42
3.5.8  FLOWCHART  VULKANISASI  DAN  PEMBUATAN  FILM  LATEKS KARET ALAM
Adapun flowchart prosedur vulkanisasi dan pembuatan film lateks karet alam dapat ditunjukkan pada Gambar 3.8 berikut ini.
Mulai
Disiapkan larutan asam asetat 10 , kalium hidroksida 10 , aquadest dan kalsium nitrat 10
Plat seng dicuci bersih lalu dicelupkan secara berurutan ke dalam keempat larutan diatas
Selesai Dikeringkan dalam oven pada suhu ± 100 °C
selama 5 menit
Apakah ada variasi suhu yang lain ?
Tidak Ya
Didinginkan selama 10 menit lalu dicelupkan ke dalam lateks karet alam pra-vulkanisasi
Divulkanisasi dalam oven pada suhu 100 °C selama 20 menit
Plat seng didinginkan dan ditaburkan dengan bubuk kalsium karbonat
Gambar 3.8  Flowchart Vulkanisasi dan Pembuatan Film Lateks Karet Alam
43
3.6 PENGUJIAN PRODUK LATEKS KARET ALAM
3.6.1  UJI  KEKUATAN  TARIK  TENSILE STRENGTH  DENGAN  ASTM  D 412
Kekuatan  tarik  adalah  salah  satu  sifat  dasar  dari  bahan  produk  lateks  karet alam  yang  terpenting  dan  sering  digunakan  untuk  karakteristik  suatu  bahan  produk
lateks karet alam. Kekuatan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimennya bahan dibagi
dengan  luas  penampang  awal  Ao.  Sketsa  spesimen  uji  tarik  dengan  standar internasional ASTM D 412 ditunjukkan pada Gambar 3.9 dibawah ini.
Gambar 3.9 Sketsa Spesimen Uji Tarik ASTM D 412
Produk  lateks  karet  alam  dipilih  dan  dipotong  membentuk  spesimen  untuk pengujian kekuatan tarik uji tarik sesuai dengan standar ASTM D 412. Pengujian
kekuatan  tarik  dilakukan  dengan  tensometer  terhadap  tiap  spesimen.  Tensometer terlebih dahulu dikondisikan pada beban 100 kgf dengan kecepatan 500 mmmenit,
kemudian  dijepit  kuat  dengan  penjepit  yang  ada  dialat.  Mesin  dihidupkan  dan spesimen  akan  tertarik  ke  atas  spesimen  diamati  sampai  putus,  dicatat  tegangan
maksimum dan regangannya.
3.6.2  UJI  DENSITAS  SAMBUNG  SILANG  CROSSLINK  DENSITY DENGAN ASTM D 471
Swelling merupakan  sifat  non-mekanis,  tetapi  secara  luas  digunakan  untuk
mengkarakterisasi  material  elastomer.  Uji  swelling  index  dan  kerapatan  sambung