2.2 Motivasi
2.1.2 Pengertian Motivasi
Motivasi motivation berasal dari kata motif motive yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi terbentuk
dari sikap attitude karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan situation. Motivasi sangat berperan penting dalam meningkatkan kenerja dan
produktivitas karyawan. Tujuan memberikan motivasi kerja kepada karyawan, agar karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan efektif.
Dengan kondisi pegawai tersebut, maka produkivitas dipastikan dapat terwujud. Menurut Robbins 2008:222 motivasi adalah suatu proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Hasibuan 2005:95 menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasan. Sedangkan menurut Siagian 2005:143 motivasi adalah suatu keberhasilan, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja
secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus akan tercapai.
Dari keseluruhan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah faktor pendorong dan penggerak seseorang untuk mau melakukan sesuatu
pekerjaan dan kewajibannya dengan ketekunan yang dimiliki serta arah yang jelas dalam mencapai suatu tujuan tersebut. Maka, diharapkan setiap pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
termotivasi mengerti akan tindakan dan tujuan yang akan dicapai, dan meyakini bahwa tujuan tersebut akan tercapai.
2.2.2 Jenis Teori Motivasi
Menurut Arep dan Tanjung 2003:222-230 ada beberapa teori motivasi yang dikelompokkan atas:
1. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
Dalam teori ini mengatakan bahwa kebutuhan itu tersusun dalam bentuk hierarki. Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah benutuhna
fisiologis dan tingkat yang tertinggi adalah kebutuhan realisasi diri self actualization needs.
a. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan akan makan, minum,
dan mendapat tempat tinggal.
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan merupakan kebutuhan
akan kebebasan dari ancaman, seperti aman dari ancaman
lingkungan penjahat, dan gangguan lingkungan lainnya.
c. Kebutuhan rasa memiliki cinta, yaitu kebutuhan akan teman,
afiliasi, interaksi, mencintai dan dicintai.
d. Kebutuahan akan penghargaan, yaitu kebutuhan akan
penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain.
e. Kebutuhan akan realisasi diri , yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri
sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, melalui
keterampilan dan potensi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
2. Teori Dua Faktor Herberg
Herberg mengembangkan teori dua faktor tentang motivasi, dimana faktor yang membuat orang merasa puas dan yang membuat tidak puas
ekstrinsik dan intrinsik, yang dikenal sebagai teori higieni motivasi Motivation Hygiene Theory.
Serangkain kondisi ekstrinsik, dimana keadaan pekerjaan dan hygienic yang menyebabkan rasa tidak puas diantara para karyawan apabila kondisi
ini tidak ada maka hal ini tidak perlu memotivasi karyawan. Sebaliknya, apabila keadaan pekerjaan dan hygienic cukup baik, keadaan ini dapat
membentuk kepuasaan bagi karyawan. Faktor-faktor yang meliputi: a.
Gaji b.
Penyeliaan c.
Kondisi kerja dan hygienic d.
Prosedur kebijakan perusahaan e.
Hubungan antar pribadi. Serangkaian kondisi intrinsik kepuasaan pekerjaan yang apabila
terdapat dalam pekerjaan maka akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi
ini tidak ada, maka tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan, yang dinamakan pemuas atau motivator yang meliputi, antara
lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Prestasi capaian achievement
b. Pengakuan recognition
c. Tanggung jawab responsibility
d. Kemajuan advancement
e. Pekerjaan itu sendiri the work it self
3. Teori Kebutuhan McClelland
McClelland mengemukaan teori bahwa motivasi erat hubungannya dengan konsep belajar. Ia berperdapat bahwa banyak kebutuhan diperoleh dari
kebudayaan. Teori kebutuhan tersebut antara lain: a.
Kebutuhan akan Prestasi Need for Achievement, disingkat dengan: n. Ach. Artinya adanya keinginan untuk mencapai
tujuan yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. b.
Kebutuhan akan Afiliasi Need for Affiliation, disingkat dengan: n. Aff. Artinya adanya kebutuhan untuk berkuasamendapatkan
kedudukan yang lebih baik. c.
Kebutuhan akan Kekuasaan Need for Power, disingkat dengan: n.Pow. Artinya adanya kebutuhan untuk berinteraksibersosialis
asi dengan orang pihak lain. 4.
Teori ERG Existence, Relatedness and Growht dari Alfeder Menurut ERG ada 3 kelompok kebutuhan yang utama, yaitu:
a. Kebutuhan akan keberadaan Existence needs
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk juga kebutuhan fisiologis yang didalamnya meliputi kebutuhan
makan, minum, pakaian, perumahan, dan keamanan.
b. Kebutuhan akan afiliasi Relatedness needs
Kebutuhan ini menekankan akan pentingnya hubungan antara individu dan juga hubungan bermasyarakat tempat kerja di
perusahaan tersebut. c.
Kebutuhan akan pertumbuhan growht needs Keinginan akan pengembangan potensi dalam diri seseorang
untuk maju dan meningkatkan kemampuan pribadinya. 5.
Teori Motivasi Ekspektansi Teori harapan menyatakan bahwa motivasi kerja dideterminasi oleh
keyakinan – keyakinan individual sehubungan dengan hubungan upaya kinerja, dan di dambakannya berbagai macam hasil kerja, yang berkaitan
dengan tingkat kinerja yang berbeda-beda sehingga dapat dikatakan bahwa teori tersebut berlandaskan logika.
Menurut Hasibuan 2003:23 berpendapat bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya
tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Berapa besar ia yakin perusahaan akan
memberikan pemuasan bagi keinginannya sebagai imbalan atas usaha yang dilakukannya. Teori harapan terdiri atas:
Universitas Sumatera Utara
a. Harapan Expectancy. Adalah suatu kesempatan yang diberikan
akan terjadi karena perilaku. Harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul mengikuti suatu
tindakan atau perilaku yang telah dilakukan. Harapan ini dinyatakan dalam kemungkinan probabilitas.
b. Nilai Valency. Adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai
nilaimartabat tertentu daya atau nilai motivasi bagi setiap individu bersangkutan.
c. Pertautan Instrumentality. Adalah persepsi dari individu bahwa
hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
d. Motivasi Motivation. Adalah menilai besarnya dan arahnya
semua kekuatan yang mempengaruhi perilaku individu. Tindakan yang didorong oleh kekuatan yang paling besar adalah tindakan
yang paling mungkin dilakukan. e.
Kemampuan Ability. Adalah menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan pekerjaan; kemampuan ini mungkin dimanfaatkan
sepenuhnya atau mungkin juga tidak. Kemampuan ini berhubungan erat dengan totalitas daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
sesorang untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian bahwa kemampuan setiap orang belum tentu dapat
mengerjakan setiap pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi