Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mengalami surplus. Demikian pula sebaliknya jika terjadi defisit, maka akan mengakibatkan melemahnya nilai tukar mata uang yang bersangkutan.
b. Tingkat Bunga Diskonto
Apabila tingkat bunga cenderung naik, maka dampaknya mengakibatkan banyaknya investor yang akan menginvestasikan dananya
pada mata uang tersebut, berarti permintaan terhadap mata uang meningkat dan pengaruhnya terhadap kurs mata uang tersebut akan menguat atau naik.
Contohnya pada bulan Mei 2000, The Fed menaikkan Fed Fund Rate dari 6 menjadi 6,5, maka dampaknya adalah Dollar AS menguat terhadap mata
uang lainnya. Demikian halnya jika suku bunga mata uang tersebut berkecendrungan menurun maka kurs mata uangnya akan melemah.
Di Indonesia, tingkat bunga yang dimaksud adalat tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI. Bila tingkat bunga dinaikkan, maka mata
uang Rupiah akan menguat, tetapi jika diskonto diturunkan maka Rupiah akan melemah terhadap mata uang lainnya.
c. Governmnet Policy Kebijakan Pemerintah
Bank sentral dapat melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya Local Currency dengan cara membeli atau menjual
devisa atau valuta asing yang dimilikinya. Sebagai contoh, misalnya The Fed melakukan intervensi dengan cara membeli Dollar AS, maka dampaknya
Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
adalah Dollar AS menguat, demikian sebaliknya jika The Fed melakukan penjualan Dollar AS-nya.
Di Indonesia misalnya, Bank Indonesia menghendaki nilai Rupiah stabil atau menguat, maka tindakan yang dilakukan Bank Indonesia adalah
dengan cara menjual Dollar AS-nya di pasar, sehingga penawaran Dollar AS bertambah dan akibatnya Rupiah dapat menguat.
d. Political Development Perkembangan Keadaan Politik
Kondisi politik di suatu negara juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uangnya, suatu negara yang kondisi politiknya stabil maka nilai tukar
mata uangnya akan cenderung stabil, tetapi bila terjadi ketidakstabilan di bidang politik maka nilai tukar uangnya akan fluktuatif. Jadi nilai tukar juga
dapat mencerminkan keadaan politik suatu negara.
e. Speculations spekulasi
Kegiatan untuk kepentingan spekulasi yang dilakukan oleh para dealer atau banker juga dapat mempengaruhi naik turunnya nilai tukar mata uang
suatu negara. Berarti, pada hakikatnya kegiatan spekulasi dapat menjernihkan nilai tukar pada kondisi sesungguhnya, yaitu clear market.
f. Unemployment Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran di suatu negara juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negaranya. Meningkatnya jumlah pengangguran
Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009.
USU Repository © 2009
mengakibatkan menurunnya nilai tukar mata uang negara yang bersangkutan. Karena dengan jumlah pengangguran yang meningkat berarti mengurangi
tingkat produktivitas yang dapat mengakibatkan turunnya surplus atau menambah defisit neraca pembayarannya. Begitu pula sebaliknya.
g. Market Sentiment Sentimen Pasar