Uji Multikolinieritas Analisis Regresi Linear Berganda

b. Metode Pendekatan Statistik

Uji Glejtser Tabel 4.10 Hasil Uji Gletser Heterokedastisitas Coefficients a Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.767 3.149 1.196 .236 stres_kerja -.134 .090 -.187 -1.494 .140 motivasi_kerja .020 .072 .034 .274 .785 a. Dependent Variable: kinerja_abs Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014 Pada Tabel 4.10 terlihat varaibel Independent stres kerja dan motivasi kerja yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependent absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X 1 dan X 2

3. Uji Multikolinieritas

0,140 dan 0.785 diatas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedestisitas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation faktor VIF. Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah apabila tolerance value, 0,1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolineritas. Universitas Sumatera Utara Berikut ini disajikan cara medeteksi multikolinieritas dengan menganalisis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai tolerance dan varianace inflation factor VIF. Tabel 4.11 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 26.585 5.824 4.564 .000 stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005 .954 1.048 motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000 .954 1.048 a. Dependent Variable: kinerja_kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Nilai VIF dari nilai stres kerja dan motivasi kerja lebih baik kecil atau dibawah 5 VIF5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari stres kerja dan motivasi kerja lebih besar dari 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara

4.4 Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20 for windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari stress kerja X 1 , motivasi kerja X 2 terhadap kinerja pegawai Y sebagai variabel terikat. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah, Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Dimana: Y = Kinerja Pegawai +e A = Konstanta b 1, b 2 X = Koefisien regresi 1 = X Variabel Stres kerja 2 e = Standar error = Variabel Motivasi kerja Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 20 for windows, maka hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.12 Tabel 4. 12 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 26.585 5.824 4.564 .000 stres_kerja -.480 .166 -.299 -2.898 .005 motivasi_kerja .579 .133 .451 4.369 .000 a. Dependent Variable: kinerja_pegawai Sumber: Hasil Penelitian, 2014 diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel stres kerja sebesar -0,48 nilai b2 variabel motivasi sebesar 0,579 dan nilai konstanta a adalah 26,585 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y=26,585 + -0,48X 1 + 0,579X 2 1. Konstanta a = 26,585 ini mempunyai arti bahwa apabila variabel stres kerja dan motivasi kerja dianggap konstan maka tingkat variabel kinerja pegawai Y pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar sudah ada sebesar 26,585. + e 2. Koefisien b 1 X 1 3. Koefisien b = -0,48 berarti bahwa variabel stres kerja mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kinerja pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Apabila terjadi kenaikan variabel stres kerja, dengan menganggap faktor lain tetap maka kinerja akan menurun sebesar -0,48. 2 X 2 = 0,579, berarti bahwa variabel motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Apabila terjadi kenaikan variabel motivasi, dengan menganggap faktor lain tetap maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,579 57,9 . Universitas Sumatera Utara

2. Pengujian Hipotesis