11
2.2.4  BAHAN PENSTABIL STABILIZER
Pada  karet  alam  telah  terdapat  penstabil  alami,  tetapi  bahan  penstabil tambahan masih diperlukan yaitu KOH. Potasium hidroksida KOH selain berfungsi
sebagai pengawet yang dapat mencegah pembiakan bakteri, dan dapat juga menjaga kestabilan  koloid  lateks  dengan  menghindarkan  berlakunya  fenomena  pemekatan
ZnO yang digunakan sebagai pengaktif. Selain daripada itu dapat juga meningkatkan kemampuan  partikel  lateks  dan  kemudian  meningkatkan  kestabilan  lateks  tersebut
[32].
2.2.5  BAHAN ANTIOKSIDAN ANTIOXIDANT
Antioksidan  adalah  bahan  kimia  yang  digunakan  untuk  mencegah  oksidasi mencegah  reaksi  dengan  oksigen  pada  produk  karet.  Antioksidan  menstabilkan
radikal  bebas  dengan  melengkapi  kekurangan  elektron  yang  dimiliki  radikal  bebas, dan  menghambat  terjadinya  reaksi  berantai  dari  pembentukan  radikal  bebas  yang
dapat  menimbulkan  stres  oksidatif  [33].  Bahan  antioksidan  ditambahkan  dalam pembuatan lateks karet alam agar melindungi karet sebelum dan sesudah vulkanisasi,
terhadap  pengusangan  oleh  oksidasi,  panas,  sinar  matahari  ozon  dan  pengaruh mekanis. Karet alam telah memiliki bahan antioksidan alami, tetapi karena kadarnya
rendah  tidak  cukup  untuk  melindungi  karet  terhadap  proses  oksidasi.  Bila  tidak ditambahkan bahan antioksidan tersebut pada karet, maka karet akan mudah lengket
dan lunak serta menjadi keras dan retak – retak ataupun rapuh [34].
. 2.2.6  BAHAN PENGISI FILLER
Bahan  pengisi  ditambahkan  ke  dalam  kompon  lateks  karet  alam  untuk menambah berat dan mengurangi biaya produksi dimana penambahan bahan pengisi
tanpa mengurangi kualitasnya. Beberapa bahan pengisi digunakan untuk memberikan kekakuan,  kekerasan  dan  tipe  benda  mekanik  dengan  kualitas  yang  diinginkan.
Bahan  pengisi  merupakan  bahan  penting  yang  dapat  mempengaruhi  sifat-sifat vulkanisasi  ke  dalam  komponen  lateks,  bahan  pengisi  ditambahkan  dalam  jumlah
besar dengan tujuan meningkatkan sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan lateks, dan menurunkan biaya [26].
12 Bahan pengisi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu [26] :
1.   Bahan pengisi penguat Bahan  pengisi  penguat  yang  paling  penting  adalah  karbon  hitam  dan  silika.
Bahan  pengisi  penguat  tersebut  dengan  dimensi  100 –  200  Å,  membentuk
bermacam-macam ikatan fisika dan kimia dengan rantai polimer. Kekuatan tarik dan sobek meningkat dan modulus meninggi. Bahan pengisi penguat secara luas
digunakan pada ban otomotif untuk meningkatkan daya tahan terhadap abrasi. 2.   Bahan pengisi bukan penguat
Bahan  pengisi  bukan  penguat  yang  paling  banyak  digunakan  adalah  kalsium karbonat  dan  kaolin.  Kaolin  dikenal  sebagai  pengisi  ekonomis  untuk
memodifikasi  proses  dan  penampilan  karet  alam  dan  karet  sintesis.  Mereka ditambahkan  pada  karet  alam  untuk  mengurangi  daya  rekat,  meningkatkan
kekerasan, memperbaiki daya tahan dan mengurangi biaya.
2.2.7  BAHAN PENYERASI COMPATIBILIZER
Pengolahan  kimia  dilakukan  dengan  merubah  permukaan  pengisi  atau matriks  dengan  menggunakan  bahan  kimia  tertentu.  Umumnya  perubahan
permukaan  pengisi  dilakukan  dengan  penambahan  bahan  penggandeng  sedangkan perubahan  matriks  dilakukan  dengan  menggunakan  bahan  penyerasi.  Bahan
penggandeng atau bahan penyerasi yang digunakan harus serasi atau dapat bereaksi dengan senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada permukaan pengisi atau matriks
[35]. Bahan  penyerasi  adalah  bahan  kimia  yang  mempunyai  satu  segmen  kimia
untuk menyambungkan satu polimer dan segmen kimia yang kedua dengan polimer yang lain dengan cara membentuk ikatan kovalen antara dua fasa. Penggunaan bahan
penyerasi  akan mengurangi kedua fasa polimer terpisah dengan  cara meningkatkan pelekatan  antar  muka  antara  kedua  fasa.  Umumnya  bahan  penyerasi  merupakan
kopolimer blok atau cangkok yang terdiri dari segmen berlainan dengan cara kimia akan serasi dengan fasa matriks polimer yang digunakan. Secara umum fungsi bahan
penyerasi adalah untuk [35] : a.   Mengurangi  tegangan  antar  muka  peleburan  polimer  dengan  memberikan
pengemulsian dan seterusnya menyebarkan satu fasa ke dalam fasa yang lain.