Pengenalan Komoditi Kedelai Kondisi Eksistensi Kedelai

Lembaga pemasaran dalam menyampaikan komoditi pertanian dari produsen ke konsumen akhir berhubungan satu dengan yang lain membentuk jaringan pemasaran. Arus pemasaran yang terbentuk dalam proses pemasaran sangat beragam dan membentuk pola pemasaran yang sering disebut dengan sistem pemasaran Ariadi dan Rahayu, 2011.

2.2. Pengenalan Komoditi Kedelai

Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja max. Namun demikian pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah yaitu Glycine max L. Merill. Indonesia memiliki iklim tropis yang cocok untuk pertumbuhan kedelai, karena kedelai menghendaki suhu yang cukup panas. Pada umumnya pertumbuhan kedelai sangat ditentukan oleh ketinggian tempat dan biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500m di atas permukaan laut. Namun demikian di atas batas itu kedelai masih ditanam dengan hasil yang masih memadai Suprapto, 2011. Kedelai kaya akan nilai gizi dan mengandung delapan asam amino yang penting bagi tubuh manusia. Kedelai tidak mengandung lemak jenuh dan kolesterol, serta mempunyai rasio kalori yang rendah dibandingkan dengan protein sehingga akan dikonsumsi penderita obesitas. Kedelai mengandung besi, kalium, dan fosfor. Kedelai juga kaya akan vitamin B kompleks, protein dan kalsium serta bebas dari racun kimia Rahma, 2011. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Komposisi Kimia Biji Kedelai Kering Per 100 Gram Komponen Jumlah Kalori kkal 331 Protein gram Lemak gram Karbohidrat gram Kalsium mg Posfor mg Besi mg Vitamin A SI Vitamin B1 mg Air gram 34,9 18,1 34,8 227 585 8 110 1,1 7,5 Sumber: Cahyadi, 2006 Kedelai dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, untuk makanan manusia, makanan ternak, dan untuk bahan industri. Di Indonesia penggunaan kedelai masih terbatas sebagai bahan makanan manusia dan ternak. Makanan yang terbuat dari kedelai antara lain adalah kedelai rebus, kedelai goreng, kecambah, tempe, soyghurt tahu, susu kedelai, tauco dan kecap Cahyadi, 2006.

2.3. Kondisi Eksistensi Kedelai

Martodireso 2001 menyatakan bahwa Indonesia masih mengimpor sekitar 700 ribu ton kedelaitahun. Hal ini terjadi karena rendahnya produktivitas dan belum optimalnya pengembangan areal pertanaman kedelai. Sementara itu permintaan biji kedelai di dalam negeri dan pasaran ekspor terus meningkat.Potensi pasar ini merupakan tantangan bagi pengembangan agribisnis kedelai nasional sekaligus menjadi peluang usaha dan bisnis. Jika dirata–ratakan produktivitas kedelai nasional memang masih rendah, yaitu hanya 1,1 tonha. Angka produktivitas ini sebenarnya masih bisa ditingkatkan menjadi 1,5–2,5 tonha dengan cara memanfaatkan teknologi maju dan pemeliharaan yang intensif. Universitas Sumatera Utara 18 Tabel 2.2 Impor Komoditi Pertanian Subsektor Tanaman Pangan Periode: Januari sd Agustus 2015 Komoditi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Nilai US Nilai US Nilai US Nilai US Nilai US Nilai US Nilai US Nilai US Beras 8.337.083 3.156.085 17.774.101 15.586.196 9.623.667 30.509.845 11.413.546 1.526.586 Gandum meslin 163.296.306 203.768.144 183.323.993 220.468.659 180.369.467 196.171.414 161.484.148 125.503.033 Jagung 82.584.192 76.670.274 114.121.356 56.146.340 65.602.597 45.933.271 51.247.548 84.941.823 Kacang Tanah 23.360.732 16.848.781 21.283.046 21.394.785 20.546.767 24.250.058 12.800.549 13.114.615 Kedelai 234.573.188 285.377.380 250.432.036 260.654.658 280.525.572 292.488.656 116.952.921 212.104.567 Ubi Jalar 3.424 3.190 2.700 900 1.520 Ubi Kayu 18.058.863 39.053.999 37.758.938 19.214.679 27.043.852 25.260.994 6.388.200 12.793.394 Talas 380 Kacang Brazil 2.651 Almond 543.884 276.070 1.084.305 883.860 1.672.013 827.613 197.849 1.070.459 Hazelnut 23.448 5 3.585 5.517 Walnut 117.395 117.650 111.598 12.160 Chestnut 1.216 3.129 36.740 4.434 3.694 23.580 3.805 3.256 Pistasio 43.339 7.700 25.404 Tanaman Pangan Lainnya 1.465.675 608.964 1.476.635 2.441.853 1.527.953 2.200.962 700.413 751.774 Kacang Vigna 168.649 92.357 80.497 62.033 47.764 45.222 17.912 33.132 Kacang Sapi 279.572 368.810 317.121 177.901 70.503 236.521 51.840 187.416 Kacang Hijau 1.623.386 2.733.802 4.429.139 7.398.002 5.719.864 7.131.266 2.251.736 3.898.403 Total 534.316.194 629.078.614 632.117.912 604.597.974 592.878.852 625.082.102 363.511.367 455.973.889 Sumber: Departemen Pertanian, 2015 18 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 2.2 di atas dapat diketahui besar impor kedelai di Indonesia tahun 2015. Dimana impor kedelai tersebut mengalami perubahan di setiap bulannya. Jumlah impor kedelai terbesar tahun 2015 terdapat pada bulan Juni dengan jumlah US 292.488.856. Persentase perubahan impor kedelai setiap bulannya sekitar 4. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan impor yang cukup besar pada periode Januari – Agustus 2015 di Indonesia.

2.4. Landasan Teori