop, namun dalam bentuk website, yang dapat diakses di www.thebodyshop.com maupun www.thebodyshop.co.id . Selain itu, penulis juga menggunakan berbagai materi promosi, seperti leaflet maupun poster di gerai The Body Shop, untuk melengkapi data tertulis yang dibutuhkan.

6. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber, yang juga biasa disebut dengan triangulasi data Sutopo, 2002:72. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, wajib menggunakan beragam sumber data. Dengan kata lain, data yang sama atau sejenis, akan menjadi lebih mantap atau valid kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. Dalam penelitian ini, penulis pun menggunakan beberapa kelompok sumber data yang berbeda, yaitu kelompok media, saluran distribusi, dan konsumen. Pendapat mereka akan dicocokkan dengan pendapat informan dari pihak internal The Body Shop, apakah persepsi mereka terhadap positioning The Body Shop sama dengan strategi positioning internal perusahaan. Penulis pun menggabungkan data tertulis dalam website The Body Shop maupun sumber tertulis lainnya, untuk semakin memantapkan data. Informan Media Informan S. Distribusi Konsumen Data Observasi Aktivitas TBS Gambar 1.4. Triangulasi Sumber data

7. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif interactive model of analysis . Penelitian ini bergerak diantara tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan dengan verifikasinya. Proses ini merupakan sebuah siklus, dimana pada saat pengumpulan data, penulis selalu membuat pokok – pokok temuan penting sesuai dengan fenomena yang diteliti, yang disebut dengan reduksi data. Kemudian dilakukan penyajian data, yang berupa cerita sistematis dan logis dengan suntingan penelitinya, agar fenomena atau peristiwa yang diteliti menjadi semakin jelas dan mudah dipahami. Pada waktu pengumpulan data berakhir, Wawancara Observasi Berperan Pasif Data tertulis website, leaflet,dll penulis mulai menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan reduksi maupun sajian datanya. Sutopo, 2002:95-96 Gambar 1.5. interactive model of analysis Penjelasan lebih komprehensif akan penulis sajikan sebagai berikut : a. Penggumpulan data Dalam mengumpulkan data penelitian, penulis utamanya menggunakan teknik wawancara mendalam in-depth interview agar mendapatkan informasi yang utuh dan mendalam. Selain itu, penulis juga melakukan observasi non partisipan di kantor The Body Shop, yang berarti penulis melakukan penelitian observasi di tempat tersebut namun dengan partisipasi pasif. Setelah data dari hasil wawancara diperoleh, penulis mentranskrip wawancara tersebut untuk digunakan sebagai pedoman data penelitian. Data yang Pengumpulan Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan Verifikasi Reduksi Data telah ditranskrip selanjutnya penulis analisa, untuk mengetahui bagian mana yang sesuai dengan topik penelitian dan bagian mana yang kurang relevan dengan arah penelitian. Adakalanya dalam proses pencarian data, penulis mengalami kekurangan data. Untuk mengatasi kekurangan data tersebut, penulis beberapa kali menghubungi informan dari The Body Shop Andrei Aksana – GM PR dan Marketing melalui telepon sebanyak dua kali, dan email sebanyak satu kali. b. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemusatan perhatian serta penyederhanaan dan abstraksi data kasar yang muncul dari catatan – catatan tertulis di lapangan. Pelaksanaan reduksi data ini dilakukan selama penelitian berlangsung, dengan tujuan pokok permasalahan yang diteliti lebih terfokus. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data, terutama data primer, yaitu dengan melakukan wawancara. Hasil wawancara dengan para informan media, saluran distribusi, konsumen ini penulis rekapitulasi, dan digunakan sebagai data primer. Setelah data terekapitulasi, penulis melakukan pemusatan permasalahan dan membuang data yang tidak relevan dengan penelitian ini. c. Penyajian Data Penyajian data melibatkan langkah-langkah yang mengorganisasikan data, yakni menjalin data yang satu dengan data yang lain, sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu kesatuan. Setelah memilih data yang relevan dan mereduksi data yang tidak sesuai dengan penelitian ini, penulis melakukan penyajian data, berupa cuplikan hasil wawancara dan beberapa sumber tertulis. Agar mudah dipahami dan tidak keluar dari koridor penelitian, penulis menggabungkan data yang sudah direduksi tersebut dengan narasi dari penulis. Setelah penyajian data yang dikolaborasikan dengan narasi penulis, selanjutnya dilakukan analisa dengan teori – teori yang relevan. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori – teori yang variatif sehingga menghasilkan analisa yang tajam dan dapat dipercaya. Akhirnya, proses analisa yang melibatkan teori dengan data penelitian hasil wawancara tersebut mampu menghasilkan kesimpulan dari penelitian ini. d. Penarikan Kesimpulan Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari display data yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun kesimpulan final tidak dapat dirumuskan secara memadai, tanpa peneliti menyelesaikan analisis seluruh data yang ada Pawito, 2007: 106. Penulis mulai mampu memprediksi kesimpulan apa yang dapat ditarik dari penyajian data yang telah dibuat. Meskipun demikian, berdasarkan pendapat Pawito di atas, kemantapan kesimpulan hanya didapat setelah seluruh proses penelitian selesai dilakukan. Untuk itu, penyajian kesimpulan dan saran, penulis lakukan setelah semua proses penelitian selesai. Dari kesimpulan tersebut, didapatlah saran – saran yang kiranya mampu memberikan konstribusi positif bagi penerapan strategi brand positioning The Body Shop. 61

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. The Body Shop

Pada bab ini, penulis hendak menjelaskan secara singkat cikal bakal berdirinya The Body Shop, baik perusahaan induk maupun yang ada di Indonesia. Selain itu, penulis juga akan memaparkan karakteristik dan profil media serta saluran distribusi yang dipilih dalam penelitian ini. Karena bagaimanapun, penjelasan mengenai kedua hal tersebut akan memberikan pemahaman yang komprehensif berkaitan dengan informan dan stakeholder dalam penelitian ini.

1. Sejarah The Body Shop International

Merek The Body Shop pertama kali berdiri pada tahun 1976, ditandai dengan pembukaan gerai pertamanya di Brighton, Inggris. Anita Roddick, pendiri The Body Shop, membuka gerai pertamanya dengan sangat sederhana di jalur pedestrian bernama Kensington Garden, dekat dengan pusat kota. Awalnya, The Body Shop didirikan sebagai usaha Anita Roddick untuk bertahan hidup, dikarenakan suaminya yang waktu itu memiliki ambisi untuk melakukan perjalanan keliling dunia dari benua satu ke benua yang lain. Selain itu, keadaan hidup yang sulit juga memaksa Anita untuk berwirausaha dengan modal dan kemampuan seadanya. Roddick – revised edition, 2008:99-100 Gerai pertama di Brighton tersebut menjual produk – produk the Body Shop yang awalnya ditujukan untuk konsumen menengah ke bawah, dengan target

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 57 138

Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan

8 63 117

Evaluasi Product Positioning Isuzu Panther dengan Menggunakan Persepsi Konsumen di Kabupaten Jember

0 3 67

Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga

3 79 129

Pengaruh Green Product dan Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza)

0 3 1

Pengaruh Pelaksanaan Konsep Pemasaran Hijau Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza

3 40 142

Analisis Faktor Brand Awareness, Brand Exposure, Customer Engagement, Dan Electronic Word-of-Mouth Dalam Pemasaran Melalui Media Sosial Pada The Body Shop Indonesia

1 6 10

Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada Produk the Body Shop di Surabaya

0 1 11

Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada Produk the Body Shop di Surabaya

0 1 172