10
2.2.3  BAHAN PENGAKTIF ACTIVATOR
Sebagian besar dari bahan pencepat reaksi accelerator memerlukan bantuan dari  bahan  pengaktif  pencepat  accelator  activator  seperti  zink  oksida  dan  asam
stearat  untuk  dapat  bekerja  maksimal.  Zink  oksida  bereaksi  dengan  asam  stearat untuk membentuk zink stearat dalam beberapa kasus, zink stearat digunakan untuk
menggantikan zink oksida dan asam stearat. Bahan ini digunakan bersamaan dengan bahan  pencepat  reaksi  untuk  mempercepat  reaksi  vulkanisasi.  Jika  hanya
menggunakan sulfur, reaksi akan berjalan selama berjam-jam. Dengan adanya bahan pengaktif ini, reaksi hanya berjalan dalam hitungan menit [30]. Pada penelitian ini,
digunakan  bahan  pengaktif  activator  yaitu  ZnO  zink  oksida.  ZnO  zink  oksida dipilih  karena  selain  sebagai  bahan  pengaktif  activator,  ZnO  zink  oksida  juga
berfungsi sebagai pengisi yang dapat memperkuat produk lateks karet alam [31]. Perbandingan  kekuatan  film  lateks  yang  telah  di  vulkanisasi  dengan
penambahan bahan pengaktif ZnO dan bahan pencepat ZDEC dapat ditunjukkan dalam Gambar 2.3.
Gambar 2.3  Pengaruh Bahan Pengaktif dan Pencepat Terhadap Kekuatan Tarik Film Lateks Karet Alam Dengan Vulkanisasi Sulfur Pada Suhu 93 °C [26]
Dari  Gambar  2.3  terlihat  bahwa  pengaruh  pengaktif  dan  pencepat  terhadap kekuatan  tarik  film  lateks  karet  alam  yang  di  vulkanisasi  dengan  sulfur  pada  suhu
93 °C mengalami perbedaan yang nyata. Apabila agen vulkanisasi tidak ditambahkan ke dalam formulasi lateks karet alam, kekuatan tariknya rendah dibandingkan dengan
formulasi yang telah ditambahkan pengaktif dan pencepat reaksi [26]. Sulfur, ZnO, ZDEC
Sulfur, ZnO Sulfur
Waktu Vulkanisasi menit Kekuatan Tarik
Mpa
11
2.2.4  BAHAN PENSTABIL STABILIZER
Pada  karet  alam  telah  terdapat  penstabil  alami,  tetapi  bahan  penstabil tambahan masih diperlukan yaitu KOH. Potasium hidroksida KOH selain berfungsi
sebagai pengawet yang dapat mencegah pembiakan bakteri, dan dapat juga menjaga kestabilan  koloid  lateks  dengan  menghindarkan  berlakunya  fenomena  pemekatan
ZnO yang digunakan sebagai pengaktif. Selain daripada itu dapat juga meningkatkan kemampuan  partikel  lateks  dan  kemudian  meningkatkan  kestabilan  lateks  tersebut
[32].
2.2.5  BAHAN ANTIOKSIDAN ANTIOXIDANT
Antioksidan  adalah  bahan  kimia  yang  digunakan  untuk  mencegah  oksidasi mencegah  reaksi  dengan  oksigen  pada  produk  karet.  Antioksidan  menstabilkan
radikal  bebas  dengan  melengkapi  kekurangan  elektron  yang  dimiliki  radikal  bebas, dan  menghambat  terjadinya  reaksi  berantai  dari  pembentukan  radikal  bebas  yang
dapat  menimbulkan  stres  oksidatif  [33].  Bahan  antioksidan  ditambahkan  dalam pembuatan lateks karet alam agar melindungi karet sebelum dan sesudah vulkanisasi,
terhadap  pengusangan  oleh  oksidasi,  panas,  sinar  matahari  ozon  dan  pengaruh mekanis. Karet alam telah memiliki bahan antioksidan alami, tetapi karena kadarnya
rendah  tidak  cukup  untuk  melindungi  karet  terhadap  proses  oksidasi.  Bila  tidak ditambahkan bahan antioksidan tersebut pada karet, maka karet akan mudah lengket
dan lunak serta menjadi keras dan retak – retak ataupun rapuh [34].
. 2.2.6  BAHAN PENGISI FILLER
Bahan  pengisi  ditambahkan  ke  dalam  kompon  lateks  karet  alam  untuk menambah berat dan mengurangi biaya produksi dimana penambahan bahan pengisi
tanpa mengurangi kualitasnya. Beberapa bahan pengisi digunakan untuk memberikan kekakuan,  kekerasan  dan  tipe  benda  mekanik  dengan  kualitas  yang  diinginkan.
Bahan  pengisi  merupakan  bahan  penting  yang  dapat  mempengaruhi  sifat-sifat vulkanisasi  ke  dalam  komponen  lateks,  bahan  pengisi  ditambahkan  dalam  jumlah
besar dengan tujuan meningkatkan sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan lateks, dan menurunkan biaya [26].