terdapat kondisi seperti ini dalam pekerjaan, akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat dan dapat menciptakan hasil prestasi kerja yang baik.
Faktor-faktor intrinsik meliputi prestasi, pengakuan, kemajuan atau kenaikan pangkat, pekerjaan itu sendiri, kemungkinan untuk tumbuh dan bertanggung jawab. Dari
teori Herzberg dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi Herzberg dapat dikaitkan dengan faktor ekstrinsik dan instrinsik sebagai proses untuk meningkatkan motivasi.
• McGregor
Menurut teori McGregor Hariandja: 2002: 328 pada dasarnya manusia terdiri dari dua jenis, yaitu jenis manusia X dan manusia Y yang masing-masing memiliki
karakteristik tertentu. Jenis manusia X adalah manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan bilamana memungkinkan dan tidak mempunyai inisiatif dan senang
diarahkan, sementara jenis manusia Y adalah sebaliknya. Menurut teori ini yang menentukan motivasi seseorang adalah kebutuhan yang bersifat internal.
• David McClelland
Menurut teori McClelland Hariandja: 2002: 329 ada tiga kebutuhan manusia, yaitu:
a. Kebutuhan berprestasi need for achievement, yaitu keinginan untuk melakukan
sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya. b.
Kebutuhan untuk berkuasa need for power, yaitu kebutuhan untuk lebih kuat, lebih berpengaruh terhadap orang lain.
c. Kebutuhan afiliasi need for afiliation, yaitu kebutuhan untuk disukai,
mengembangkan, atau memelihara persahabatan dengan orang lain. Ketiga jenis kebutuhan tersebut bisa dimiliki oleh setiap orang, yang berbeda
hanyalah intensitasnya.
b. Teori Proses
Teori motivasi proses pada dasarnya menitikberatkan pada bagaimana menguatkan, mengarahkan, dan menghentikan perilaku individu agar setiap individu
bekerja sesuai dengan keinginan manajer. Teori ini merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Manusia yang
memiliki ego selalu menginginkan hasil yang baik-baik saja. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang terkandung dari harapan yang akan diperolehnya
pada masa depan, sehingga teori ini disebut juga sebagai teori harapan expectancy theory. Teori motivasi proses terdiri dari:
• Teori Harapan
Teori harapan didasarkan pada tiga konsep penting. Teori harapan dikemukakan oleh Victor Vroom Hasibuan, 2003: 165. Pertama, harapan expectancy adalah suatu
kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku. Harapan mempunyai nilai yang berkisar dari nol yang menunjukkan tidak ada kemungkinan bahwa suatu hasil akan
muncul sesudah perilaku tertentu, sampai angka positif satu yang menunjukkan kepastian hasil tertentu akan mengikuti suatu tindakan. Kedua, nilai valance adalah
akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai atau martabat tertentu bagi setiap individu tertentu. Nilai ditentukan oleh individu dan tidak merupakan kualitas objektif dari akibat
itu sendiri. Ketiga, pertautan instumentality adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi dijelaskan dengan mengkombinasikan ke-3 prinsip ini. Seorang individu akan termotivasi bila ia percaya bahwa suatu perilaku
tertentu akan menghasilkan hasil tertentu. Hasil tersebut mempunyai nilai positif baginya dan hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang.
• Teori Keadilan
Manusia selalu mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatif sama. Keadilan merupakan daya
penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif, bukan berdasarkan atas
suka atau tidak suka. Dapat disimpulkan bahwa motivasi setiap individu berhubungan dengan sikap atau penilaian objektif perusahaan pada semua karyawan.
c. Teori Pengukuhan