Metode Analisis Statistik Teknik Analisis Data

3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2008:104

3.10.3 Metode Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Y= a+b 1 X 1 +b 2 X 2 Dimana: Y = Kinerja Pegawai +e a = Konstanta b1,b2 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = X Stress Kerja 2 e = variabel Penggangu Standard Error = Motivasi Kerja Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak, Universitas Sumatera Utara sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis berdasarkan model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik, kemudian dianalisis dengan cara sebagai berikut: a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H : b 1 b 2 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja pegawai Y. H : b 1 b 2 H ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja pegawai Y. Kriteria pengambilan keputusan: diterima jika F hitung F tabel H pada α = 5 a diterima jika F hitung F tabel

b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

pada α = 5 Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja pegawai Y. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh Universitas Sumatera Utara yang positif dan signifikan dari variabel stres kerja X 1 dan motivasi X 2 terhadap variabel kinerja pegawai Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 t tabel pada α = 5 c. Koefisien Determinasi R² Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R² ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perkebunan Bah Butong dibuka pada tahun 1917 oleh Nederland Handel Maskapai NV.NHM. Pabrik pertama didirikan pada tahun 1927 dan mulai beroperasi sejak tahun 1931. Secara kelembagaan, tahun 1957 pemerintah Indonesia melakukan pengambil alihan perusahaan yang dikelola bangsa asing, termasuk perusahaan NHM, melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor. 229 UM 57, tanggal 10 Agustus 1957 yang diperkuat dengan Undang – undang Nasionalisasi Nomor. 86 1958. Tahun 1961, PPN Baru dan Pusat Perkebunan Negara dilebur menjadi Badan Pimpinan Umum PPN Daerah Sumatera Utara I-IX melalui UU. Nomor. 141 tahun 1961 Sumut III dan Jo PP Nomor. 141 tahun 1961. Tahun 1963 Perkebunan Teh Sumatera Utara dialihkan menjadi Perusahaan Aneka Tanaman IV ANTAN-IV melalui PP Nomor. 27 tahun 1963. Tahun 1968 terjadi perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan VIII PNP VIII melalui PP Nomor. 141 tahun 1968, tanggal 13 April 1968. Perubahan berikutnya mulai tahun 1974 menjadi Persero yaitu PT. Perkebunan VIII PTP VIII melalui Akta Notaris GHS Lumban Tobing, SH Nomor. 65 tanggal 31 April 1974 yang diperkuat SK Menteri Pertanian Nomor. YA 5 5 23, tanggal 07 Januari 1975. Universitas Sumatera Utara