Membatasi Permukiman Menentukan Fungsi pada Permukiman

commit to user IV - 18 digantikan dengan program penataan permukiman sebagai alternatif, maka kebijakan penataan tersebut dapat diutamakan untuk kepentingan tata ruang prioritasnya bukan pada masyarakatnya 6 sebagai syarat untuk tidak direlokasi, karena sejak awal relokasi memang untuk kepentingan itu. Maka, dengan mempertimbangkan kemungkinan adanya konsolidasi lahan 7 dalam suatu penataan permukiman, penataan permukiman bantaran sungai dapat mencakup penempatan kembali unit-unit rumah pada lahan baru tidak pada lahan semula sehingga membentuk pola “buatan” susunan rumah yang baru, menyesuaikan dengan urgensi yang ada mengenai permasalahan banjir dan juga penataan lingkungan sebagai asumsi prasyarat untuk dapat bermukim di bantaran sungai di Sangkrah ini. Sehingga di sini, lingkup penataan tidak hanya dilakukan pada landscape lingkungan sekitar hunian, namun juga termasuk penataan massa perletakan unit- unit hunian itu sendiri dan juga rancangan bangunan hunian yang kemudian diikuti tata lingkungan yang mendukung keberadaan bangunan sebagai wadah fungsi utamanya, terutama berkaitan dengan permasalahan banjir. Selanjutnya, tatanan baru tersebut harus tetap dapat sebagai wadah masyarakat bantaran sungai di Sangkrah yang sudah ada. Hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan fungsional dari hasil penataan permukiman.

2. Membatasi Permukiman

Sesuai dengan judul, permukiman dibatasi yaitu permukiman yang ada pada lahan bantaran sungai di Sangkrah, yang nantinya desain juga diperlakukan pada lingkup permukiman tersebut. Batasan yang ada bukanlah batasan administif maupun batasan garis sosial penduduknya melainkan lebih kepada batasan geografis yang membuat permukiman pada lahan tersebut memiliki karakter signifikan yaitu permasalahan banjir bantaran. Lingkup permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini apabila diukur dari tempat tinggal sebagai pusat kegiatan bermukim, maka skalanya dapat dibilang sedikit lebih luas daripada sekedar hubungan pertetanggaan neighborhood, lebih kepada suatu kawasan kecil permukiman di mana di dalamnya terdapat beberapa hubungan pertetanggaan yang terbentuk dari banyak unit hunian dan dari banyak ruang-ruang pribadi di dalamnya. 8 6 Pemahaman bahwa permukiman yang terbentuk secara alami pada dasarnya adalah bentuk yang paling cocok dengan masyarakat dalam kondisi tersebut. 7 Konsolidasi lahan sebagai alternatif dari relokasi atau resettlement. 8 Atau bila dibandingkan pada ukuran permukiman secara administratif, skala sistem permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini lebih besar daripada RT dan lebih kecil daripada RW. commit to user IV - 19 Gambar 4.18 Skala Permukiman Mengerucut Sebagai pada Tempat Tinggal Sumber: Dokumentasi pribadi

3. Menentukan Fungsi pada Permukiman

Fungsi permukiman yaitu sebagai tempat bermukim. Pengertian ini sangat luas. Sehingga apa sajakah kegiatan bermukim yang ditampung atau dilakukan masyarakat pada lingkup permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini? Pada dasarnya penataan dilakukan terhadap objek yang sudah ada agar lebih tertata. Apabila menyangkut ketidaktertataan fisik, maka objek yang ditata adalah objek fisik yang sudah ada. Pada permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini, objek fisik sebagai objek penataan yaitu hunian serta penunjang yang ada pada lingkup permukiman ini yaitu mushola dan pos keamanan. Apabila ketidaktertataan menyangkut objek non fisik maka dilakukan penataan pada objek non fisik, dan mungkin saja dibutuhkan suatu bentuk fisik baru untuk memperbaiki ketidaktertataan non fisik tersebut misalnya dengan tambahan fasilitas yang sesuai dengan skala permukiman yang ada, 9 karena tidak semata-mata pengertian permukiman diartikan sebagai kumpulan rumah-rumah “plus-plus” plus fasilitas dan prasarana. Pada permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini, ketidaktertataan non fisik ditunjukkan dengan adanya aktivitas yang tidak terwadahi pada skala ini. Tabel 4.1 Kebutuhan Fungsional No. Aktivitas Yang Sudah Ada Tatanan Baru 1 Menerima tamu Ruang tamu Ruang tamuserba guna 2 Berkumpul dengan Keluarga Ruang tamu Ruang tamuserba guna 3 Tidur Kamar tidur, ruang keluarga Kamar tidur 4 Memasak Dapur Dapur 5 Makan Dapur, ruang keluarga Dapur, ruang keluarga 9 Sesuai dengan skala permukiman maksudnya di sini misalnya dikatakan fasilitas kesehatan merupakan syarat permukiman, maka tidak perlu menyediakan puskesmas dalam lingkup pembahasan permukiman pada skala RT, mungkin lebih pada skala yang lebih luas, misalnya skala kelurahan. Itupun apabila pada skala itu memang belum terdapat fasilitas puskesmas tersebut. commit to user IV - 20 6 Mandi dan buang air MCK umum, sungai Kamar mandi 7 Mencuci MCK umum, sungai, depan rumah Kamar mandi 8 Menjemur Jalan, tempat jemur Tempat jemur 9 Menyimpan motor Ruang tamu, garasi Ruang tamuserba guna 10 Menyimpan gerobag dagangan Jalan, depan rumah Depan rumah 11 Berdagang dan jasa Teras rumah, ruangan di rumah Teras rumah, ruangan di rumah 12 Aktivitas industri rumahan Ruangan di rumah Ruangan di rumah 13 Shalat Mushola Mushola 14 Menjaga kemanan lingkungan Pos keamanan Pos keamanan 15 Anak-anak bermain Jalan Communal space, tempat bermain 15 Aktivitas intern warga bantaran - Communal space Keterangan: merupakan tipikal fungsi hunian. Penjelasannya sebagai berikut. - Sesuai dengan ketentuan aplikasi flood proofing pada unit rumah, adanya ruang bersama ruang tamubersama memiliki karakter serbaguna karena luas dan tanpa partisi atau pembagian ruang. - Penggunaan jalan yang notabene merupakan prasarana umum untuk aktivitas merumah menunjukkan rumah yang ada tidak mampu menampung kegiatan bertempat tinggal dengan baik, seperti untuk tempat mencuci dan menjemur pakaian. - Kamar mandi sebagai syarat rumah sehat dan salah satu poin penting dari Habitat Bill of Rights 10 harus dimiliki oleh masing-masing rumah. Terlepas dari pertimbangan tersebut, sistem kamar mandi dan juga penyediaan air berupa MCK umum justru akan menambah permasalahan tersendiri pada saat kondisi banjir, terkait flood proofing-nya dan juga akses untuk menjangkaunya. - Aktivitas anak-anak bermain di jalanan, di dalam rumah, atau bahkan di sungai menunjukkan pada skala permukiman ini tidak ada wadah untuk tempat bermain anak-anak. - Menyangkut kebutuhan intern masyarakat bantaran sungai di Sangkrah yaitu ruang untuk kegiatan bersama berhubungan dengan statusnya sebagai masyarakat bantaran sungai, kegiatan untuk meningkatkan nilai dan eksistensi masyarakat bantaran seperti ruang komunal. 10 Ir. Eko Budihardjo,M.Sc, Arsitektur dan Kota di Indonesia, Alumni, Bandung, 1989. commit to user IV - 21 Selain itu, kebutuhan fungsional juga erat kaitannya terhadap kondisi banjir. Hal ini menyangkut pertimbangan apakah fungsi-fungsi yang sudah ada pada kondisi banjir harus dipertahankan, digantikan atau ditiadakan untuk sementara. Hal tersebut dibahas sebagai berikut. Tabel 4.2 Fungsi pada Permukiman Terhadap Kondisi banjir No. AktivitasFungsi Pada Saat Banjir 1 Ruang tamuserba guna - 2 Kamar tidur Kamar tidur 3 Dapur Dapur 4 Kamar mandi Kamar mandi 5 Tempat jemur Tempat jemur 6 Menyimpan gerobag dagangan Jalan 7 Mushola Mushola 8 Pos keamanan - 9 Communal space - 10 Tempat bermain - Penjelasannya sebagai berikut. - Rumah dan mushola merupakan fungsi yang dipertahankan keberadaannya pada saat banjir dengan penerapan flood proofing. - Keberadaan fungsi communal space dan tempat bermain dihilangkan untuk sementara pada saat banjir. Hal ini mengingat pula aktivitas penggunaannya yang insidental dan sifat kegiatan yang tidak begitu urgen sebagai bagian dari aktivitas bermukim dan tidak bergantung pada tempat yang signifikan.. - Pos keamanan berfungsi dengan berbasis pada jalan sirkulasi pada site. Dengan tidak berfungsinya jalan saat banjir, maka keberadaan pos juga tidak begitu dibutuhkan. Sebagai gantinya, adanya jalur sirkulasi temporer untuk kondisi banjir lebih membutuhkan pengamanan lebih. - Pada unit rumah, penerapan wet flood proofing konsekuensinya yaitu ruangan rumah harus berbagi dengan banjir. Ruang tamu atau ruang bersama dianggap sebagai ruang dengan sifat yang fleksibel dan cenderung multifungsi tanpa adanya ketentuan ruang dan perabot penyusunnya sehingga dapat menyesuaikan kondisi ruang untuk kemudahan evakuasi. Ruang tamubersama ini diletakkan pada lantai dasar. Kesimpulannya, fungsi-fungsi yang direncanakan ada pada tatanan baru permukiman bantaran sungai di Sangkrah ini antara lain sebagai berikut. - Fungsi tempat tinggal hunian. - Mushola. commit to user IV - 22 - Pos keamanan. - Communal space. - Tempat bermain.

4. Menentukan Besaran Ruang