46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED
BAHAN PENYERASI ALKANOLAMIDA Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red bahan penyerasi
alkanolamida dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari senyawa alkanolamida. Karakteristik FTIR dari bahan penyerasi alkanolamida dapat dilihat
pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Keterangan analisa gugus fungsi [50] : -
3456,44 cm
-1
: regang alkohol O –H
- 2924,09 cm
-1
: regang aldehid C –H
- 2854,65 cm
-1
: regang aldehid C –H
- 1627,92 cm
-1
: regang amida C=O -
1458,18 cm
-1
: regang aldehid C –H
- 1357,89 cm
-1
: regang amina C –N
- 1049,28 cm
-1
: regang alkohol C –O
Gambar 4.1 Karakteristik FTIR Bahan Penyerasi Alkanolamida Dari hasil FTIR senyawa alkanolamida dapat dilihat munculnya puncak
serapan pada bilangan gelombang 3456,44 cm
-1
yang menunjukkan keberadaan
10 20
30 40
50
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
T r
an smi
tan si
Panjang Gelombang cm
-1
3456,44 2924,09
2854,65
1627,92 1357,89
1049,28 1458,18
47 gugus OH. Disamping itu, terdapat munculnya puncak serapan pada bilangan
gelombang 1049,28 cm
-1
yang merupakan keberadaan gugus C –O dari C–OH
alkohol primer. Adanya puncak serapan pada bilangan gelombang 2924,09 cm
-1
hingga 2854,65 cm
-1
yang didukung dengan munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1458,18 cm
-1
menunjukkan adanya keberadaan gugus C –H sp
3
. Adanya keberadaan gugus C
–N amina ditunjukkan oleh munculnya puncak serapan pada bilangan gelombang 1357,89 cm
-1
. Selain itu, puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1627,92 cm
-1
merupakan ciri khas keberadaan gugus C=O karbonil dari gugus amida [24]. Hasil spektrum FTIR jelas menunjukkan
terbentuknya gugus-gugus senyawa alkanolamida.
4.2 KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED
TEPUNG KULIT SINGKONG Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red tepung kulit singkong
dilakukan untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari tepung kulit singkong. Karakteristik FTIR dari tepung kulit singkong dapat dilihat pada Gambar 4.2 di
bawah ini.