c. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 40 cm x 10 – 15 cm. Pada lahan subur, jarak dalam barisan dapat diperjarang menjadi 15 – 20 cm. Populasi tanaman yang
optimal berkisar 400.000 – 500.000 tanaman per hektar Adisarwanto, 2005.
d. Pemupukan
Tanaman kedelai tidak begitu menunjukkan respon yang tinggi dibandingkan tanaman jagung terhadap pemberian pupuk. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemupukan tanaman kedelai yaitu pemilihan jenis pupuk, takaran atau dosis, dan waktu aplikasi Adisarwanto, 2005.
e. Pengendalian Hama Penyakit
Upaya pengendalian hama saat ini dilakukan secara bijak yang didasarkan pada pengembangan sistem pengendalian secara terpadu PHT. Pemerintah sudah
menetapkan sistem PHT sebagai satu – satunya program perlindungan tanaman yang harus dilakukan di tingkat petani. Langkah – langkah operasional
pelaksanaan PHT di lapangan harus mengacu pada beberapa pendekatan, yaitu tanaman sehat, peningkatan peran musuh alami, pengendalian secara kultur teknis,
pengendalian secara fisik dan mekanik, pengendalian dengan menanam varietas tahan, pengendalian secara biologis, dan pengendalian menggunakan insektisida.
f. Panen
Saat panen ditentukan oleh umur sesuai deskripsi varietas yang ditanam dan adanya perubahan warna pada polong, dari kehijauan menjadi cokelat kekuningan.
Panen dilakukan bila lebih dari 95 polong kedelai sudah berwarna cokelat kekuningan dan jumlah daun tersisa pada tanaman hanya sekitar 5 – 10.
Universitas Sumatera Utara
Penentuan waktu panen yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas biji yang dihasilkan. Pengunduran waktu panen 1 – 2 hari lebih lama dari deskripsi varietas
menunjukkan tingkat kadar air lebih rendah 12 -13 Adisarwanto, 2005.
2.1.3. Subsistem Pemasaran
Dalam subsistem pemasaran terdapat rangkaian kegiatan mulai dari pengumpulan produk usahatani, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sebagian dari produk
yang dihasilkan dari usahatani didistribusikan langsung ke konsumen di dalam atau di luar negeri. Sebagian lainnya mengalami proses pengolahan terlebih
dahulu kemudian didistribusikan ke konsumen, pengalengan dan lain–lain. Industri yang mengolah produk usahatani disebut agroindustri hilir downstream.
Peranannya amat penting bila ditempatkan di pedesaan karena dapat menjadi motor penggerak roda perekonomian di pedesaan, dengan cara menyerap dan
menciptakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pedesaan Munanto, 2014.
2.1.4. Subsistem PenunjangKelembagaan
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir
serta memiliki hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran komoditi pertanian sangat
beragam, tergantung dari jenis komoditi yang dipasarkan. Ada komoditi yang melibatkan banyak lembaga pemasaran, dan ada juga yang sedikit melibatkan
lembaga pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Lembaga pemasaran dalam menyampaikan komoditi pertanian dari produsen ke konsumen akhir berhubungan satu dengan yang lain membentuk jaringan
pemasaran. Arus pemasaran yang terbentuk dalam proses pemasaran sangat beragam dan membentuk pola pemasaran yang sering disebut dengan sistem
pemasaran Ariadi dan Rahayu, 2011.
2.2. Pengenalan Komoditi Kedelai