Mengenal Bantaran Sungai Menuju Bantaran Hijau

commit to user II - 18 Gambar 2.15 Sketsa Bantaran Sungai Sumber: Dokumentasi pribadi tidak layak untuk hidup. Saat itu masyarakat menolak adanya penggusuran ini. Awalnya Romo Mangun datang karena faktor kemanusiaan pasca bencana banjir, tetapi kedekatan terhadap masyarakat memicu nalurinya untuk menata kampung ini menjadi lebih baik dan sehat. Romo Mangun menata ulang permukiman yang ada sehingga fasilitas umum menjadi terpenuhi seperti WC umum, open space untuk bermain, balai serbaguna yang berfungsi sebagai perpustakaan, tempat belajar dan tempat pertemuan warga. Romo Mangun juga mampu mengubah mental masyarakat di kampung Code sehingga mereka memiliki profesi yang lebih baik seperti pedagang, tukang parkir maupun karyawan toko. Kampung Code memiliki aset kampung berupa rumah-rumah peninggalan Romo Mangun dan ada konvensi tak tertulis di dalamnya. Rumah-rumah tersebut tidak boleh dikalim oleh siapapun. Yang boleh menempati rumah tersebut adalah warga Code yang benar-benar belum memiliki rumah atau bagi gelandangan homeless. Jika suatu saat keadaan ekonomi membaik, atau anggota keluarga”habis” karena telah meninggal dunia atau menikah dan keluar dari Kampung Code, maka rumah tersebut harus dikembalikan kepada kampung dan digunakan kembali oleh warganya yang benar-benar membutuhkan.

C. PEMAHAMAN MENGENAI BANTARAN SUNGAI

1. Mengenal Bantaran Sungai

Pengertiannya yaitu lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi hingga kaki tanggul sebelah dalam. Sedangkan tanggul merupakan bangunan pengendali sungai yang dibangun dengan persyaratan teknis tertentu untuk melindungi daerah sekitar sungai dari limpasan air. 19 Bantaran sungai merupakan ruang terbuka yang terbentuk akibat adanya aliran sungai, dengan lebar ruang bebas cukup beragam, dan sangat tergantung daerah yang dilalui aliran tersebut. Ruang bebas bantaran tersebut merupakan ruang penangkap air apabila terjadi limpahan air. Dengan demikian ruang tersebut 19 Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 36 Tahun 1991 Tentang Sungai, tercantum pada pasal 1 yang menybutkan pengertian-pengertian. commit to user II - 19 bersifat sebagai ruang pelindung dan pengamanan aliran sungai, sebagai daerah penyangga buffer dalam pengelolaan air. 20

2. Menuju Bantaran Hijau

Keberadaan bantaran sungai secara primer adalah untuk kepentingan sungai, kepentingan air. Konsep keberlanjutan pada penataan lingkungan bantaran sungai tidak lepas dari tujuan konservasi sumber daya air. Hal itu terkait beberapa persoalan lingkungan yang berujung pada tiga permasalahan klasik air yaitu 3T, too little kekeringan, too much banjir, dan too dirty ketersediaan air bersih sebagai indikasi ketidakseimbangan peredaran air siklus hidologi terutama di ruang darat. Untuk memenuhi aspek konservasi sumber daya air, prinsipnya yaitu bagaimana bisa menahan aliran permukaan run-off sebesar-besarnya dan memberi kesempatan selama-lamanya untuk meresap ke dalam tanah menjaga keseimbangannya. Konsep ini aktual, terkait dengan isu banyak berubahnya area konservasi, lahan-lahan hijau menjadi area budidaya terbangun. Pemanfaatan bantaran sungai adalah salah satu contohnya. Tingginya intensitas banjir atau luapan air yang menyebabkan permasalahan banjir di beberapa tempat menjadi indikasi makin banyaknya air yang beredar di atas permukaan tanah yang kemudian memakan ruang lebih, termasuk area bukan ruang untuk air ketika ruang air yang disedikan tidak memadahi lagi. Bantaran sungai dalam landscape ekologi perkotaan merupakan elemen struktur landscape dalam bentuk koridor hijau vegetasi riparian, selain memberikan manfaat kesejukan dan keindahan, 21 juga berfungsi sebagai jasa bio-eko-hidrologis di wilayah perkotaan. 22 Berubahnya fungsi bantaran sungai dari yang semestinya sebagai area terbuka hijau menjadi area terbangun mengakibatkan beberapa hal. - Menghilangkan kemampuan mengendalikan banjir. Adanya pepohonan dapat menghalangi kecepatan arus limpahan sungai yang terjadi sebelum mencapai area daratan sehingga kekuatan destruktifnya berkurang. - Meningkatkan kepadatan tanah yang mengakibatkan porositas tanah berkurang. Sesuai prinsip konservasi air, air permukaan seharusnya terkonversi menjadi air tanah sehingga menjaga keseimbangan siklus hidrologi, peredaran air permukaan berkurang. - Sedimentasi sungai karena kurangnya vegetasi. Adanya vegetasi sendiri dapat sebagai pengikat tanah oleh akar-akarnya. Adapun manfaat penting mempertahankan bantaran sungai sebagaimana mestinya antara lain sebagai berikut. 20 Manan 1990. 21 Hough 1978. 22 Forman dan Gordon 1986 commit to user II - 20 - Dapat memberikan naungan dan keteduhan oleh vegetasi peneduh. - Bantaran sungai menjadi pengontrol sistem drainese alami sebagai area infiltrasi air ke dalam tanah. Adanya vegetasi alami di bantaran sungai menghambat arus air permukaan dan tanahnya menyerap sebagian air. Perakaran vegetasi meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air. Melalui proses transpirasi, mendukung pula siklus hidrologi. - Vegetasi yang ada pada bantaran berfungsi menyaring air dari limbah sebelum masuk ke aquifer, pencemaran air dari limbah berkurang, sebagai tindakan preventif dari permasalahan air, too dirty. - Bantaran sungai juga sebagai cagar keanekaragaman hayati, baik digambarkan oleh varian vegetasi yang ada tapi juga bantaran sungai yang hijau sebagai habitat hewan, serangga, burung, mamalia. - Area bantaran sungai sendiri secara otomatis berperan sebagai pengendali banjir untuk ruang di luar bantaran. Hal ini sesuai dengan fungsi bantaran sebagai ruang toleransi limpasan air sungai. Sederhananya, memperbaiki daerah bantaran sungai sebagai kawasan bervegetasi alami, membiarkan sungai mengaliri dan menggenangi tempat yang diinginkannya sendiri, serta menghindari penutupan bantaran oleh bangunan. Secara keseluruhan, peran bantaran sebagai penjaga kesinambungan siklus air tanah dan air permukaan sangatlah penting. Pemanfaatan bantaran lebih fungsional harus berdasarkan prinsip konservasi air yang dapat ditempuh melalui berbagai cara yang disampaikan di atas. Outputnya berupa aplikasi bantaran sebagai koridor hijau dengan sendirinya menunjang nilai ekologis bantaran sungai dan juga berperan sebagai ruang hijau kota. commit to user III - 1 Gambar 3.1 Tinjauan Makro Lokasi Terhadap Kota Surakarta Sumber: Dokumentasi pribadi BAB III DATA DAN INFORMASI LAPANGAN Lokasi permasalahan banjir sebagai objek pembahasan ini berada dalam wilayah administratif Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Lahannya merupakan salah satu segmen dari keseluruhan bantaran Bengawan Solo yang juga dibatasi oleh tanggul Upper Solo River Improvement. Terhadap Kota Surakarta secara administratif dan letak geografis, lokasinya berada di pinggiran timur kota yang identik dengan sebutan “daerah terpinggirkan” kota pada umumnya.

A. BANTARAN SUNGAI DI SANGKRAH SEBAGAI FLOODPLAIN