Pemilihan Varietas Penyiapan Lahan Penanaman Pemupukan Pengendalian Hama Penyakit

2.1.2. Subsistem Produksi

Subsistem pusat dalam agribisnis adalah subsistem produksi usahatani. Apabila Suukuran tingkat keluaran, dan efisiensi subsistem ini bertambah, subsistem lain juga akan ikut bertambah. Baik buruknya subsistem ini akan berdampak langsung terhadap situasi keuangan subsistem input dan subsistem keluaran agribisnis Downey dan Steven, 2009. Adapun produksi kedelai dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pemilihan Varietas

Varietas yang akan ditanam harus mempunyai umur panen yang cocok dalam pola tanam pada agroekosistem yang ada. Ukuran dan warna biji varietas yang ditanam harus sesuai dengan permintaan pasar di daerah sekitar sehingga saat panen tidak sulit untuk menjual hasilnya. Selain itu, varietas yang ditanam harus adaptif dengan kondisi lahan yang akan ditanami sehingga tidak mengalami hambatan dalam pertumbuhannya.

b. Penyiapan Lahan

Penyiapan lahan untuk tanaman kedelai sangat ditentukan oleh kondisi tanah sebelum penanaman. Pada umumnya penyiapan lahan untuk tanah kering dilakukan 1 – 2 bulan sebelum hujan turun. Penyiapan lahan dilakukan dengan mencangkul permukaan tanah sedalam 5 – 10 cm sehingga bila hujan turun, kondisi tanah sudah cukup baik untuk ditanami,. Sangat dianjurkan untuk membuat saluran – saluran pembuangan air sehingga tidak terjadi genangan di dalam petakan. Universitas Sumatera Utara

c. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 40 cm x 10 – 15 cm. Pada lahan subur, jarak dalam barisan dapat diperjarang menjadi 15 – 20 cm. Populasi tanaman yang optimal berkisar 400.000 – 500.000 tanaman per hektar Adisarwanto, 2005.

d. Pemupukan

Tanaman kedelai tidak begitu menunjukkan respon yang tinggi dibandingkan tanaman jagung terhadap pemberian pupuk. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan tanaman kedelai yaitu pemilihan jenis pupuk, takaran atau dosis, dan waktu aplikasi Adisarwanto, 2005.

e. Pengendalian Hama Penyakit

Upaya pengendalian hama saat ini dilakukan secara bijak yang didasarkan pada pengembangan sistem pengendalian secara terpadu PHT. Pemerintah sudah menetapkan sistem PHT sebagai satu – satunya program perlindungan tanaman yang harus dilakukan di tingkat petani. Langkah – langkah operasional pelaksanaan PHT di lapangan harus mengacu pada beberapa pendekatan, yaitu tanaman sehat, peningkatan peran musuh alami, pengendalian secara kultur teknis, pengendalian secara fisik dan mekanik, pengendalian dengan menanam varietas tahan, pengendalian secara biologis, dan pengendalian menggunakan insektisida.

f. Panen