Teori Inflasi Model Kurva Philips

Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009 penawaran barang-barang ekspor yang umumnya tidak elastis; dan batasan yang dibutuhkan oleh negara-negara industri. Akibatnya ekspor mereka tidak cukup kuat untuk mendukung program-program pembangunan yang terlalu ditargetkan dan juga impor. Permasalahannya adalah komponen barang- barang subtitusi impor tersebut masih juga diimpor dan ongkos produksinya relatif lebih tinggi. Jelaslah bahwa dengan tingginya ongkos akan mengakibatkan harga barang-barang tersebut menjadi lebih menjadi mahal. Dengan sendirinya proses ini akan saling berkaitan dengan sektor lainyang menggunakan barang-barang substitusi impor tersebut, sehingga harga terpengaruh untuk naik. Disamping faktor di atas, kenaikan harga juga terjadi dikarenakan adanya ketidakselarasan antara produksi barang-barang kebutuhan pokok pangan dengan pertumbuhan penduduk. Jika pertumbuhan produksi pangan tersebut lebih kecil daripada pertumbuhan penduduk, berart penawaran pangan lebih kecil daripada permintaan pangan, akibatnya cenderung naik dan inflasi terjadi.

d. Teori Inflasi Model Kurva Philips

Penelitian lain yang terkenal mengenai inflasi adalah dari teori A.W.Philips yang menghasilkan hubungan dalam suatu kurva yang dikenal dengan kurva Philips. Penelitian yang berjudul “the relation between unemployment there are change of money wages rates in the united kingdom” 1861:1957. Full employment adalah suatu keadaan di mana setiap orang mau Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009 bekerja pada tingkat upah yang berlaku untuk memperoleh pekerjaan. Pada kenyataannya, keadaan full employment sebagaimana yang dikatakan di atas tidak mungkin terjadi, sebab adanya ketidaksempurnaan dalam perekonomian. Sebagai contoh, ketidaksempurnaan informasi mengenai tersedianya lapangan kerja, ketidaksempurnaan dalam pasar barang dan pasar tenaga kerja, dan adanya pengangguran friksional. Sebagai kesimpulan teori ini mengungkapkan adanya hubungan timbal balik antara tingkat pengangguran dan tingkat inflasi, yaitu apabila pemerintah ingin menetapkan tingkat pengangguran yang rendah, maka hal ini dapat dicapai dengan negatif maupun dengan tingkat inflasi yang tinggi, dan begitu sebaliknya.

2.3.5 Dampak Inflasi

Inflasi pada umumnya memberikan dampak yang kurang baik terhadap perekonomian. Sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam jangka pendek, terdapat trade off antara inflasi dan pengangguran yang menunjukkan bahwa inflasi dapat menurunkan tingkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan sebagai suatu cara untuk menyeimbangkan perekonomian negara, dan sebagainya. Secara khusus dapat diketahui beberapa dampak negatif maupun positif dari inflasi adalah sebagai berikut: a. Bila harga barang naik secara umum dan terus menerus, maka masyarakat akan panik sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena di satu sisi Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009 ada masyarakat yang berlebihan uang dapat membeli barang dalam jumlah besar, sementara masyarakat yang kekurangan uang tidak dapat membeli barang. Akibatnya, negara rentan terhadap segala kekacauan yang ditimbulkannya. b. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank yang rush, akibatnya bank kekurangan dana dan berdampak apda tutup atau bangkrutnya bank, atau menurunnya dana investasi yang tersedia. c. Produsen cenderung memanfaatkan kenaikan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasar sehingga harga akan terus menerus naik. d. Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi prosuk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki banyak uang. e. Bila inflasi berkepanjangan, maka produsen banyak yang bangkrut karena produknya akan semakin relatif mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli. f. Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah kepada sentimen kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada tindak kriminal. Andriani Syafitri : Analisis Determinan Tunggakan Pembayaran Cicilan Kredit Pemilikan Rumah KPR pada P.T. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, 2009. USU Repository © 2009 g. Dampak positif dari inflasi adalah bagi pengusaha barang-barang mewah high end yang harganya semakin tinggi masalah prestise. h. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan sedemikian efisien dan sifat konsumtifisme dapat ditekan. i. Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi semakin dipercaya dan tangguh. j. Tingkat pengangguran cenderung akan semakin menurun karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha.

2.4 Kurs