Kondisi Fisik BANTARAN SUNGAI DI SANGKRAH SEBAGAI OBJEK PERMUKIMAN

commit to user III - 4 terhadap banjir yang berpotensi terjadi telah dilakukan. Wujudnya, sosialisasi informasi kesiapsiagaan banjir Kelurahan Sangkrah. Petunjuk ini disosialisasikan dalam bentuk papan peringatan yang ditempatkan di simpul-simpul jalan agar tertanam pada masyarakat, sehingga nantinya ketika banjir, warga dengan sendirinya bergerak pada pola-pola yang telah diatur sedemikian rupa baik untuk evakuasi, lokasi pendirian tenda, termasuk juga lalu lintas pertolongan dan bantuan. Papan informasi itu meliputi tips menghadapi banjir dan juga nomor telepon penting antara lain Satlak Penanggulangan Bencana, PMI dan ambulans, pemadam kebakaran, SAR UNS, PLN, serta puskesmas dan kantor Kelurahan Sangkrah.

B. BANTARAN SUNGAI DI SANGKRAH SEBAGAI OBJEK PERMUKIMAN

1. Kondisi Fisik

Permukiman pada lokasi ini secara fisik didominasi unit-unit hunian dan juga beberapa fasilitas umum pendukung kegiatan bermukim yang ada seperti area MCK umum, mushola, pos keamanan. Adanya struktur permukiman yang demikian menunjukkan bahwa pada lokasi terdapat kebutuhan akan fungsi-fungsi tersebut. Garis besarnya, wujud hunian yang ada berupa unit rumah permanen sederhana, masing-masing berdiri di atas bidang tanah tertentu, keseluruhan membentuk perumahan horizontal “konvensional”. Pengadaan rumah yang dilakukan secara swadaya menghasilkan bentuk rumah yang berbeda-beda. Tipikal yang ada didominasi bentuk rumah sederhana, dinding kayu dan bata baik ekspos maupun berfinishing dengan struktur beton sederhana dan beratap kampung pelana dengan struktur kayu dan genteng tanah liat, lantainya berupa tegel, keramik atau hanya plesteran. Ada pula beberapa rumah yang masih menggunakan struktur kayu dan bambu, dinding anyam, serta berlantai tanah. Ukuran rumah yang Jalur Evakuasi Lokasi Pendirian TendaTempat Pengungsian Jalur Distribusi Bantuan Posko BencanaKelurahan Gambar 3.4 Informasi Kesiapsiagaan Banjir Kelurahan Sangkrah Sumber: Dokumentasi pribadi commit to user III - 5 Gambar 3.5 Kondisi Fisik Permukiman Bantaran Sungai di Sangkrah Sumber: Dokumentasi pribadi ada besarnya minimal, representatif dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, juga menyesuaikan dengan luasan persil yang berhak ditempati. Unit rumah yang ada secara sederhana tersusun dengan berorientasi pada jalan lingkungan utama sebagai akses, sehingga tatanan yang ada sesuai dengan bentuk jalan lingkungan. Di sisi lain, beberapa jalan yang lebih informal muncul sebagai anak dari jalan lingkungan yang ada. Hal tersebut untuk menyesuaikan keberadaan rumah yang tumbuh belakangan, yang tertata secara random, yang tidak berada di sisi jalan lingkungan utama yang ada. Perletakan rumah terhadap lahan bervariasi. Sebagian besar rumah langsung berbatasan dengan jalan, menutupi keseluruhan persil. Ada pula sejumlah kecil rumah yang masih “mampu” berhalaman. Tatanan permukiman yang terbentuk merefleksikan kondisi masyarakat permukiman bantaran sungai di Sangkrah yang heterogen. Mushola yang ada merupakan gambaran kebutuhan fungsi bersangkutan pada lokasi tersebut. Urgensinya biasanya berkaitan dengan kegiatan Shalat Jumat atau adanya permasalahan lain yang dapat terpecahkan dengan adanya mushola tersebut, misalnya kegiatan religius lain yang tidak terwadahi. Sebagian rumah yang ada telah mampu mengusahakan air dan kamar mandi sendiri, sebagian lagi belum, mengingat kemampuan ekonomi dan ukuran rumahnya. Bantaran sungai di Sangkrah yang tidak difasilitasi jaringan PDAM membuat masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Fasilitas yang ada untuk hal tersebut, yang biasanya diadakan secara swadaya berupa MCK dan sumur bersama seadanya. Limbah buangannya dan air kotor dikelola dengan saluran-saluran drainase got menuju ke Bengawan Solo. commit to user III - 6

2. Kondisi Masyarakat