Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pengolahan di PTPN IV Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
“PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA PTPN IV CABANG BAH BUTONG
SIDAMANIK, PEMATANG SIANTAR
Saya mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, sedang menyusun sebuah karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi darai Universitas Sumatera Utara dengan judul “PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PTPN IV CABANG BAH BUTONG SIDAMANIK, PEMATANG SIANTAR”.
Besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur – jujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun. Atas kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk pengisian
1. Jawablah setiap pertanyaan ini sesuai dengan pendapat Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari dengan sejujur – jujurnya, dan perlu dketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan benar atau salah. 2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu
jwaban yang sesuai menurut Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju S = Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Identitas Responden
Nama :
Umur :
(2)
Jenis kelamin : a. Laki – laki b. perempuan
Pendidikan Terakhir : a. Pendidikan Dasar Golongan: b. SLTA/ SMK,
c. Diploma, dan d. S1/ S2/ S3
Berilah tanda checklist (√) pada salah satu jawaban sesuai dengan pendapat menurut Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari.
1. Variabel Kuesioner Stres Kerja (��)
No Pernyataan SS S KS TS STS
Perilaku
1. Beban kerja yang berlebihan membuat saya sering tidak
hadir (absen) ke kantor. 2.
Tingginya perputaran tenaga kerja (employee turnover) menjadi kecemasan bagi saya untuk tidak bekerja dengan baik.
3. Tuntutan pekerjaan saya untuk bekerja dengan cepat sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.
Gejala Psikologi
4. Pekerjaan yang selalu monoton membuat saya bosan dalam bekerja.
5. Pekerjaan yang sulit membuat saya mudah tersinggung.
Gejala Fisiologi
6. Beban kerja yang belebihan membuat saya sering sakit. 7. Beban kerja yang berlebihan menjadikan saya pribadi
(3)
2. Variabel Motivasi (��)
No Pernyataan SS S KS TS STS
Intrinsik
1. Saya memperoleh pujian untuk pekerjaan yang telah saya lakukan dengan baik. 2. Saya menyenangi tanggung jawab yang saya peroleh dari pekerjaan saya. 3. Saya memiliki kesempatan yang luas untuk memperoleh kemajuan dalam karir. 4. Saya merasa puas karena berhasil menyelesaikan tugas yang sulit.
Ekstrinsik
5. Gaji yang saya terima membuat saya termotivasi dalam bekerja. 6. Saya merasa nyaman dengan kondisi tempat saya bekerja. 7. Kebijakan kepegawaian dalam instansi saya ditetapkan dengan jelas. 8. Saya merasa nyaman bekerja sama dengan rekan – rekan kerja saya. 9. Ketersediaan peralatan kerja dan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan memotivasi saya untuk bekerja dengan baik.
(4)
3. Kinerja (Y)
No Pernyataan SS S KS TS STS
Kuantitas
1. Saya mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
2. Saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi jam telah ditentukan oleh perusahaan.
Kualitas
3. Saya dapat menyelesaikan dengan cepat dengan hasil yang memuaskan.
4. Saya selalu berhati – hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam bekerja.
Jangka waktu
5. Saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu.
6. Saya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal shift yang ditetapkan.
Kehadiran
7. Saya selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
8. Saya selalu tepat waktu datang ke kantor.
Kerja sama
9. Saya memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan rekan kerja saya.
10. Pimpinan saya selalu membimbing saya agar bekerja dengan lebih baik.
(5)
Lampiran 2
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_1 104.83 110.351 .664 .925
butir_2 104.83 108.764 .645 .925
butir_3 104.90 110.852 .420 .928
butir_4 104.60 110.386 .499 .927
butir_5 104.87 109.154 .489 .927
butir_6 104.73 108.685 .558 .926
butir_7 104.90 110.645 .477 .927
butir_8 104.80 106.648 .632 .925
butir_9 104.80 109.338 .531 .926
buitr_10 104.97 105.826 .636 .925
butir_11 104.97 107.344 .465 .928
butir_12 104.90 108.438 .411 .929
butir_13 104.73 110.202 .610 .925
butir_14 105.10 111.817 .378 .928
butir_15 104.70 106.976 .726 .923
butir_16 104.83 106.213 .721 .923
butir_17 104.87 107.361 .609 .925
butir_18 104.50 107.983 .761 .923
butir_19 105.07 111.168 .500 .927
butir_20 104.93 108.961 .575 .926
butir_21 104.87 107.913 .572 .926
butir_22 105.03 108.723 .458 .928
butir_23 104.67 108.575 .597 .925
butir_24 104.87 107.361 .609 .925
butir_25 104.50 107.983 .761 .923
butir_26 105.07 111.168 .500 .927
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(6)
(7)
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.44105952 Most Extreme Differences
Absolute .082
Positive .074
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .675
Asymp. Sig. (2-tailed) .753
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(8)
Tabel 4.10
Hasil Uji Gletser Heterokedastisitas Coefficients (a)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.767 3.149 1.196 .236
stres_kerja -.134 .090 -.187 -1.494 .140
motivasi_kerja .020 .072 .034 .274 .785
a. Dependent Variable: kinerja_abs
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005 .954 1.048
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000 .954 1.048
a. Dependent Variable: kinerja_kerja
Tabel 4. 12
Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
Tabel 4.13
Hasil Uji F Signifikan (Uji-F) ANOVA
Model
a
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 421.218 2 210.609 17.248 .000b
Residual 781.499 64 12.211
(9)
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
b. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, stres_kerja
Tabel 4.14
Hasil Signifikansi Parsial (uji-t) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .592a .350 .330 3.494
a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, stres_kerja b. Dependent Variable: kinerja_pegawai
(10)
DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang. P. 2005. Kiat Meningkatkan Produktivitas. Rineka Cipta, Jakarta.
Buku :
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan keenam. Alfabeta, Bandung. Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner, dan Proses Analisis Data. Perilaku
Organisasional, Cetakan Pertama. Buku Seru, Jakarta.
Robbins, Stephen. P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid II. PT. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta
Schuller, Rendall. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21. Jilid I. Erlangga: Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia.Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, Edisi 10. PT. Gelora Aksara Pratama: Jakarta.
Tampubolon, Manahan P. 2008. Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior), Cetakan I. Edisi 2. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Ivancevich, John, dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. PT. Gelora Aksara Pratama.
Gomes, Faustino. Cordoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. ANDI OFFSET: Yogyakarta.
(11)
Sutrisno, H. Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Kencana: Jakarta.
Noviansyah , Zunaidah. 2011. Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.Perkebunan Minanga Ogan Baturaja.
Skripsi:
Skripsi: Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Batu Raja Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.
Sutrisno, Edi. 2014. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Madrasah Aliah Negeri Demak.
Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Margareth, Helga. 2012. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawa (Kasus pada Divisi Network Management PT Indosat, Tbk).
Program Studi Manajemen , Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Bakrie, Jakarta
Sandhi, Arief Setya. 2013. Analisis Pengaruh motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada RSU Puri Asih Sala Tiga).
(12)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunaan metode survei eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan objeknya. Pada tingkat eksplanasi penelitian termasuk kedalam asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antara variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variabel X1 (stres kerja) dan variabel X2 (motivasi) terhadap variabel Y
(kinerja pegawai).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong yang terletak di Sidamanik, Pematang Siantar. Lokasi Kebun Teh Bah Butong berada di Kecamatan Sidamanik, 26 Km dari Kota Pematang Siantar dan 155 Km dari Kantor Pusat yang berada di Kota Medan. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan April – Oktober 2014.
3.3 Batasan Operasional Penelitian
Batasan operasional bertujuan untuk menhindari kesimpangsiuran dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan peneliti hanya membahas masalah mengenai stres kerja, motivasi, dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai dilihat dari segi pencapaian target produksi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah
(13)
Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel X yang dimana stres kerja (X1) dan motivasi (X2),
2. Variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja pegawai (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang bah butong Sidamanik, Pematang siantar.
3.4 Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional bertujuan untuk melihat keterkaitan antara variabel dari suatu faktor dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian didalam penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (Independent Variable) terdiri dari: 1. Stres Kerja (X1)
Stres kerja adalah suatu kondisi yang dialami atau perasaan tertekan yang dialami oleh pegawai yang disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak sesuai sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis pegawai sehingga berpengaruh terhadap kinerja baik secara positif maupun negatif.
(14)
2. Motivasi (X2)
Motivasi adalah suatu upaya yang diberikan perusahaan kepada pegawai untuk mendorong agar mau bekerja dengan baik dapat pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan.
3. Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya dapat pencapaian target dari perusahaan.
Variabel dalam penelitian ini didefenisikan berdasarkan jenis variabel dan indikator masing-masing variabel sebagai berikut:
(15)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Definisi variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran
Stres Kerja (X1)
Kondisi yang dialami atau perasaan tertekan yang dialami oleh pegawai yang disebabkan oleh kondisi kerja yang tidak sesuai sehingga dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis pegawai sehingga berpengaruh terhadap kinerja baik secara positif maupun negatif PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang bah butong Sidamanik Pematang Siantar.
1.Perilaku
2.Gejala psikologi
3.Gejala fisiologi
a. Kemangkiran kerja (absenteisme) b. Tingginya perputaran tenaga kerja c. Terjadinya kecelakaan
a. Dimana individu menjadi mudah bosan b. Mudah tersinggung
a. Kesehatan individu menjadi menurun b. Pribadi yang tempramental
Likert
Motivasi (X1)
Suatu upaya yang diberikan perusahaan kepada pegawai untuk mendorong agar mau bekerja dengan baik dapat pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan. pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang bah butong Sidamanik Pematang Siantar agar mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya dan upayanya demi tercapainya kepuasan kerja.
1.Intrinsik
2.Ekstrinsik
a. Pengakuan b. Tanggung jawab c. Kemajuan
d. Pekerjaan itu sendiri
a. Gaji
b. Kondisi kerja
c. Prosedur/ kebijakan perusahaan d. hubungan antar pribadi
e. fasilitas dan peralatan kerja
Likert
Kinerja (Y)
Hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya dapat pencapaian target dari perusahaan. pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Cabang bah butong Sidamanik Pematang Siantar. 1.Kuantitas 2.Kualitas 3.Jangka waktu 4.Kehadiran 5.Kerjasama
a. Standar kerja b. Volume pekerjaan
a. Pelaksanaan pekerjaan cepat dan tepat b. Meminimumkan tingkat kesalahan dalam
bekerja
a. Tidak menunda – nunda waktu b. Melakukan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan a. Menaati peraturan perusahaan b. Hadir secara rutin
a. Kemampuan bekerjasama dalam tim b. Kemampuan membina hubungan dengan
atasan.
Likert
Sumber: Robbins & Timothy A.Judge (2008:375), Arep & Tanjung (2003), Mathis (2006), diolah 2014
(16)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut (Sugiyono, 2008:132) Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skor yang diberikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Alternatif Jawaban Pernyataan (+) Pernyataan (-)
Skor Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Kurang Setuju (KS) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Sumber: Sugiyono (2008:133), diolah
3.6 Populasi dan Sampel penelitian 3.6.1 Populasi
Populasi adalah kumpulan dari ukuran – ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat inferensunya (Nazir, 2005:273). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Bagian Pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar yang berjumlah 197 orang.
(17)
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai Bagian Pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar
No. Uraian Pegawai Pegawai Jumlah Seluruh
Pegawai Laki – laki Perempuan
1 Administrasi Pengolahan/ Krani 4 6 10
2 Mandor Kepala/ mandor 7 - 7
3 Daun Basah 13 5 18
4 Pelayuan / Pucuk layu 26 6 32
5 Penggulungan 17 14 31
6 Pengeringan 17 12 29
7 Sortasi 19 29 48
8 Pengepakan 6 - 6
9 Boyan 5 2 7
10 Penitipan Bayi - 1 1
11 MBT (Masa Bebas Tugas) 4 4 8
Jumlah 118 79 197
Sumber: PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong, Pematang Siantar.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Nazir, 2005:273). Sampel yang akan diambil dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N
(1 + -Ne2)
Keterangan: n = jumlah sampel N = ukuran populasi
e = batas kesalahan Dengan demikian, jumlah sampel yang diperoleh adalah:
n = 197
(1 + -197(0.1)2)= 66,32
Jumlah sampel dibulatkan menjadi 67 orang dengan kriteria pegawai bagian pengolahan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah
(18)
Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Jadi, metode pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata atau bagian yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008:120).
3.7 Jenis Data
Ada dua jenis data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya (Istijanto 2006). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari jawaban kuesioner kepada responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya, tetapi dikumpulkan oleh lembaga lain (Istijanto 2006). Data sekunder yang diperlukan yaitu profil perusahaan, buku – buku, jurnal, internet dan data lain yang mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuesioner adalah merupakan daftar pertanyaan yang digunakan periset untuk memperoleh adata secara langsung dari sumber melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan (Istijanto 2006).
(19)
Observasi adalah melakukan pengamatan sacara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2002).
c. Wawancara
Wawancara adalah mengadakan tanya jawab dengan pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah alat uji yang digunakan untuk mengetahui kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini apada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu (V. Sujarveni, 2007:136). Menurut Umar (2000), bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang diluar sampel pada pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari 26 pernyataan. Pernyataan yang berhubungan dengan variabel Stres Kerja (X1) sebanyak 7 butir, variabel Motivasi (X2) sebanyak 9 butir, dan pernyataan yang berhubungan dengan variabel Kinerja (Y) sebanyak 10 butir. Dan setiap butir pernyataan disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1, dan jawaban tertinggi diberi skor 5.
(20)
Dalam penelitian ini sampel uji validitas diambil sebanyak 30 orang diluar sampel Pegawai Bagian Pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Dan pengujian validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika rhitung > rtabel maka Pernyataan disebut valid. b. Jika rhitung < rtabel maka Pernyataan disebut tidak valid.
c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Nilai rtabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi
(21)
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
butir_1 104.83 110.351 .664 .925
butir_2 104.83 108.764 .645 .925
butir_3 104.90 110.852 .420 .928
butir_4 104.60 110.386 .499 .927
butir_5 104.87 109.154 .489 .927
butir_6 104.73 108.685 .558 .926
butir_7 104.90 110.645 .477 .927
butir_8 104.80 106.648 .632 .925
butir_9 104.80 109.338 .531 .926
buitr_10 104.97 105.826 .636 .925
butir_11 104.97 107.344 .465 .928
butir_12 104.90 108.438 .411 .929
butir_13 104.73 110.202 .610 .925
butir_14 105.10 111.817 .378 .928
butir_15 104.70 106.976 .726 .923
butir_16 104.83 106.213 .721 .923
butir_17 104.87 107.361 .609 .925
butir_18 104.50 107.983 .761 .923
butir_19 105.07 111.168 .500 .927
butir_20 104.93 108.961 .575 .926
butir_21 104.87 107.913 .572 .926
butir_22 105.03 108.723 .458 .928
butir_23 104.67 108.575 .597 .925
butir_24 104.87 107.361 .609 .925
butir_25 104.50 107.983 .761 .923
butir_26 105.07 111.168 .500 .927
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai <rtabel
3.9.2 Uji Reliabilitas
(0,361). Dengan demikian semua butir pernyataan dinyatakan valid dan kuesioner dapat dilanjut pada tahap pengujian reliabilitas.
Uji reliabilitas adalah ukuran suatu kestabilan dan konsintensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk yang merupakan dimensi suatu variabel yang disusun dalam suatu bentuk kuesioner (V. Sujarveni,
(22)
2007:134). Uji realibilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan tersebut menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan variabel.
Pengujian dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) dengan program SPSS Statistics 20.0 for windows. Menurut Nunnaly (1967) dalam (Ghozali, 2006:42) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha ˃ 0.60. Atau jika nilai Cronbach Alpha > 0.80 maka pernyataan reliabel.
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.928 26
Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS, 2014
Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilai realiabilitas intrumen (Cronbach’s Alpha) di atas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrument dinyatakan reliabel (Kuncoro, 2003: 254). Nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,928 > 0,8 yang berarti bahwa instrument tersebut reliabel.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai
(23)
permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Jika nilai Asyimp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari 5% artinya data variabel berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2008:62). 2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas (Situmorang dkk, 2008:63)
(24)
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104)
3.10.3 Metode Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2
Dimana: Y = Kinerja Pegawai
+e
a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi Berganda X1 =
X
Stress Kerja
2
e = variabel Penggangu (Standard Error) = Motivasi Kerja
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak),
(25)
sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam (daerah dimana H0 diterima).
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut: a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H0: b1 b2= 0, artinya secara bersama-sama
tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja (X1) dan motivasi (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y).
H0: b1 b2
H
≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja (X1) dan motivasi (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y). Kriteria pengambilan
keputusan:
0 diterima jika Fhitung < Ftabel
H
pada α = 5%
a diterima jika Fhitung > Ftabel
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
pada α = 5%
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara
parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja (X1) dan motivasi (X2) terhadap variabel kinerja
(26)
yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja (X1) dan motivasi
(X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y). Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%
< ttabel pada α = 5%
c. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi (R²) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R² ≤ 1). Jika R² semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) adalah besar terhadap
variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1 dan (X2)terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
(27)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perkebunan Bah Butong dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Handel Maskapai (NV.NHM). Pabrik pertama didirikan pada tahun 1927 dan mulai beroperasi sejak tahun 1931. Secara kelembagaan, tahun 1957 pemerintah Indonesia melakukan pengambil alihan perusahaan yang dikelola bangsa asing, termasuk perusahaan NHM, melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 229/ UM/ 57, tanggal 10 Agustus 1957 yang diperkuat dengan Undang – undang Nasionalisasi Nomor. 86/ 1958.
Tahun 1961, PPN Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi Badan Pimpinan Umum PPN Daerah Sumatera Utara I-IX melalui UU. Nomor. 141 tahun 1961 Sumut III dan Jo PP Nomor. 141 tahun 1961. Tahun 1963 Perkebunan Teh Sumatera Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman IV (ANTAN-IV) melalui PP Nomor. 27 tahun 1963.
Tahun 1968 terjadi perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII (PNP VIII) melalui PP Nomor. 141 tahun 1968, tanggal 13 April 1968. Perubahan berikutnya mulai tahun 1974 menjadi Persero yaitu PT. Perkebunan VIII (PTP VIII) melalui Akta Notaris GHS Lumban Tobing, SH Nomor. 65 tanggal 31 April 1974 yang diperkuat SK Menteri Pertanian Nomor. YA/ 5/ 5/ 23, tanggal 07 Januari 1975.
(28)
Semenjak tanggal 11 Maret 1996 terjadi restrukturisasi kembali, dimana Perkebunan Bah Butong masuk dalam lingkup PTP Nusantara IV Melalui Akte Pendirian PTPN IV Nomor. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang mengatur peleburan PTP VI, VII, dan VIII menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2000 dibangun pabrik baru yang lebih besar dan modern, dan diresmikan pada tanggal 20 Januari 2001. Lokasi Kebun Bah Butong berada di Kecamatan Sidamanik, 26 Km dari Kota Pematang Siantar dan 155 Km dari Kantor Pusat yang berada di Kota Medan. Luas areal HGU = 2.602.95 Ha dengan luas TM = 550.14 Ha dengan ketinggian = 890 meter diatas permukaan laut.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki visi yaitu: “Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan”.
Sedangkan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) adalah; 1. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.
2. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.
4. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
(29)
5. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
6. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/ daerah.
4.1.3 Strategi Perusahaan
Strategi Perusahaan yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam mencapai tujuan perusahaan adalah;
1. Strategi Corporate
a. Strategi Kombinasi
b.
, yaitu penggabungan antara Strategi Stabilitas, Pertumbuhan (Ekspansi) dan penciutan yang dilaksanakan secara simultan.
Strategi Pertumbuhan (Ekspansi)
c.
adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dengan pengembangan (perluasan) areal kelapa sawit (strategi pertumbuhan konsentrasi horizontal) dan pengembangan industri hilir (strategi pertumbuhan konsentrasi vertikal). Strategi Stabilitas
d.
adalah untuk meningkatkan kemampulabaan dari jenis usaha dan areal yang ada yaitu kelapa sawit.
Strategi penciutan
2. Strategi Bisnis
adalah untuk mengurangi resiko dari usaha perkebunan teh dengan mengurangi areal tanaman yang ada.
Strategi Kepemimpinan Biaya (Overall Cost Leadership), dengan memberikan perhatian pada aspek skala usaha (ekonomi), biaya input, teknologi produksi, pemanfaatan kapasitas, dan efektifitas organisasi serta
(30)
manajemen. Fokus kepada Core Bisnis dan melakukan diferensiasi pada produk industri hilir teh.
3. Strategi Operasional
a. Meningkatkan nilai perusahaan dengan perluasan areal dan pengembangan industri hilir.
b. Menerapkan SOP (Standard Operations Procedure) pemeliharaan, panen, pengolahan, dan perawatan pabrik secara konsisten.
c. Mengadakan peremajaan/ replanting tanam secara teratur setiap tahun. d. Mengurangi/meniadakan kerugian dari usaha perkebunan teh.
e. Mengintensifkan lahan produktif.
f. Meningkatkan produktifitas dan efisiensi melalui penerapan praktek-praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja. g. Meningkatkan kemampulabaan dengan efisiensi di segala bidang.
h. Membangun dan mengembangkan sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, pengembangan karir dan renumerasi yang objektif, rasional, adil, serta mendorong motivasi.
i. Meningkatkan kesadaran biaya (cost consciousness) semua personil perusahaan.
j. Melaksanakan proses bisnis dengan berdasar pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
k. Mengembangkan inovasi penciptaan jenis produk-produk baru untuk lebih diterima pasar.
(31)
l. Membangun Sistem Informasi Manajemen yang integratif dan berbasis komputer.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah Butong
Sumber: PTPN IV Cabang Unit Bah butong Sidamanik, Pematang Siantar
MANAJER UNIT Ir. T.M. Siahaan, MM
Pht_KDPT Pengolahan Dhanny Hermawan, ST,
Msi
Krani Pa Pam Jusmer Napitu Pht. KDPT Teknik
Dhanny Hermawan, ST, Msi
Kadis Tanaman Misran, SP
Assisten SDM & UMUM Harry Prasetia, SE
Pht. Kadis Tata Usaha Harry Prasetia, SE
Asisten Afdeling I Halomoan Sinaga, SP
Asisten Afdeling II Faisal Afiff P. Lunis, SE
Asisten Afdeling III Helda Lorenni Manik, SP
Asisten Afdeling IV Rahmad Erianto, SP
(32)
4.1.4 Job Description Bagian Pengolahan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah Butong
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah Butong adalah sebagai berikut:
1. Manajer Umum
Merupakan pimpinan yang tertinggi pada bagian pengolahan di unit Bah butong. Yang memiliki tanggung jawab yang besar dan secara keseluruhan terhadap kegiatan operasional yang ada diperusahaan tersebut. Selain itu manajer unit juga memiliki tugas:
a. Menciptakan iklim kerja yang sesuai dengan memperlihatkan hubungan dalam dan diluar kehidupan sosial bawahan dan masayarakat sekitarnya untuk menjaga kegairahan tetap tetap terpelihara.
b. Melaksanakan penilaian dan mengusulkan pengangkatan, pemindahan, penambahan dan hukuman bagi pegawai, staf berdasarkan ketentuan yang telah berlaku demi ketegakan disiplin kerja.
c. Menilai dan mengawasi hasil kerja kepada dinas secara terus – menerus dengan membandingkan hasil nyata dan norma – noma kerja serta melakukan tindakan pemulihan untuk menghindari anggaran biaya yang melebihi batas toleransi yang dibenarkan.
(33)
2. Pht. KDPT (Kepala Dinas Pengolahan Teh) Tuga dari kadis bagian pengolahan adalah:
a. Bertanggung jawab kepada manajer unit
b. Merupakan wakil manajer unit memipin pelaksanaan tugas – tugas di bidang administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah pergudangan dan laporan – laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.
c. Mengkoordinir tugas – tugas administrasi. 3. Kadis Tanaman
Kepala dinas tanamana bertugas melakukan koordinasi penyusunan taksasi produksi tanamana berdasarkan data dan pengamatan agar diperoleh taksasi yang dapat mendekati kenyataan. Tugas – tugasnya adalah:
a. Mengajukan anggaran belanja dengan program pelaksanaa yang sistematis dan mudah dimengerti bersama – sama dengan asisten tanaman.
b. Mengendalikan semua kegiatan operasi afdeling berdasarkan norma – norma yang berlaku agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan perusahaan.
c. Membina pengetahuan dan keterampilan para asisten tanaman/ afdeling melalui rapat kerja, diskusi, penjelasan langsung di lapangan supaya lebih mampu melaksanakan tugas sebagai instruksi terhadap bawahannya.
(34)
d. Memelihara kerja di bidang tanaman sesuai dengan lingkungan kerja agar setiap orang merasa senang dan aman dalam menyelesaikan tugas.
e. Menyempurnakan metode kerja yang tidak sesuia dengan metode yang lebih baik melalui pengamatan agar efektivitas dan efisiensi kerja tercapai secara optimal.
4. Kepala Dinas Teknik
Tugas kepala dinas teknik membantu dalam mendukung tugas di bagian pengolahan yang merupakan penanggung jawab pabrik dibidang pemeliharaan, bengkel serta bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan dan tindakan dlam bidang produksi. Tugas – tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Memberikan petunjuk dan pengawasan pemeliharaan dibidang teknik. b. Membuat rencana pelayanan kebutuhan bagian atau pengangkutan
bahan mentah.
c. Melayani kebutuhan dan merencanakan kapasitas pabrik. d. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan serta
mengawasi kegiatan – kegiatan abgian pengolahan dan laboratorium. e. Menandatangani dan mengecek formulir – formulir dan laporan –
laporan sesuai dengan asisten dan prosedur yang berlaku.
f. Melaporkan data , kegiatan bagian pengolahan dan laboratorium kepada administratur.
(35)
5. Asisten Tanaman/ Afdeling
Asisten tanaman bertugas membuat taksasi produksi tanaman yang disusun berdasarkan analisis data dan taksiran potensi tanaman agar diperoleh taksasi yang mendekati kenyataan. Tugas dari asisten tanaman/ afdeling I, II, III, IV, yaitu:
a. Mengajukan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan ketentuan penerimaannya agar dpat menyelesaikan semua pekerjaan dengan program.
b. Mengatur pembagian kerja dan melengkapi peralatan/ bahan secara teratur dan terpadu supaya hasil kerja diperoleh sesuai dengan yang ditentukan.
c. Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan bakat, kemampuan, fissik, dan sikap agar tercapai semangat kerja yang bergairah.
d. Melaksanakan pemeliharaan secara efektif dan efisien sesuai dengan standart yang ditentukan.
e. Melaksanakan panen sesuai dengan kriteria yang ditentukan dan menyelesaiakn pengangkutan secepatnya pada hari itu juga sehingga kenaikan asam lemak bebas di kebun dapat dihindari.
6. Asisten SDM dan UMUM
Asisten SDM dan UMUM bertugas membantu Manajer unit dalam meneliti penerimaaan tenaga kerja.
a. Mengawasi dan meneliti penerimaan tenaga kerja dengan berpedoman kepada standart yang telah ditetapkan direksi.
(36)
b. Melaksanakan kegiatan yang diprogramkan oleh pemerintah setelah mendapatkan persetujuan direksi.
c. Membina hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat di sekitar lokasi perusahaan.
d. Mengkoordinasikan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan karayawan.
e. Memberikan informasi kepada Manajer unit dalam bidang produktivitas kerja.
7. Kadis Tata Usaha
Kepala Dinas Tata Usaha bertugas untuk menjalankan seluruh kegiatan administrasi di perusahaan.
8. Krani Pa Pam
Pa Pam yaitu Perwira Pengamanan bertugas membantu Manajer Unit dalam memimpin di bidang keamanan. Tugas yang ditangani Perwira Pengamanan adalam melakukan pengawasan pengamanan informasi dan inventaris perusahaan.
(37)
4.2 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data umum dalam penelitian ini adalah informasi dari responden dan pertanyaan – pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan (kuesioner), jumalah pertanyaan seluruhnya adalah 26 butir pertanyaan, yakni 7 butir pertanyaan untuk variabel Stres Kerja (X1), 9 butir pertanyaan untuk variabel Motivasi (X2), dan 10 butir pernyataan untuk variabel Kinerja (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 67 orang responden pegawai bagian pengolahan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Kuesioner berisikan deskriptif responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja, dan golongan.
1. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Pria 33 49 %
Wanita 34 51 %
Jumlah 67 100 %
(38)
Pada Tabel 4.1 Dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 33 orang responden (49 %) berjenis kelamin pria, dan 34 orang responden (51%) berjenis kelamin wanita, yang artinya pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar mempekerjakan pegawainya pria dan wanita dengan jumlah yang seimbang (balance), karena pekerjaan yang ada pada bagian pengolahan pucuk teh yang dikerjakan oleh pria dapat juga dikerjakan oleh wanita dan demikian sebaliknya.
2. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)
≤ 30 Tahun - -
31-40 Tahun 6 9 %
41-50 Tahun 48 72 %
≥ 51 Tahun 13 19 %
Jumlah 67 100 %
Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Pada Tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah berusia 31-40 tahun 6 orang responden (9 %), berusia 41-50 tahun 48 orang responden (72 %), dan berusia ≥ 51 tahun 13 orang responden (19 %). Tabel 4. Menunjukkan bahwa mayoritas usia responden yang bekerja berusia 41-50 tahun sebesar 72 %. Hal ini menunjukkan bahwa usia 41-41-50 tahun tergolong usia produktif. Dengan demikian pegawai yang bekerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar bagian pengolahan adalah pegawai yang produktif, yang diharapkan mampu mendukung
(39)
pencapaian target kinerja dalam meningkatkan produktivitas PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
3. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
1-10 - -
11-20 27 40 %
21-30 36 54 %
≥ 31 4 6 %
Jumlah 67 100 %
Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah 27 orang responden (40 %) telah bekerja selama 11-20 tahun, 36 orang responden (54 %) telah bekerja selama 21-30 tahun, dan 4 orang responden (6 %) telah bekerja selama ≥ 31 tahun. Pada Tabel 4.3 menyatakan bahwa mayoritas lama pegawai yang bekerja di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar bagian pengolahan adalah selama 21-30 tahun. Dengan demikian pegawai yang bekerja di perusahaan tersebut sudah berpengalaman dalam bidangnya masing – masing.
4. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SLTA/ Sederajat 63 94 %
Diploma 4 6 %
Sarjana - -
Jumlah 67 100 %
(40)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yaitu, tingkat pendidikan SLTA/ Sederajat berjumlah 63 orang responden (94 %), dan tingkat pendidikan Diploma berjumlah 4 orang responden (6 %). Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan responden adalah pendidikan tingkat SLTA/ Sederajat sebanyak 94 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar membutuhkan tenaga – tenaga kerja yang tergolong produktif untuk mampu memberikan hasil kerja yang maksimal, karena dianggap memiliki nilai lebih dari segi tenaga dan biaya kompensasi/ penggajian yang tidak terlalu mahal.
5. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Golongan Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Golongan Tingkat Golongan Jumlah Responden Persentase (%)
IC/1 30 45 %
IC/0 18 27 %
IB/11 6 9 %
IB/10 3 4 %
IB/9 8 12 %
IB/8 2 3 %
Jumlah 67 100 %
Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan tingkat golongan yaitu, tingkat golongan IC/1 berjumlah 30 orang responden (45 %), golongan IC/0 berjumlah 18 orang responden (27 %), tingkat golongan IB/11 berjumlah 6 orang responden (9 %), tingkat golongan IB/10 berjumlah 3 orang responden (4 %), tingkat golongan IB/9 berjumlah 8 orang responden (12 %),dan
(41)
dapat disimpulkan bahwa mayoritas golongan pegawai bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar adalah tingkat golongan IC/1, karena selain dilihat dari prestasi kerja pegawai, lama bekerja pegawai juga mempengaruhi tingkat golongan pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
6. Deskriptif Variabel
a. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Stres Kerja (X1
Distribusi jawaban responden terhadap 7 butir pernyataan mengenai variabel stres kerja (X
)
1
Tabel 4.6
) dapat dilihat dalam Tabel 4.6 di bawah ini:
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres Kerja (X1
No. ) Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju Total
F % F % F % F % F % F %
1 1 1,49 3 4,47 3 4,47 40 59,70 20 29,85 67 100 2 0 0 1 1,49 6 8,95 43 64,17 17 25,37 67 100 3 0 0 0 0 7 10,44 39 58,20 21 31,34 67 100 4 0 0 0 0 5 7,46 47 70,14 15 22,38 67 100 5 0 0 1 1,49 5 7,46 37 55,22 24 35,58 67 100 6 1 1,49 0 0 4 5,97 29 43,28 33 49,92 67 100 7 0 0 0 0 3 4,47 38 56,71 26 38,80 67 100 Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (beban kerja yang berlebihan membuat saya sering tidak hadir (absen) ke kantor), terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab sangat tidak setuju, terdapat 3 orang responden (4,47 %) yang menjawab tidak setuju, tedapat terdapat 3 orang responden (4,47 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 40 orang responden (59,70 %) yang mejawab setuju, terdapat 20 orang
(42)
responden (29,85 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada pegawai yang sering absen kerja tanpa ada keterangan hal ini karena pegawai memiliki urusan pribadi di luar lingkungan kerja perusahaan yang dijadikan alasan untuk menghindari pekerjaan yang ada.
2. Pada pernyataan kedua (tingginya perputaran tenaga kerja (employee turnover) menjadi kecemasan bagi saya untuk tidak bekerja dengan baik) tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab tidak setuju, terdapat 6 orang responden (8,95 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 43 orang responden (64,17 %) yang mejawab setuju, terdapat 17 orang responden (25,37 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pegawai mengalami kecemasan untuk turnover ini sehingga kinerja mereka menurun hal ini di sebabkan turnover yang dilakukan oleh perusahaan terkadang dilakukan secara mendadak tanpa di dasari persiapan terlebih dahulu.
3. Pada pernyataan ketiga (tuntutan pekerjaan saya untuk bekerja dengan cepat sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, maupun tidak setuju, terdapat 7 orang rsponden (10,44 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 39 orang responden (58,20 %) yang mejawab setuju, terdapat 21 orang responden (31,34 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai sering mengalami kecelakaan kerja dalam
(43)
menyelesaikan pekerjaannya ini disebabkan karena tuntutan waktu penyelesaian pekerjaan yang cepat dari perusahaaan.
4. Pada pernyataan keempat (pekerjaan yang selalu monoton membuat saya bosan dalam bekerja), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 5 orang responden (7,46 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 47 orang responden (70,14 %) yang menjawab setuju, terdapat 15 orang responden (22,38 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian pegawai yang merasa jenuh dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
5. Pada pernyataan kelima (pekerjaan yang sulit membuat saya mudah tersinggung), tidak ada reponden yang menyatakan sangat tidak setuju terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab tidak setuju, terdapat 5 orang responden (7,46 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 37 orang responden (55,22 %) yang mejawab setuju, terdapat 24 orang responden (35,58 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai akan mengalami tekanan darah tinggi sehingga mudah tersinggung jika beban kerja terlalu sulit.
6. Pada pernyataan keenam (beban kerja yang berlebihan membuat saya sering sakit), terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab sangat tidak setuju, tidak terdapat respoden yang menjawab tidak setuju, terdapat 4 orang responden (5,97 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 29 orang responden (43,28 %) yang mejawab setuju,
(44)
terdapat 33 orang responden (49,92 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai menyatakan setuju jika tugas yang berat akan membuat para pegawai sering sakit sehingga stamina dalam bekerja akan menurun.
7. Pada pernyataan ke tujuh (beban kerja yang berlebihan menjadikan saya pribadi yang tempramental), tidak ada reponden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 3 orang responden (4,47 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 38 orang responden (56,71 %) yang mejawab setuju, terdapat 26 orang responden (38,80 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai akan menjadi pribadi yang temparmental karena diakibatkan oleh beban kerja yang besar.
(45)
b. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X2
Distribusi jawaban responden terhadap 9 butir pernyataan mengenai variabel motivasi kerja (X
)
2
Tabel 4.7
) dapat dilihat dalam Tabel 4.7 di bawah ini:
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X1)
No. Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 14 20,89 35 52,23 18 26,86 67 100 2 0 0 0 0 14 20,89 22 32,83 31 46,26 67 100 3 0 0 0 0 5 7,46 48 71,68 14 20,89 67 100 4 0 0 0 0 6 8,95 41 61,19 20 29,85 67 100 5 0 0 0 0 12 17,92 40 59,70 15 22,38 67 100 6 0 0 0 0 5 7,46 37 55,22 25 37,31 67 100 7 0 0 0 0 7 10,44 27 40,29 33 49,25 67 100 8 1 1,49 0 0 2 2,98 43 64,17 21 31,34 67 100 9 1 1,49 0 0 4 5,97 43 64,17 19 28,35 67 100 Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (saya memperoleh pujian untuk pekerjaan yang telah saya lakukan dengan baik), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju mapun tidak setuju, terdapat 14 orang responden (20,89 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 35 orang responden (52,23 %) yang menjawab setuju, terdapat 18 orang responden (26,86 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian besar pegawai yang mendapatkan pujian untuk pekerjaan yang telah dilakukan namun ada juga sebagian pegawai yang tidak mendapatkan pujian untuk pekerjaan yang telah dia
(46)
lakukan hal ini disebabkan adanya kesenjangan komunikasi antar atasan dan bawahan.
2. Pada pernyataan kedua (saya menyenangi tanggung jawab yang saya peroleh dari pekerjaan saya), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, maupun tidak setuju, terdapat 14 orang responden (20,89 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 22 orang responden (32,83 %) yang menjawab setuju, terdapat 31 orang responden (46,26 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pegawai menyenangi tanggung jawab pekerjaan yang diberikan sementara sebagian pegawai lain menyatakan kurang menyenangi tanggung jawab yang diberikan hal ini diindikasi disebabkan oleh kemampuan dari karyawan yang kurang memadahi untuk tanggung jawab tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga (saya memiliki kesempatan yang luas untuk memperoleh kemajuan dalam karir), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 5 orang responden (7,46 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 48 orang responden (71,68 %) yang menjawab setuju, terdapat 14 orang responden (20,89 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai menyatakan setuju bahwa terdapat kesempatan yang luas dalam pengembangan karir namun masih ada beberapa pegawai yang menyatakan tidak setuju ini
(47)
karenakan pengembangan karir yang dipeoleh dilihat dari lama masa kerja, golongan, pendidikaan dan lain-lain.
4. Pada pernyataan keempat (saya merasa puas karena berhasil menyelesaikan tugas yang sulit), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 6 orang responden (8,95 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 41 orang responden (61,19 %) yang menjawab setuju, terdapat 20 orang responden (29,85 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai merasa puas atas pekerjaan sulit yang berhasil dia kerjakan.
5. Pada pernyataan kelima (gaji yang saya terima membuat saya termotivasi dalam bekerja), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 12 orang responden (17,91 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 40 orang responden (59,70 %) yang menjawab setuju, terdapat 15 orang responden (22,38 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan sebagian pegawai menyatakan gaji yang mereka terima cukup memotivasi mereka untuk bekerja namun sebagian lagi menyatakan tidak termotivasi atas gaji yang mereka terima hal ini mungkin dikarenakan kebutuhan mereka yang selalu meningkat.
6. Pada pernyataan keenam (saya merasa nyaman dengan kondisi tempat saya bekerja), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 5 orang responden (7,46 %) yang
(48)
menjawab kurang setuju, terdapat 37 orang responden (55,29 %) yang menjawab setuju, terdapat 35 orang responden (37,31 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pegawai merasa nyaman terhadap kondisi tempat bekerja namun masih ada beberapa pegawai tidak merasa nyaman di karenakan dari segi kebersihan belum terjaga.
7. Pada pernyataan ketujuh (kebijakan kepegawaian dalam instansi saya ditetapkan dengan jelas), tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 7 orang responden (10,44 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 27 orang responden (40,29 %) yang menjawab setuju, terdapat 33 orang responden (49,25 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini ini menunjukkan sebagain besar pegawai merasa kebijakan dalam perusahaan sudah ditetapkan dengan jelas.
8. Pada pernyataan kedelapan (saya merasa nyaman bekerja sama dengan rekan—rekan kerja saya), terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab sangat tidak setuju, tidak ada respondden yang menjawab tidak setuju, terdapat 2 orang responden (2,98 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 43 orang responden (64,17 %) yang menjawab setuju, terdapat 21 orang responden (31,34 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai merasa nyaman dengan rekan kerjanya namun masih ada pegawai yang merasa
(49)
kurang nyaman dengan rekan kerjanya, hal ini dikarenakan ada masalah pribadi yang terjadi antar pegawai yang dibawa ke tempat kerja.
9. Pada pernyataan kesembilan (ketersedian peralatan kerja dan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan memotivasi saya untuk bekerja dengan baik), terdapat 1 orang responden (1,49 %) yang menjawab sangat tidak setuju, tidak ada responden yang menjawab tidak setuju, terdapat 4 orang responden (5,97 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 43 orang responden (64,17 %) yang menjawab setuju, terdapat 19 orang responden (28,35 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai setuju karena fasilitas yang tersedia cukup berjalan dengan maksimal.
(50)
c. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Kinerja (Y)
Distribusi jawaban responden terhadap 10 butir pernyataan mengenai variabel kinerja pegawai (Y) dapat dilihat dalam Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Pegawai (Y)
No. Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 6 8,95 44 65,67 17 25,37 67 100 2 0 0 0 0 2 2,98 40 59,70 25 37,31 67 100 3 0 0 0 0 4 5,97 38 56,71 25 37,31 67 100 4 0 0 0 0 7 10,44 33 49,25 27 40,29 67 100 5 0 0 0 0 5 7,46 38 56,71 24 35,82 67 100 6 0 0 2 2,98 8 11,94 37 55,22 20 29,85 67 100 7 0 0 0 0 8 11,94 39 58,20 20 29,85 67 100 8 0 0 0 0 6 8,95 44 65,67 17 25,37 67 100 9 0 0 0 0 2 2,98 40 59,70 25 37,31 67 100 10 0 0 0 0 4 5,97 38 56,71 25 37,31 67 100 Sumber: Hasil Penelitian 2014 (Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:
1. Pada pernyataan pertama (saya mencapai target kerja yang telah ditetapkan perusahaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 6 orang responden (8,95 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 44 orang responden (65,67 %) yang mejawab setuju, terdapat 17 orang responden (25,37 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai dapat mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2. Pada pernyataan kedua (saya tidak keberatan apabila bekerja melebihi
jam telah ditentukan oleh perusahaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun yang menyatakan tidak setuju, terdapat 2 orang responden (2,98 %) yang menjawab kurang setuju,
(51)
terdapat 40 orang responden (59,70 %) yang mejawab setuju, terdapat 25 orang responden (37,31 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai bersedia bekerja lembur namun ada sebagian lagi yang tidak bersedia kerja lembur ini dikarenakan pegawai sudah terlalu lelah bekerja seharian.
3. Pada pernyataan ketiga (saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat degan hasil yang memuaskan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 4 orang responden (5,97 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 38 orang responden (56,71 %) yang mejawab setuju, terdapat 25 orang responden (37,31 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai dapat bekerja dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan karena pegawai sebelumnya sudah terlatih.
4. Pada pernyataan keempat (saya selalu berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan untuk meminimalisisr kesalahan dalam bekerja), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, maupun tidak setuju, terdapat 7 orang responden (10,44 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 33 orang responden (49,25 %) yang mejawab setuju, terdapat 27 orang responden (40,29 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua pegawai selalu berhati-hati dalam bekerja sehingga hasilnya pun maksimal.
5. Pada pernyataaa kelima (saya melaksanakan pekerjaan dengan tidak menunda – nunda waktu), tidak ada responden yang menyatakan sangat
(52)
tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 5 orang responden (7,46 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 38 orang responden (56,71 %) yang mejawab setuju, terdapat 24 orang responden (35,82 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai bekerja dengaan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya namun masih ada pegawai yang bermalas – malasan dalam bekerja. 6. Pada pernyataan keenam (saya bekerja sesuai dengan jadwal shift yang
ditetapkan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terdapat 2 orang responden (2,98 %) yang menjawab tidak setuju, terdapat 8 orang responden (11,94 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 37 orang responden (55,22 %) yang mejawab setuju, terdapat 20 orang responden (29,85 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai bekerja sesuai jadwal shift yang telah ditentukan oleh perusahaan.
7. Pada pernyataan ketujuh (saya selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 8 orang responden (11,94 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 39 orang responden (58,20 %) yang mejawab setuju, terdapat 20 orang responden (29,85 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan demi terciptanya kedisiplinan.
(53)
8. Pada pernyataan kedelapan (saya selalu tepat waktu datang ke kantor), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 6 orang responden (8,95 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 44 orang responden (65,67 %) yang mejawab setuju, terdapat 17 orang responden (25,37 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai selalu tepat waktu datang ke kantor untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
9. Pada pernyataan kesembilan (saya memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan rekan kerja saya), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun yang menjawab tidak setuju, terdapat 2 orang responden (2,98 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 40 orang responden (59,70 %) yang mejawab setuju, terdapat 25 orang responden (37,31 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai yang bekerja pada perusahaan tersebut memiliki hubungan kerja sama yang baik.
10.Pada pernyataan kesepuluh (pimpinan saya selalu membimbing saya agar bekerja dengan lebih baik), tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju maupun tidak setuju, terdapat 4 orang responden (5,97 %) yang menjawab kurang setuju, terdapat 38 orang responden (56,71 %) yang mejawab setuju, terdapat 25 orang responden (37,31 %) yang menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai selalu mendapat bimbingaan dari atasan untuk bekerja lebih baik.
(54)
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Tujuan normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafiik dan pendekatan kolmogorv-Smirnow. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% (0,05) maka Asymp,sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variiabel residual berdistribusi normal.
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membanding antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi yang mendekati distribusi normal.
(55)
a. Pendekatan Histogram
Gambar 4.2: Histogram Uji Normalitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Gambar 4.3: Normal P-P Plot Uji Normalitas
(56)
Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data disepanjang garis normal, hal ini berarti residua l data berdistribusi normal.
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bias saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistic tidak berdistribusi normal. Pengujuian normalitas yang didasarkan dengan uji statistik Non-parametik Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 67
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 3.44105952 Most Extreme Differences
Absolute .082
Positive .074
Negative -.082
Kolmogorov-Smirnov Z .675
Asymp. Sig. (2-tailed) .753
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp.sig (2 tailed) adalah 0,753 dan nilai signifikan (0,05), hal ini berarti residual data berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
(57)
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas.
Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistik dengan uji glejtser, heteroskedestisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dpenden nilai absolute Ut (absUt). Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
a. Metode Pendekatan Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik, yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedestis.
(58)
Gambar 4.4: Scatter Plot Uji Hetoroskedestisitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini berarti tidak terjadi heteroskedestisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja pegawai berdasarkan masukan variabel stres kerja dan motivasi kerja.
(59)
b. Metode Pendekatan Statistik (Uji Glejtser)
Tabel 4.10
Hasil Uji Gletser Heterokedastisitas Coefficients (a)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3.767 3.149 1.196 .236
stres_kerja -.134 .090 -.187 -1.494 .140
motivasi_kerja .020 .072 .034 .274 .785
a. Dependent Variable: kinerja_abs
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Pada Tabel 4.10 terlihat varaibel Independent (stres kerja dan motivasi kerja) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas X1 dan X2
3. Uji Multikolinieritas
(0,140) dan (0.785) diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05), jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedestisitas.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation faktor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila tolerance value, 0,1 sedangkan VIF < 5 maka tidak terjadi multikolineritas.
(60)
Berikut ini disajikan cara medeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace inflation factor (VIF).
Tabel 4.11
Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005 .954 1.048
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000 .954 1.048
a. Dependent Variable: kinerja_kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai VIF dari nilai stres kerja dan motivasi kerja lebih baik kecil atau dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari stres kerja dan motivasi kerja lebih besar dari 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
(61)
4.4 Metode Analisis Statistik
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20 for windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari stress kerja (X1), motivasi kerja (X2)terhadap kinerja pegawai (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah,
Y= a+b1X1+b2X2
Dimana: Y = Kinerja Pegawai
+e
A = Konstanta b1, b2
X
= Koefisien regresi
1 =
X
Variabel Stres kerja
2
e = Standar error
= Variabel Motivasi kerja
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 20 for windows, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4. 12
Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai Sumber: Hasil Penelitian, 2014 (diolah)
(62)
Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel stres kerja sebesar (-0,48) nilai b2 variabel motivasi sebesar 0,579 dan nilai konstanta (a) adalah 26,585 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y=26,585 + (-0,48X1) + 0,579X2
1. Konstanta (a) = 26,585 ini mempunyai arti bahwa apabila variabel stres kerja dan motivasi kerja dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja pegawai (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar sudah ada sebesar 26,585.
+ e
2. Koefisien b1 (X1
3. Koefisien b
) = (-0,48) berarti bahwa variabel stres kerja mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Apabila terjadi kenaikan variabel stres kerja, dengan menganggap faktor lain tetap maka kinerja akan menurun sebesar (-0,48).
2 (X2)= 0,579, berarti bahwa variabel motivasi mempunyai
pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Apabila terjadi kenaikan variabel motivasi, dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,579 (57,9 %).
(63)
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Kriteria Pengujian adalah: 1. H0: b1 b2
2. H
= 0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positf dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
0: b1 b2
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, denagn rumus sebagai berikut:
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 64 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh:
1. df (pembilang ) = 3-1 = 2 2. df (penyebut) = 67-3 = 64
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for
windo ws kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5% (2:64)
(64)
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel
H
pada α = 5%
a diterimajika Fhitung > Ftabel
Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut:
pada α = 5%
Tabel 4.13
Hasil Uji F Signifikan (Uji-F) ANOVA
Model
a
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 421.218 2 210.609 17.248 .000b
Residual 781.499 64 12.211
Total 1202.716 66
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
b. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, stres_kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Berdasarkan pada Tabel 4.13 dapat dilihat hasil Uji-F secara simultan, dan diperoleh nilai Fhitung = 17,248 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan
Ftabel = 3,14. Nilai Fhitung > Ftabel (17,248 > 3,14) dan tingkat signifikan (0,000
< 0,05) dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat di
simpulkan bahwa variabel bebas yaitu stres kerja (X1) dan motivasi kerja (X2
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel stres kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) secara parsial maupun masing-masing
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y) pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
(65)
Kriteria Pengujian adalah: 1. H0: b1 b2
2. H
= 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak dapat pengaruh positif dan signifikan terhadap varaibel terikat.
0: b1 b2
Kriteria pengambilan keputusan:
≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap varaibel terikat.
H0 diterima jika thitung < ttabel
H
pada α = 5%
a diterimajika thitung > ttabel
Besar nilai t
pada α = 5%
tabel
Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini:
untuk α = 5% (0,05) dan dk = 64 (dk = n-1) adalah 1,66.
Tabel 4.14
Hasil Signifikansi Parsial (uji-t) Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26.585 5.824 4.564 .000
stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005
motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000
a. Dependent Variable: kinerja_pegawai Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2014)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa:
1. Variabel stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,005) < (lebih kecil) dari 0,05 dan nilai thitung (-2,898) > ttabel 1,66 artinya jika
variabel stres kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan menurun sebesar -0,48.
(66)
2. Variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05 dan nilai thitung (4,369) > ttabel
c. Koefisien Determinasi (R
1,66 artinya jika ditingkatkan variabel motivasi sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,579.
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (stress kerja dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja pegawai). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0≤R
)
2≥1). Jika R2
semakin besar maka (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1) yaitu stres kerja, (X2
Hasil koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 20 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.15 dibawah ini:
) yaitu motivasi kerja adalah sebesar terhadap variabel terikat (Y) kinerja pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.15
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .592a .350 .330 3.494
a. Predictors: (Constant), motivasi_kerja, stres_kerja b. Dependent Variable: kinerja_pegawai
(1)
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih.
Medan 24 Oktober 2014 Penulis,
(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 10
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Stres Kerja ... 12
2.1.1 Pengertian Stres Kerja ... 12
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja ... 13
2.1.3 Dampak Stres Kerja Terhadap Karyawan ... 14
2.1.4 Dampak Stres Kerja Terhadap Perusahaan ... 16
2.1.5 Strategi Manajemen Stres Kerja ... 16
2.2 Motivasi ... 19
2.2.1 Pengertian Motivasi ... 19
2.2.2 Jenis Teori Motivasi ... 20
2.2.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 25
2.2.4 Upaya – upaya Memotivasi Karyawan ... 27
2.2.5 Tujuan Pemberian Motivasi ... 28
2.3 Kinerja ... 29
2.3.1 Pengertian Kinerja ... 29
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 30
2.3.3 Indikator Kinerja ... 29
2.3.4 Manfaat Penilaian Kinerja ... 31
2.3.5 Tujuan Penilaian Kinerja ... 33
2.4 Hubungan antara Stres Kerja, motivasi dan Kinerja ... 34
(3)
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 44
3.6 Populasi dan Sampel ... 44
3.6.1 Populasi ... 44
3.6.2 Sampel ... 45
3.7 Jenis Data ... 46
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 46
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47
3.9.1 Uji Validitas ... 47
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 49
3.10 Teknik Analisis Data ... 50
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif... 50
3.10.2 Uji Asumsi Klasik... 51
3.10.3 Metode Analisis Statistik... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 54
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 54
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 55
4.1.3 Strategi Perusahaan ... 56
4.1.4 Job Description Perusahaan ...59
4.2 Analisis Deskriptif ... 64
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 85
4.4 Metode Analisis Statistik ... 91
4.5 Pembahasan ... 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...100
5.1 Kesimpulan ...100
4.1 Saran ...101
DAFTAR PUSTAKA ... 104
LAMPIRAN ... 108
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Realisasi Produksi PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar
Periode Januari – Desember 2013 ... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 34
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 42
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 43
Tabel 3.3 Jumlah Pegawai Bagian Pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar ... 44
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas ... 48
Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas ... 49
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 65
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Lama Bekerja ... 66
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Tingkat Pendidikan ... 66
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Tingkat Golongan ... 67
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres Kerja ... 68
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja ... 72
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja ... 77
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 85
Tabel 4.10 Hasil Uji Gletjser Heterokedastisitas Coefficients ... 86
Tabel 4.11 Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 87
Tabel 4.12 Hasil Regresi Linier Berganda ... 88
Tabel 4.13 Hasil Uji F Signifikan Simultan (Uji-F) ... 91
Tabel 4.14 Hasil Signifikansi Parsial (uji-t) ... 92
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Stressor, Stres, dan Akibatnya ... 14
Gambar 2.2 Hubungan Stres Kerja, Motivasi, dan Kinerja ... 33
Gambar 2.3 Hubungan U Terbalik antara Stres dan Kinerja ... 36
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual ... 37
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Bah Butong ... 58
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas ... 86
Gambar 4.2 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 86
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 14 Lampiran II ... 33