jembatan penghubung yang cukup fenomenal dan menjadi daya tarik mal ini.
PIM 2 memiliki luas 57.100 meter
2
dan memiliki empat lantai. Desain bangunan PIM 2 berbentuk oval, terinspirasi dari
bangunan klasik Eropa pada abad 18. Secara positioning, PIM 2 memiliki aspirasi yang lebih tinggi dan premium daripada PIM 1
karena diisi oleh merek – merek premium internasional, seperti Versace, Hugo Boss, Aigner, jaringan bisokop XXI, SOGO
department store, dan fitness center terkemuka – Celebrity Fitness. Pada bagian dalam skybridge pun banyak ditempati oleh restoran
dan café ternama, sehingga tak hanya bisa bersantap, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan Pondok Indah dari tempat
mereka menikmati santapan. www.wikipedia.org
, diakses pada 19112009
2. Grand Indonesia Shopping Town
Grand Indonesia Shopping Town merupakan bagian dari kompleks Grand Indonesia, yang terdiri dari mal, perkantoran Menara
BCA, apartemen mewah Kempinski Residence, dan hotel Hotel Indonesia Kempinski. Kompleks ini dikembangkan oleh Djarum
Group, dengan menempati tanah seluas 7 ha. Grand Indonesia Shopping Town sendiri mengklaim dirinya sebagai mal premium
terbesar di Indonesia. Berdiri di atas tanah seluas 250.000 m2 dengan luas bangunan 135.000 m2, mal ini terdiri dari delapan
lantai dan tiga distrik, yaitu Specialty District, Main Mall District, dan
Crossroad of
The World
www.indonesianproperty.blogspot.com ,
dikases pada
19112009. Secara positioning, mal inipun terbagi dalam West Mall dan East Mall. West Mall ditujukan bagi merek – merek
masstige dan menengah, sementara East Mall ditempati oleh merek
– merek premium internasional. Terletak di samping Bundaran Hotel Indonesia dan jalan Jenderal
Sudirman, mal ini memiliki lokasi yang premium dan sangat terjangkau. Grand Indonesia juga terhubung dengan hotel bintang
lima pertama di Indonesia – Hotel Indonesia, yang sekarang berganti nama menjadi Hotel Indonesia Kempinski.
Untuk memberikan pengalaman belanja berkelas, mal ini mendatangkan anchor ternama seperti Harvey Nichols dari Inggris
dan Seibu dari Jepang, serta deretan tenant premium, seperti Chanel, Louis Vuitton, SK II, Gucci, Chloe, Armani, dan lain
sebagainya. Mal ini juga dilengkapi dengan salah satu jaringan bioskop paling hip di Indonesia, yaitu Blitz Megaplex dengan 11
studio, dilengkapi dengan lounge, meeting point, smoking room, dan café.
Keunikan mal ini, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, disebabkan oleh tiga zona yang membagi Grand Indonesia
sehingga memberikan ultimate shopping experience bagi
pengunjungnya. Ketiga zona tersebut akan penulis jelaskan sebagai berikut.
Specialty District Distrik ini menempati 3 lantai pertama Grand Indonesia, dengan menyajikan
kesan glamor, mewah, dengan tata cahaya megah. Di zona ini, dapat ditemui deretan merek – merek premium yang ditujukan bagi mereka yang
memuja eksklusivitas serta memiliki aspirasi premium. Main Mall District
Zona ini menempati tiga lantai berikutnya, dengan menampilkan atmosfir yang vibrant dan trendi. Sebagai bagian utama dari Grand Indonesia,
bagian ini berisi deretan merek yang ditujukan bagi pelanggan penggemar tren terbaru, mulai dari fashion, kecantikan, kesehatan, dan segala pernak
– pernik untuk memenuhi aspirasi cosmopolitan.
Crossroads of the World Merupakan dua lantai paling atas dari Grand Indonesia, yang menampilkan
efek pencahayaan layaknya yang sering digunakan dalam industri film, sehingga menampilkan kesan dramatis dan spektakuler. Hal ini merupakan
yang pertama di Asia Tenggara dan kedua di Asia, setelah The Venetian Macau. Crossroads of the World menampilkan pertemuan atmosfir budaya
dari kawasan yang berbeda, seperti Amerika, Asia Timur, Timur Tengah, dan Eropa.
www.wikipedia.org , diakses pada 19112009
3. Plaza Senayan