Positioning The Body Shop Secara Internasional

positioning The Body Shop. Dari sini akan nampak, apakah strategi positioning yang diterapkan perusahaan dipersepsi sama oleh publik.

1. Positioning The Body Shop Secara Internasional

Positioning merek kosmetik dan perawatan tubuh dari Inggris ini dijelaskan secara gamblang oleh salah satu informan dari pihak internal perusahaan, Jacqui Wood. “In the original early day of The Body Shop, it was a mass brand, for mass people, with everyday prices, affordable rate. And over the time…. The Body Shop repositioned the branding to be more premium, from mass to a word we usually call “masstige”, a position between premiere and mass position at the same time. ” Jacqui Wood - Regional Retail Manager The Body Shop, wawancara pada 24 Agustus 2009 Pada awal berdirinya, The Body Shop adalah merek massal, untuk masyarakat kebanyakan, dengan harga yang terjangkau. Dengan berjalannya waktu…..The Body Shop mereposisi mereknya menjadi lebih premium. Dari sebelumnya massal, menjadi sebuah istilah yang biasa kita sebut dengan “masstige”, sebuah posisi diantara premium dan massal mass dalam waktu yang bersamaan. Penjelasan Jacqui Wood ini menggambarkan positioning The Body Shop secara internasional, yaitu di posisi masstige, dimana semua negara wajib mengikuti standar yang diberlakukan oleh The Body Shop International sebagai konsekuensi menjadi franchisee . Strategi masstige positioning yang diterapkan oleh The Body Shop Internasional telah merubah haluan posisi merek tersebut, yang sebelumnya merek massal menjadi lebih premium. a. Pengertian Masstige Positioning Strategi masstige positioning sendiri menurut Peter Smith 2007 dalam artikelnya yang berjudul “Masstige: A New Profile of Consumption”, menyatakan “masstige is a word used to refer to a massive and at the same time prestigious product, even if it may sound like a contradiction.” www.livinginperu.com, diakses pada 8112009 Dari pendapat di atas, didapat pengertian bahwa merek masstige adalah merek yang masif dari segi penjualannya, namun tetap menciptakan image yang tinggi bagi merek produk tersebut. Pendapat yang dikemukakan Smith 2007 tersebut senada dengan yang dikatakan oleh salah satu informan dari pihak internal, Andrei Aksana. “….masstige itukan sebenarnya dimulai dari konsep kita membangun image setinggi-tingginya, tapi mendapatkan volume sebanyak-banyaknya. Itu adalah konsep dari masstige positioning. Biasanya kalau prestige positioning itu membangun image setinggi-tingginya tapi dia marketnya berarti terbatas, kaya misal BMW, LEXUS, Jaguar. Itu prestige positioning . Jadi image tinggi, margin juga tinggi, profit tinggi, tapi dia volume tidak besar. Nah, konsep masstige itu adalah membangun image prestige nya, tapi mass dalam volume penjualannya”. Andrei Aksana - GM PR Marketing The Body Shop Indonesia, wawancara pada 27 Agustus 2009 Masstige positioning dengan kata lain merupakan merek atau jasa yang menawarkan fungsi dan benefit yang sama dengan merek premium, namun ditargetkan untuk pasar kelas massal atau diatasnya. Hal ini berarti menciptakan kualitas produk yang tinggi, mendesain produk tersebut agar dipersepsikan memiliki taste dan aspirasi lebih tinggi, namun dengan harga yang terjangkau. b. Penyebab The Body Shop Internasional Mereposisi Positioningnya b.i. Produk “Me Too” Perubahan strategi The Body Shop Internasional dari mass brand menjadi masstige brand ini , seperti yang diungkapkan oleh Jacqui Wood, adalah untuk menghadapi para kompetitor yang mulai banyak meniru dan mengikuti konsep The Body Shop. “….because so many companies and competitors have copied The Body Shop, that we call “me too” product, so a lot of people replicate and try to copy The Body Shop. They haven’t originally copied the values, heart, and the soul of The Body Shop. So what The Body Shop did was, they made the brand positioning even stronger….. So, our original brand positioning in mass changed in one competitive activity, globally.” Jacqui Wood – Regional Retail manager The Body Shop, wawancara pada 24 Agustus 2009 ….karena banyak pesaing yang meniru TBS, yang kita sebut dengan produk “me too”, jadi banyak orang yang berusaha meniru dan mereplika The Body Shop. Mereka kompetitor belum sepenuhnya meniru nilai-nilai, hati, dan jiwa The Body Shop. Jadi, apa yang dilakukan oleh The Body Shop adalah memperkuat brand positioning nya…. Sehingga, brand positioning kami yang sebelumnya massal berubah ke dalam sebuah aktivitas yang kompetitif, secara global. b.ii. Memperluas Target Matket Reposisi yang dilakukan oleh The Body Shop International terhadap positioning nya juga ditujukan untuk memperluas target market yang secara langsung akan berdampak pada sales penjualan. Hal ini seperti yang termuat dalam artikel Angela Saini 2005, yang menyatakan bahwa sejak pertengahan tahun 2004, The Body Shop telah merevolusi rangkaian produknya, sehingga mampu mengakomodir konsumen yang lebih mapan secara finansial dan tinggi aspirasinya, berbeda dengan The Body Shop sebelumnya yang lebih menyasar ke remaja dan para pejalan kaki. www.guardian.co.ukbusiness2005 . Reposisi The Body Shop dari yang dulunya mass menjadi masstige secara nyata memberikan pengaruh pada semakin bervariasinya konsumen The Body Shop, khususnya mereka yang berada di kelas sosio-ekonomi tinggi. Hal inipun diakui oleh Bill Eyres, Global Communications Director The Body Shop, yang menyatakan “Our customers have changed since last year and the average product price has gone up.” www.guardian.co.ukbusiness2005 , diakses 8 November 2009 Tentu saja, perubahan strategi positioning ini diikuti oleh berbagai penyesuaian dan inovasi dari segala unsur permerekan, agar mampu mewakili aspirasi masstige positioning. Penyesuaian The Body Shop terhadap reposisi ini, khususnya di Indonesia, akan penulis jelaskan nantinya.

2. Positioning The Body Shop Secara Nasional

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Positioning Brand Dan Minat Beli (Studi Korelasional Pengaruh Iklan Positioning Brand AXE Apollo di RCTI Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 57 138

Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Merek The Body Shop Outlet Sun Plaza Medan

8 63 117

Evaluasi Product Positioning Isuzu Panther dengan Menggunakan Persepsi Konsumen di Kabupaten Jember

0 3 67

Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga

3 79 129

Pengaruh Green Product dan Green Advertising Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza)

0 3 1

Pengaruh Pelaksanaan Konsep Pemasaran Hijau Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Di The Body Shop Cabang Bandung Indah Plaza

3 40 142

Analisis Faktor Brand Awareness, Brand Exposure, Customer Engagement, Dan Electronic Word-of-Mouth Dalam Pemasaran Melalui Media Sosial Pada The Body Shop Indonesia

1 6 10

Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada Produk the Body Shop di Surabaya

0 1 11

Pengaruh Brand Image dan Product Knowledge terhadap Purchase Intention dengan Green Price sebagai Moderating Variabel pada Produk the Body Shop di Surabaya

0 1 172