Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data disepanjang garis normal, hal ini berarti residua l data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bias saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistic tidak berdistribusi normal. Pengujuian normalitas yang
didasarkan dengan uji statistik Non-parametik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 67
Normal Parameters Mean
a,b
0E-7 Std. Deviation
3.44105952 Most Extreme Differences
Absolute .082
Positive .074
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .675
Asymp. Sig. 2-tailed .753
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp.sig 2 tailed adalah 0,753 dan nilai signifikan 0,05, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
Universitas Sumatera Utara
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas.
Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji glejtser, heteroskedestisitas tidak akan terjadi
apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dpenden nilai absolute Ut absUt. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada
heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a. Metode Pendekatan Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik, yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedestis.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4: Scatter Plot Uji Hetoroskedestisitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Pada Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan masukan variabel stres kerja dan motivasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode Pendekatan Statistik
Uji Glejtser Tabel 4.10
Hasil Uji Gletser Heterokedastisitas Coefficients a
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
3.767 3.149
1.196 .236
stres_kerja
-.134 .090
-.187
-1.494 .140
motivasi_kerja
.020 .072
.034
.274 .785
a. Dependent Variable: kinerja_abs
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Pada Tabel 4.10 terlihat varaibel Independent stres kerja dan motivasi kerja yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent
absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X
1
dan X
2
3. Uji Multikolinieritas