Rescheduling Penjadwalan ulang Reconditioning Persyaratan ulang Restructurining Penataan ulang Kombinasi 3R Eksekusi barang jaminan Inflasi

Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Rescheduling Penjadwalan ulang

Yaitu pengubahan persyaratan kredit yang hanya menyangkut jadwal pembayaran kredit dan atau jangka waktu kredit. Dalam proses ini tunggakan pokok dan bunga dijumlahkan untuk kemudian dijadwal ulang pembayarannya dan disesuaikan dengan kemampuan membayar debitur.

b. Reconditioning Persyaratan ulang

Yaitu pengubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat kredit yang semula disepakati seperti di dalam surat perjanjian kredit, dengan memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi oleh debitur dalam pelaksanaan usahanya.

c. Restructurining Penataan ulang

Yaitu pengubahan komposisi pembiayaan usaha debitur yang mendasari pemberian kredit. Bisa saja berupa penambahan dana dari bank atau justru pengurangan porsi pinjaman.

d. Kombinasi 3R

Bila dianggap perlu, bank dapat melakukan berbagai kombinasi dari tindakan rescheduling, reconditioning, dan restructuring tersebut, yakni: 1 Rescheduling dan reconditioning 2 Rescheduling dan restructuring 3 Restructuring dan reconditioning 4 Rescheduling, reconditioning dan restructuring sekaligus Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009

e. Eksekusi barang jaminan

Jika semua usaha penyelamatan di atas telah diupayakan, namun tidak juga mampu menyelesaikan kewajibannya kepada bank, maka jalan terakhir adalah bank melakukan eksekusi terhadap agunan nasabah.

2.3 Inflasi

2.3.1 Pengertian Inflasi

Inflasi adalah keadaan yang menyebabkan harga barang dan jasa tersu mengalami kenaikan dalam jangka waktu panjang. Kenaikan harga bahan mentah yang diimpor, kenaikan harga bahan bakar, defisit dalam anggaran pemerintah, pinjaman sistem bank yang berlebihan, dan kegiatan investasi yang sangat pesat perkembangannya merupakan beberapa contoh dari keadaan-keadaan dalam perekonomian yang dapat menimbulkan inflasi. Beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai definisi inflasi. Diantaranya adalah Boediono 2001, yang menyebutkan inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum, yang berlangsung terus menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, terkecuali kenaikan harga tersebut meluas kemana-mana. Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009 Definisi lain mengenai inflasi adalah suatu keadaan yang mengindikasikan semakin melemahnya daya beli yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil intrinsik mata uang suatu negara Tajul Khalwaty, 2000:5. Dengan demikian, Secara umum, inflasi dapat diartikan sebagai penurunan daya beli masyarakat sebagai akibat terjadinya kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus.

2.3.2 Jenis-jenis Inflasi

Dalam ilmu ekonomi, inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dalam berbagai kategori, yang ditentukan berdasarkan beberapa hal, yaitu:

a. Menurut derajat atau bobotnya