Berdasarkan teori pengukuhan, hubungan sebab dan akibat dari perilaku berpengaruh dari pemberian kompensasi. Pengukuhan positif terjadi apabila pengukuh
positif ditetapkan secara bersyarat, dan hal ini akan menambah frekuensi perilaku. d. Penghargaan
Hasil perhitungan dugaan analisis regresi berganda diperoleh koefisien regresi berganda untuk penghargaan adalah sebesar 0,605. Nilai ini berarti bahwa
meningkatnya penghargaan yang diberikan perusahaan sebesar satu satuan, akan menyebabkan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar 0,605. Dengan
demikian penghargaan memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti dengan meningkatkan pemberian penghargaan oleh perusahaan kepada karyawan
Kebun Wisata Pasir Mukti yang berprestasi maka akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja.
Pada tingkat kepercayaan 90, penghargaan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,001 dengan nilai t hitung sebesar 3,535 t
hitung
t
tabel
: Signifikansi α yang
berarti adalah tolak H
o
, yang artinya penghargaan memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan secara statistik terhadap peningkatan produktivitas kerja.
Berdasarkan teori Maslow, setiap manusia memiliki kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
Kebun Wisata Pasir Mukti memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dalam bentuk peningkatan karir, pujian dan piagam. Untuk
menanamkan kepercayaan dan rasa memiliki dalam diri karyawan, maka harus adanya penghargaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Penghargaan tersebut dapat diberikan kepada karyawan atas dasar prestasi kerjanya.
e. Kondisi tempat kerja
Hasil perhitungan dugaan anlisis regresi berganda diperoleh koefisien regresi berganda untuk kondisi tempat kerja adalah sebesar 0,357. Nilai ini berarti bahwa
meningkatnya kondisi kerja yang diberikan perusahaan sebesar satu satuan, akan menyebabkan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar 0,357. Dengan
demikian kondisi tempat kerja memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti dengan meningkatkan kenyamanan kondisi tempat kerja atau penambahan
fasilitas-fasilitas dalam bekerja maka akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja.
Pada tingkat kepercayaan 90, kondisi tempat kerja memiliki tingkat signifikansi 0,027 dengan nilai thitung sebesar 2,315 t
hitung
t
tabel
: Signifikansi α.
yang berarti adalah tolak H
o
, yang artinya kondisi tempat kerja memiliki pengaruh nyata atau signifikan secara statistik terhadap peningkatan produktivitas kerja. Faktor kondisi
tempat kerja memberikan pengaruh yang paling kecil dibandingkan faktor motivasi lainnya terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti.
Dalam teori Herzberg, kondisi tempat kerja termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang menyebabkan rasa tidak puas apabila faktor tersebut tidak ada.
Faktor motivasi kondisi tempat kerja memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap peningkatan produktivitas kerja, maka dapat dikatakan bahwa karyawan
Kebun Wisata Pasir Mukti sudah merasa nyaman dengan kondisi tempat kerja pada saat ini, karena perusahaan sudah memberikan fasilitas dan keselamatan kerja yang
mendukung karyawan dalam melakukan pekerjaan. 5.6.
Tingkat Keeratan Hubungan Antara Faktor-faktor Motivasi Dengan Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan
Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara faktor- faktor motivasi dengan peningkatan produktivitas kerja karyawan Kebun
Wisata Pasir Mukti adalah korelasi berganda. Analisis korelasi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat keeratan
hubungan antara variabel-variabel bebas independent dengan variabel terikat
dependent. Tingkat keeratan hubungan antara faktor-faktor motivasi dengan produktivitas kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Tingkat Keeratan Hubungan Faktor-faktor Motivasi Dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Fakto r
Motiv asi
Produk tivitas
Kerja Signif
ikansi A
lp h
a
α Keter
angan
Hubun gan
atasan dan
bawah an
0,596 0,000 0,
1 Signifi
kan
Gaji dan
tunjan gan
0,734 0,000
0, 1
Signifi kan
Kondi si
tempat kerja
0,509 0,001 0,
1 Signifi
kan
Pengh argaan
0,395 0,007
0, 1
Signifi kan
Jenjan g karir
0,635 0,000 0,
1 Signifi
kan
Ket: Predicted Interval 90 Sumber: Hasil olahan SPSS 13
Tabel 14 diatas menunjukkan bahwa faktor gaji dan tunjangan memiliki keeratan yang paling besar dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,734.
Berdasarkan teori Herzberg, gaji dan tunjangan termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang menyebabkan karyawan merasa tidak puas apabila faktor
tersebut tidak ada. Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi, karena gaji merupakan alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan.
Sedangkan penghargaan memiliki keeratan yang paling kecil dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,395. Hal ini disebabkan karena selama ini perusahaan hanya
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dalam bentuk pujian, promosi peningkatan karir dan piagam.
Faktor jenjang karir memiliki keeratan yang cukup besar dan positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,635. Berdasarkan teori Maslow, setiap
manusia memiliki kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan. Faktor hubungan atasan dan bawahan memiliki keeratan yang cukup besar dan
positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,595. Berdasarkan teori Herzberg, hubungan atasan dan bawahan termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu
keadaan pekerjaan yang menyebabkan karyawan merasa tidak puas apabila faktor tersebut tidak ada. Hal ini disebabkan karena setiap manusia memiliki kebutuhan untuk
bersosialisasi, teman, afiliasi, interaksi serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Faktor kondisi tempat kerja memiliki keeratan yang cukup besar dan positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,509. Berdasarkan teori Herzberg,
kondisi tempat kerja termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang menyebabkan karyawan merasa tidak puas apabila faktor tersebut tidak ada. Hal ini
disebabkan karena setiap manusia memiliki kebutuhan akan kebebasan dari ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan.
5.7. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F