Analisa Sirkulasi Temporer Saat Banjir

commit to user IV - 10 Gambar 4.7 Mekanisme Pelipatan pada Partisi Gedhek Sumber: Dokumentasi Pribadi - Struktur yang digunakan untuk menunjang bangunan yaitu menggunakan system rangka kolom dan balok beton dengan menggunakan pondasi sumuran untuk menahan beban bangunan dua lantai.

3. Analisa Sirkulasi Temporer Saat Banjir

Sirkulasi temporer saat banjir berfungsi sebagai jalur sirkulasi dan akses pada fungsi-fungsi di lahan pada saat banjir menggantikan fungsi jalan lingkungan yang tidak dapat berfungsi akibat terendam air. Pertimbangan penentuan sirkulasi temporer adalah sebagai berikut. - Jalur sirkulasi temporer berada pada ketinggian di atas elevasi banjir rencana sehingga aman untuk diakses saat banjir. - Tanggul sebagai batas daerah aman di tepi lahan juga berperan sebagai jalur sirkulasi. Rencana jalur sirkulasi temporer berhubungan dengan tanggul untuk dapat menunjang koneksi dengan area di luar lahan sehingga menunjang aktivitas bermukim pada skala yang lebih luas seperti halnya yang dilakukan sehari-hari. Oleh karena itu, ketinggiannya disesuaikan dengan ketinggian tanggul dari permukaan tanah yaitu sekitar 2,5 meter. - Jalur sirkulasi tentu saja berhubungan dengan fungsi-fungsi pada lahan yang masih dapat berangsung saat banjir, dapat diakses secara langsung melului fungsi-fungsi yang bersangkutan. Secara garis besar, terdapat dua macam jalur sirkulasi pada lahan yaitu sirkulasi normal dan sirkulasi temporer saat banjir yang digunakan pada waktu yang berbeda. Sirkulasi temporer memiliki peran sementara yaitu hanya pada saat banjir. Fungsinya untuk menghubungkan antar bangunan pada lahan atau antara lahan dengan tanggul area luar yang notabene merupakan daerah yang aman dari banjir. Berdasarkan pertimbangan yang telah dipaparkan, sirkulasi temporer yang direncanakan dapat digambarkan pada skema berikut ini. commit to user IV - 11 Pada skema Gambar 4.8, fungsi-fungsi F pada lahan pada saat banjir dapat tetap saling berhubungan satu sama lain dengan adanya sistem konektifitas C berupa jalur sirkulasi temporer yang juga berhubungan dengan tanggul. Berikut merupakan proyeksi skema di atas ke dalam area lahan. Gambar 4.9 Rencana Jalur Sirkulasi Temporer yang pada Lahan Sumber: Dokumentasi Pribadi Jalur sirkulasi temporer berorientasi ke arah tanggul. Unit-unit fungsi pada site yang membutuhkan aksesibilitas pada saat banjir. Tanggul sebagai area aman juga sebagai akses keluar site. Gambar 4.8 Skema Konektivitas Fungsi pada Lahan Sumber: Dokumentasi Pribadi commit to user IV - 12 Gambar 4.10 Gambaran Jalur Sirkulasi saat Kondisi Banjir Sumber: “Climate Change Toolkit – Designing for Floodrisk” Gambar 4.11 Wujud Jalur Sirkulasi pada Saat Banjir Sumber: Dokumentasi pribadi Sebagai gambaran, jalur sirkulasi ini posisinya berada di atas elevasi banjir rencana yaitu sekitar 2,5 meter. Sehingga pada kondisi normal, wujudnya berupa flying pedestrian dan pada saat banjir maksimal, bentuknya menjadi menyerupai dermaga memanjang dari tanggul menuju ke fungsi-fungsi yang ada pada lahan.

4. Penentuan Antisipasi Persoalan Turunan Banjir