KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED

49

4.3 KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED

DISPERSI TEPUNG KULIT SINGKONG DAN ALKANOLAMIDA Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida. Karakteristik FTIR dari dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini. Keterangan analisa gugus fungsi [50] : - 3414,01 cm -1 : regang alkohol O –H - 2353,16 cm -1 : regang alkohol O –H - 1018,41 cm -1 : regang eter C –O Gambar 4.3 Karakteristik FTIR Dispersi Tepung Kulit Singkong dan Alkanolamida Dari hasil analisa FTIR dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida menunjukkan bahwa terdapat perubahan pada gugus fungsi dispersi tepung kulit singkong dan alkanolamida. Pada pembahasan sebelumnya, terdapat bilangan gelombang 2353,16 cm -1 pada tepung kulit singkong yang menunjukkan keberadaan gugus OH. Gugus OH tersebut merupakan gugus fungsi utama selulosa pada kulit singkong. Namun seiring dengan penambahan alkanolamida, gugus OH tersebut menjadi berkurang bahkan mendekati titik habis. Hal ini disebabkan karena reaksi antara gugus alkohol O-H dalam alkanolamida dengan gugus hidroksi O-H pada selulosa kulit singkong. Reaksi ini membentuk senyawa eter C-O-C pada dispersi 10 20 30 40 50 60 70 80 90 400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600 4000 T r an smi tan si Panjang Gelombang cm -1 DISPERSI TKS DAN ALKANOLAMIDA TEPUNG KULIT SINGKONG ALKANOLAMIDA 2353,16 3414,01 1018,41 50 tepung kulit singkong dan alkanolamida. Hal ini ditandai dengan munculnya gugus eter C-O pada bilangan gelombang 1018,41 cm -1 . Gambar 4.4 Reaksi Antara Alkanolamida Dengan Selulosa Kulit Singkong Reaksi ini membuktikan bahwa telah terjadi ikatan antara molekul polar dari gugus amida senyawa alkanolamida dengan selulosa pada tepung kulit singkong. Namun disamping itu, tepung kulit singkong masih mengandung senyawa-senyawa lain seperti hemiselulosa, lignin, pentosan dan abu. Senyawa-senyawa inilah yang belum dapat diketahui reaksinya dengan gugus amida senyawa alkanolamida melalui analisa FTIR. Shamsuri et al [52] meneliti pembuatan komposit LDPE berpengisi selulosa anyam cellulose woven yang dimodifikasi oleh surfaktan HTAB hexadecyl trimethyl ammonium bromide surfactant . Molekul polar dari kation ammonium yang bermuatan positif dari surfaktan HTAB berinteraksi dengan gugus hidroksil yang bermuatan negatif dari selulosa [52]. Gambar 4.5 Mekanisme Reaksi Antara Surfaktan HTAB dengan Selulosa Anyam Selulosa Alkanolamida 51

4.4 PENGARUH

SUHU VULKANISASI DAN PENAMBAHAN ALKANOLAMIDA PADA PENGISI TEPUNG KULIT SINGKONG TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIK PRODUK LATEKS KARET ALAM Adapun pengaruh suhu vulkanisasi dan penambahan alkanolamida pada pengisi tepung kulit singkong terhadap sifat-sifat mekanik produk lateks karet alam diantaranya adalah sebagai berikut :

4.4.1 PENGARUH SUHU

VULKANISASI DAN PENAMBAHAN ALKANOLAMIDA PADA PENGISI TEPUNG KULIT SINGKONG TERHADAP DENSITAS SAMBUNG SILANG CROSSLINK DENSITY PRODUK LATEKS KARET ALAM Pengaruh suhu vulkanisasi dan penambahan alkanolamida pada pengisi tepung kulit singkong terhadap densitas sambung silang crosslink density produk lateks karet alam dapat ditunjukkan pada Gambar 4.6 dibawah ini. Gambar 4.6 Pengaruh Suhu Vulkanisasi dan Penambahan Alkanolamida Pada Pengisi Tepung Kulit Singkong Terhadap Densitas Sambung Silang Crosslink Density Produk Lateks Karet Alam Gambar 4.6 menunjukkan hubungan suhu vulkanisasi dan penambahan alkanolamida pada densitas sambung silang crosslink density produk lateks karet alam. Sampel kontrol merupakan sampel lateks karet alam murni tanpa penambahan pengisi tepung kulit singkong dan alkanolamida. Densitas sambung silang crosslink density merupakan nilai yang menunjukkan banyaknya ikatan sambung silang crosslinking yang terjadi dalam produk lateks karet alam. Sambung silang 2 4 6 8 10 Kontrol 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 D en si tas S am b u n g S il an g 2M c -1 x 10 -5 g m ol g k ar et Kadar Alkanolamida Suhu Vulkanisasi 100 C Suhu Vulkanisasi 120 C

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

5 231 102

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

8 26 116

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 23

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 2

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

Pengaruh Waktu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Selulosa Mikrokristalin dari Tepung Kulit Singkong Dengan Penambahan Penyerasi Alkanolamida

0 0 17

Pengaruh Waktu Vulkanisasi dan Pembebanan Pengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam

0 0 22

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 20

Pengaruh Suhu Vulkanisasi Pada Pembuatan Produk Film Lateks Karet Alam Berpengisi Tepung Kulit Singkong Termodifikasi Penyerasi Alkanolamida

0 0 25