2. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria Pengujian adalah:
1. H
0:
b
1
b
2
2. H
= 0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positf dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
0:
b
1
b
2
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, denagn rumus sebagai berikut:
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
df pembilang = k-1
df penyebut = n-k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 64 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh:
1. df pembilang = 3-1 = 2
2. df penyebut = 67-3 = 64
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windo ws kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat α = 5 2:64 = 3,14. Dengan kriteria uji sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H diterima jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut: pada α = 5
Tabel 4.13 Hasil Uji F Signifikan Uji-F
ANOVA
Model
a
Sum of Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 421.218
2 210.609
17.248 .000
b
Residual 781.499
64 12.211
Total 1202.716
66 a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
b. Predictors: Constant, motivasi_kerja, stres_kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan pada Tabel 4.13 dapat dilihat hasil Uji-F secara simultan, dan diperoleh nilai F
hitung
= 17,248 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
= 3,14. Nilai F
hitung
F
tabel
17,248 3,14 dan tingkat signifikan 0,000 0,05 dengan hipotesis H
ditolak dan H
a
diterima. Sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel bebas yaitu stres kerja X
1
dan motivasi kerja X
2
b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Y pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah
Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel stres kerja X
1
dan motivasi kerja X
2
secara parsial maupun masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Y pada PT. Perkebunan
Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Pengujian adalah: 1.
H
0:
b
1
b
2
2. H
= 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak dapat pengaruh positif dan signifikan terhadap varaibel terikat.
0:
b
1
b
2
Kriteria pengambilan keputusan: ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial terdapat pengaruh
positif dan signifikan terhadap varaibel terikat.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
H pada α = 5
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
Besar nilai t pada α = 5
tabel
Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.14 dibawah ini: untuk α = 5 0,05 dan dk = 64 dk = n-1 adalah 1,66.
Tabel 4.14 Hasil Signifikansi Parsial uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 26.585
5.824 4.564
.000 stres_kerja
-.480 .166
-.299 -2.898
.005 motivasi_kerja
.579 .133
.451 4.369
.000 a. Dependent Variable: kinerja_pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa: 1.
Variabel stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong
Sidamanik, Pematang Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
-2,898 t
tabel
1,66 artinya jika variabel stres kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja pegawai
akan menurun sebesar -0,48.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
4,369 t
tabel
c. Koefisien Determinasi R
1,66 artinya jika ditingkatkan variabel motivasi sebesar satu satuan maka kinerja pegawai
akan meningkat sebesar 0,579.
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas stress kerja dan motivasi kerja terhadap variabel
terikat kinerja pegawai. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0
≤R
2
≥1. Jika R
2
semakin besar maka mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X
1
yaitu stres kerja, X
2
Hasil koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 20 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.15 dibawah ini:
yaitu motivasi kerja adalah sebesar terhadap variabel terikat Y kinerja pegawai.
Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.592 .350
a
.330 3.494
a. Predictors: Constant, motivasi_kerja, stres_kerja b. Dependent Variable: kinerja_pegawai
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat di interprestasikan sebagai berikut: 1.
Nilai R sebesar 0,592 berarti hubungan antara stres kerja X
1
dan motivasi Kerja X
2
2. Adjusted R Square sebesar 0,350, berarti 35 variabel kinerja dapat
dijelaskan oleh variabel stres kerja dan motivasi kerja sedangkan sisanya sebesar 65 dapat dijelaskan oleh varaibel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini seperti sikap kerja, disiplin kerja, budaya perusahaan dan lain sebagainya.
terhadap variabel kinerja pegawai Y, PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Cabang Bah Butong Sidamanik,
Pematang Siantar sebesar 59,2 artinya hubungannya cukup erat.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian, maka adapun pembahasan yang didapat yaitu:
1. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pengolahan