adanya rasa khawatir pemutusan kontrak kerja, karena pada saat ini sangat sulit mencari pekerjaan.
Kondisi ini menurut Herzberg membuat karyawan merasa tidak puas karena faktor yang membuat karyawan untuk bekerja dengan baik belum terpenuhi. Hal ini
didukung oleh pendapat Maslow yang mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang keinginannya tidak terbatas atau tanpa henti, dan alat
motivasinya adalah kepuasan yang belum terpenuhi. Motivasi seseorang bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan serta kepuasan baik dalam
segi materi maupun non materi yang diperolehnya selama bekerja Stoner, 1996: 9. Menurut karyawan, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan
ditingkatkan pada perusahaan, mengingat Kebun Wisata Pasir Mukti baru berdiri sekitar 5 tahun.
5.3. Faktor-faktor Motivasi Karyawan
Faktor motivasi dalam penelitian ini ada 5, yaitu hubungan atasan dan bawahan, gaji dan tunjangan, kondisi tempat kerja, penghargaan serta jenjang karir. Faktor-faktor
motivasi tersebut diambil berdasarkan kuesioner dilapangan. Dari beberapa faktor motivasi yang diajukan, diambil 5 faktor motivasi yang mayoritas dipilih oleh
responden lihat Lampiran 4. Tabel 11. Faktor-faktor Motivasi Karyawan
No. Faktor Motivasi
Nilai Rata-rata
1 Hubungan atasan dan bawahan
3,64 2
Gaji dan tunjangan 3,04
3 Kondisi tempat kerja
3,5 4 Penghargaan
3,5 5 Jenjang
Karir 3,63
Keterangan: 5: Pertanyaan sangat sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan
4: Pertanyaan sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan 3: Pertanyaan cukup sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan
2: Pertanyaan tidak sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan 1: Pertanyaan
sangat tidak sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan
Pada Tabel 11 dapat dilihat sejauh mana pertanyaan faktor-faktor motivasi seperti hubungan atasan dan bawahan, gaji dan tunjangan, kondisi tempat kerja,
penghargaan serta jenjang karir dianggap sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan di Kebun Wisata Pasir Mukti.
a. Hubungan Atasan dan Bawahan
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata untuk faktor motivasi hubungan atasan dan bawahan adalah 3,64 yang berarti secara umum karyawan Kebun
Wisata Pasir Mukti merasa bahwa semua pertanyaan mengenai hubungan antara atasan dan bawahan cukup sesuai dengan yang karyawan rasakan di Kebun Wisata Pasir
Mukti. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan bagian wisata, hubungan antara
atasan dan bawahan di Kebun Wisata Pasir Mukti cukup erat dan kekeluargaan, baik didalam maupun diluar pekerjaan. Pada waktu jam istirahat karyawan selalu makan
bersama dan setiap kamis malam, karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti mengadakan penggajian rutin yang dilakukan dirumah karyawan secara bergantian. Hubungan atasan
dan bawahan didalam pekerjaan tergolong erat. Sebelum melakukan pekerjaan biasanya atasan mengadakan briefing untuk membicarakan mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan, membahas program paket yang sudah ada di Kebun Wisata Pasir Mukti maupun program paket yang akan dibuat. Karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti dapat
memberikan saran kepada atasan mengenai pekerjaan pada saat briefing maupun meeting.
Menurut Hasibuan 2003: 188 hubungan atasan dan bawahan merupakan interaksi yang terjadi antara seorang atasan sebagai pimpinan atau sebagai orang yang
bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan tertentu dengan para bawahannya. Agar semua hal tersebut dapat tercapai maka pimpinan harus dapat menciptakan suasana yang
serasi dan kompak antara dirinya dan bawahannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal.
..
b. Gaji dan Tunjangan