22 Formulasi  bahan  polimer  dengan  kandungan  aditif  bervariasi  seperti
pemlastis, pengisi, pemantap dan antioksidan memberikan kekhasan pada spektrum inframerahnya.  Analisis  infra  merah  memberikan  informasi  tentang  kandungan
aditif, panjang rantai, dan struktur rantai polimer. Di samping itu, analisis IR dapat digunakan  untuk  karakterisasi  bahan  polimer  yang  terdegradasi  oksidatif  dengan
munculnya  gugus  karbonil  dan  pembentukan  ikatan  rangkap  pada  rantai  polimer [48].
2.7.4  KARAKTERISASI SCANNING ELECTRON MICROSCOPE SEM
SEM  adalah  alat  yang  dapat  membentuk  bayangan  permukaan  spesimen secara  mikroskopik.  Berkas  elektron  dengan  diameter  5-10  nm  diarahkan  pada
spesimen.  Interaksi  berkas  elektron  dengan  spesimen  menghasilkan  beberapa fenomena  yaitu  hamburan  balik  berkas  elektron,  Sinar  X,  elektron  sekunder  dan
absorbsi elektron. Teknik  SEM  pada  hakikatnya  merupakan  pemeriksaan  dan  analisa
permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan  yang  tebalnya  sekitar  2
μm   ari  permukaan.  Gambar  permukaan  yang diperoleh merupakan tofografi segala tonjolan, lekukan dan lubang pada permukaan.
Gambar  topografi  diperoleh  dari  penangkapan  elektron  sekunder  yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh
detektor dan diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas yang menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar dimonitor
dapat  dipotret  dengan  menggunakan  film  hitam  putih  atau  dapat  pula  direkam  ke dalam suatu disket [26].
2.8 APLIKASI DAN KEGUNAAN PRODUK LATEKS KARET ALAM
Karet  alam  merupakan  salah  satu  polimer  dengan  monomer  isoprena  yang berasal  dari  air  getah  dari  tumbuhan  Hevea  brasiliensis  dari  famili  Euphorbiceae.
Penggunaan karet alam sebagai matriks, disebabkan karet alam juga merupakan satu biosentesis  yang  paling  penting  pada  polimer  yang  memiliki  sifat  fisik  dan  kimia
yang  baik,  sehingga  banyak  diaplikasikan  dalam  berbagai  bidang.  Selanjutnya, sebagai  biomakromolekul  yang  baik  maka  lateks  karet  alam  banyak  diaplikasikan
23 dalam  produk-produk  medis,  yaitu  sebagai  tabung  transfusi  darah,  kondom,  sarung
tangan  medis  maupun  pipa  dalam  saluran  tubuh.  Hal  ini  disebabkan  oleh  sifat elastisitas,  fleksibilitas,  penyebaran  antivirus,  formabilitas  dan  biodegradabilitas
yang baik. Namun kekuatan tarik yang rendah dan ketahanan sobek yang kurang baik merupakan kelemahan utama dari produk karet alam, terutama untuk produk sarung
tangan medis dan kondom [47]. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia, klinik,
industri kimia dan makanan, serta keperluan rumah tangga house hold. Permintaan komoditas  sarung  tangan  karet  dunia  selalu  meningkat  rata-rata  20    per  tahun
terutama  di  negara-negara  Afrika  dan  Asia.  Produksi  sarung  tangan  dunia  saat  ini mencapai  ±100  milyar  buah.  Sarung  tangan  dipasarkan  dalam  berbagai  jenis  dan
ukuran,  untuk  keperluan  medis  surgicalmedical  glove,  pemeriksaan  teknis examination glove, industri industrial glove, dan rumah tanggaumum household
glove [48].
Gambar 2.7  Berbagai Macam Produk Lateks Karet Alam [48]
Dalam  penelitian  ini,  lateks  karet  alam  berpengisi  organik  tepung  kulit singkong dapat digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai macam produk-produk
medis, yaitu sebagai tabung transfusi darah, kondom, sarung tangan medis maupun pipa  dalam  saluran  tubuh.  Pengunaan  bahan  tambahan  pengisi  diharapkan  dapat
menggantikan kelemahan utama dari produk lateks karet alam, seperti kekuatan tarik dan  ketahanan  sobek.  Sekitar  90  bahan  baku  yang  digunakan  untuk  pembuatan
sarung  tangan  dari  karet  alam  adalah  lateks  pekat.  Selain  lateks  pekat,  sejumlah bahan kimia yang diperlukan, seperti bahan kimia untuk pembuatan dispersi, bahan
untuk vulkanisasi, antioksidan, bahan akselerator, powder, dan lainnya [48].