musim. Pada umumnya para petani menggunakan bibit sebanyak 1-2 kg bibit per rante atau 0,04 Ha. Adapun jenis bibit yang digunakan di Desa Sumberejo adalah
jenis Anjasmoro dan seluruh petani di Desa menggunakan bibit dengan jenis yang sama.
d. Pupuk
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik dengan jenis pupuk padat maupun pupuk cair. Jenis pupuk padat yang digunakan adalah Pupuk Urea, Pupuk
SP-36, dan Pupuk NPK Phoska. Adapun harga pupuk Urea seharga Rp 1.200,-kg-Rp 3.000,-kg, Pupuk SP-36 dengan harga Rp 3.000,-kg dan Pupuk
NPK Phoska dengan harga Rp 3.000,-kg – Rp 4.000,-kg. Sedangkan untuk jenis pupuk cair yang biasa digunakan petani terdiri atas Bayfolan, Atonik, Pomie,
Fosfat, Sprit, Pro Aktif dan Fujiwan. Dimana pupuk cair Bayfolan dengan harga Rp 40.000,-l – Rp 60.000,-l, pupuk cair Atonic dengan harga Rp 47.000,-l,
pupuk Pomie dengan harga 100.000,-l, pupuk cair Phospat dengan harga Rp 50.000,-l, pupuk cair Sprit dengan harga Rp 50.000,-l, pupuk cair Pro Aktif
dengan harga Rp 10.000,-l dan pupuk cair Fujiwan dengan harga Rp 160.000,-l. Pupuk padat dan pupuk cair yang digunakan petani diperoleh dari kios pertanian
di desa dengan mudah, dimana harga pupuk padat tersebut merupakan pupuk bersubsidi yang disalurkan melalui kelompok tani ke kios pertanian yang ada di
Desa Sumberejo. Para petani di Desa Sumberejo biasanya menggunakan pupuk padat dan pupuk
cair dalam pemupukan kedelai. Pupuk cair sebagai perangsang tanaman kedelai lebih banyak digunakan oleh para petani. Hal ini dikarenakan mereka melakukan
Universitas Sumatera Utara
alih fungsi lahan dari padi ke kedelai. Adapun gambaran jumlah pupuk yang digunakan untuk tanaman kedelai dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut:
Tabel 5.11 Rata-Rata Jumlah Kebutuhan dan Biaya Pupuk untuk Usahatani Kedelai di Desa Sumberejo, Kecamatan Pagar Merbau,
Kabupaten Deli Serdang Per Musim Tanam Tahun 2016
No Jenis Pupuk
Per Petani Per Hektar
Kebutuhan Biaya Rp Kebutuhan
Biaya Rp
1 Urea Kg
21.43 52 572
42.96 102 182
2 SP-36 Kg
17.27 54 000
38.86 116 586
3 NPK Phoska Kg
26.50 93 628
46.43 160 892
4 Bayfolan L
1.63 78 512
2.70 125 873
5 Atonic L
0.78 36 425
1.60 75 338
6 Pomi L
1.39 139 375
2.25 225 000
7 Fosfat L
0.68 34 166
1.46 72 916
8 Sprit`L
0.37 88 470
0.88 211 176
9 Sitozim L
1.09 31 250
2.08 52 083
10 Fujiwan L
0.09 14 785
0.39 62 500
11 Pro Aktif L
1.83 36 500
3.20 64 062
12 Gadasil BD L
1.39 27 800
6.35 127 000
13 ZPT Hantu L
0.63 50 000
2.00 160 000
Jumlah 737 483
1 555 608
Sumber: Lampiran 10, 11, 12 dan 13, 2016
Berdasarkan Tabel 5.11 tersebut dapat ditunjukkan bahwa jenis pupuk yang digunakan oleh petani adalah Pupuk Padat dan Pupuk Cair. Pupuk padat terdiri
atas Pupuk Urea, Pupuk SP-36 dan Pupuk NPK Phoska. Pupuk cair terdiri atas Pupuk Bayfolan, Pupuk Atonic, Pupuk Pomi, Pupuk Fosfat, Pupuk Sprit, Pupuk
Sitozim, Pupuk Fujiwan, Pupuk Pro Aktif, Pupuk Gadasil BD serta Pupuk ZPT Hantu. Jenis pupuk padat yang paling banyak digunakan adalah Pupuk Urea,
karena harga pupuk yang murah, telah bersubsidi, dan dibutuhkan untuk kesuburan lahan yang digunakan dalam usahatani kedelai di daerah penelitian.
Pupuk cair yang paling banyak digunakan oleh petani di Desa Sumberejo adalah Pupuk Bayfolan karena harganya yang murah dan dibutuhkan untuk kesuburan
tanaman kedelai di daerah penelitian. Namun untuk pupuk yang jumlah dosisnya
Universitas Sumatera Utara
paling banyak digunakan adalah Pupuk Pro Aktif sebagai perangsang pertumbuhan kedelai yang digunakan oleh beberapa petani di Desa Sumberejo.
e. Pestisida