commit to user
V - 1
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PENATAAN PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI DI SANGKRAH DENGAN ARSITEKTUR SEBAGAI RESPON TERHADAP BANJIR
A. LOKASI
Lokasi penataan permukiman secara administratif dan geografis berada di wilayah Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Sesuai dengan namanya,
“bantaran”, kondisi fisik lahan yaitu berupa area di dalam ruang toleransi sungai, yang dibatasi oleh tanggul bernama Tanggul Upper Solo River Improvement dan badan Sungai
Bengawan Solo.
Secara fisik, lahan lahan cenderung memiliki topografi yang datar. Variasi perbedaan ketinggian permukaan tanah berada di luar lahan karena adanya tanggul dan sungai.
Posisi permukaan tanggul lebih tinggi sekitar 2,5 meter dari lahan, sedangkan area sungai lebih rendah kurang lebih 3 meter.
Gambar 5.1
Lokasi Lahan Penataan Permukiman Bantaran Sungai di Sangkrah Sumber: Dokumentasi pribadi
Keterangan: 1. Makam Kleco batas utara
2. Bengawan Solo batas timur 3. Lahan bantaran kosong batas selatan
4. Jalan pada permukiman di luar tanggul 5. Tanggul batas barat
commit to user
V - 2
B. SKENARIO PENATAAN
Penataan permukiman dilakukan terhadap bentukan fisik dari fungsi yang ada pada batasan lokasi. Dengan urgensi utama yaitu persoalan banjir, penataan juga termasuk
redesign bangunan dengan penerapan flood proofing termasuk kemudian menatanya kembali dalam susunan baru, selain juga penataan lanskap sebagai pendukung fungsi
utama pada permukiman itu sendiri. Adapun fungsi-fungsi yang ada pada tatanan permukiman di segmen bantaran
sungai di Sangkrah yang direncanakan yaitu antara lain: -
Fungsi tempat tinggal hunian, merupakan fungsi utama pada permukiman yang
ada di bantaran sungai di Sangkrah ini. Redesign hunian-hunian yang ada dilakukan dengan cara desain berupa bentuk rumah tipikal berdasarkan banyaknya penghuni
yaitu untuk 3 hingga 5 orang dengan jumlah total 116 unit. -
Mushola, merupakan bangunan eksisting pendukung kawasan yang didesain
kembali agar befungsi sebagaimana sebelumnya. -
Pos keamanan, bangunan yang ada untuk satuan skala permukiman yang lebih kecil
pada kawasan yaitu biasanya pada lingkup RT, yang berfungsi untuk menunjang keamanan tiap bagian-bagian pada lokasi.
- Communal space dan tempat bermain, merupakan fungsi baru yang ada oleh
karena padatnya permukiman oleh bangunan membuat kurangnya ruang bermain dan geliat interaksi dan kegiatan sosial. Fungsi tersebut kemudian dapat diusahakan
dari kompensasi lahan untuk bangunan yang dilegitimasi menjadi area-area terbuka yang kemudian dapat dimanfaatkan tanpa mengurangi fungsinya sebagai ruang
terbuka hijau untuk resapan. Adanya penataan kawasan membuat lokasi berpotensi untuk hal tersebut, sehingga ruang komunal tidak hanya dapat dimanfaatkan dalam
lingkup permukiman pada lokasi saja, namun juga pada lingkup permukiman yang lebih luas, misalnya kelompok hunian sekitar lokasi yang juga padat.
C. PERUANGAN DAN BESARAN RUANG