Uji Signifikansi Simultan uji F Koefisien Determinasi Definisi Operasional

Y = Peningkatan produktivitas kerja a = Koefisien konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Hubungan atasan dan bawahan X2 = Gaji dan tunjangan X3 = Kondisi tempat kerja X4 = Penghargaan X5 = Jenjang karir

b. Korelasi Berganda

Korelasi berganda adalah hubungan dari beberapa variabel independent dengan satu variabel dependent. Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel independent secara bersama- sama dengan variabel dependent Santosa dan Ashari, 2005: 143. Menurut Supranto 2000: 152 kuat tidaknya hubungan antara X dan Y apabila dapat dinyatakan dengan fungsi linear yang disebut koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. Jadi jika r = koefisien korelasi, maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut: -1 ≤ r ≤ 1 Artinya: Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif mendekati 1, yaitu hubungan sangat kuat dan positif r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

c. Uji Signifikansi Individual uji t

Uji signifikansi individual uji t merupakan pengujian koefisien regresi secara individual yang dilakukan untuk mengetahui variabel–variabel bebas secara bertahap yang berpengaruh signifikan atau nyata terhadap variabel terikat Sudjana, 2001: 325. Pengujian hipotesa adalah sebagai berikut: Ho : bi = 0, berarti variabel bebas independent bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Hı : bi ≠ 0, berarti variabel bebas independent merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut: t hitung t tabel, atau Signifikansi alpha α yang berarti adalah Tolak Ho t hitung t tabel, atau Signifikansi alpha α yang berarti adalah Terima Ho

d. Uji Signifikansi Simultan uji F

Uji Signifikansi Simultan uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel–variabel bebas X yang digunakan pada model terhadap varibel yang dijelaskan Y secara serentak Sudjana, 2001: 355. Pengujian hipotesa adalah sebagai berikut: Ho : bi = 0, berarti variabel bebas independent bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Hı : bi ≠ 0, berarti variabel bebas independent merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut: F hitung F tabel, atau Signifikansi alpha α yang berarti adalah Tolak Ho F hitung F tabel, atau Signifikansi alpha α yang berarti adalah Terima H o

e. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependent bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independent. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi kita akan bisa menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependent Santosa dan Ashari, 2005: 144.

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Motivasi merupakan keinginan atau kemauan didalam diri setiap individu dalam melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Produktivitas merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam menghasilkan barang atau jasa pada organisasi atau perusahaan tempat bekerja ataupun usaha yang dilakukan. 3. Hubungan atasan dan bawahan merupakan interaksi yang terjadi antara karyawan dengan atasannya. Interaksi tersebut dapat berlangsung di dalam pekerjaan maupun di luar masalah pekerjaan. 4. Gaji merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan dalam suatu perusahaan. Gaji pada umumnya berlaku untuk tarif bayaran mingguan, bulanan atau tahunan dan terlepas dari lamanya jam kerja Simamora. 5. Tunjangan merupakan imbalan tidak langsung yang diberikan kepada seorang karyawan sebagai bagian dari keanggotaannya pada perusahaan atau dapat dikatakan tunjangan merupakan tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji atau upah yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. 6. Kondisi tempat kerja merupakan keadaan lingkungan kerja yang diciptakan oleh perusahaan bagi kepentingan karyawan dalam bentuk kesehatan, keselamatan dan keamanan selama bekerja. 7. Penghargaan merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas hasil prestasi kerja yang telah dilakukan bagi perusahaan. 8. Jenjang karir merupakan tingkatan jabatan atau posisi karyawan dalam suatu perusahaan yang dimulai dari karyawan biasa hingga tingkat direksi.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Dan Perkembangan

Kebun Wisata Pasir Mukti terletak pada ketinggian 150- 200 diatas permukaan laut dpl dengan kualifikasi tanah berbatu dimana kesuburan tanahnya tergolong rendah dan bersifat asam, resapan airnya kurang namun curah hujan tinggi. Kebun Wisata Pasir Muki beralamat di Jl. Raya Tajur Pasir Mukti KM 4 Citeureup, Bogor. Akses terdekat untuk mencapai lokasi Kebun Wisata Pasir Mukti dari Jakarta atau Bogor melalui jalan tol Jagorawi dengan waktu tempuh sekitar 60 menit. Luas lahan Kebun Wisata Pasir Mukti secara keseluruhan sebesar 15 hektar yang ditanami berjenis tanaman buah, padi, sayur mayur, bunga anggrek. Kebun Wisata Pasir Mukti merupakan objek wisata agro yang selain menyajikan berbagai tanaman yang di tanam dalam pot Tambulampot juga terdapat berbagai fasilitas yang menunjang daya tarik Kebun Wisata Pasir Mukti sebagai obyek wisata agro untuk dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berawal dari cinta tanaman, Ny. Emily Turangan Senduk mengembangkan hobi berkebun dan menanam anggrek di desa Pasir Mukti. Secara bertahap, lewat uji coba menanam aneka tanaman buah yang di mulai tahun 1979 maka dilahan tidak subur yang berbatu dan bersifat asam tersebut diolah dan dijadikan area perkebunan buah. Semula kebun ini hanya dinikmati oleh keluarga dan teman-teman saja. Namun terpuruknya perekonomian pada tahun 19971998 dan fakta bahwa pertanian di Indonesia tidak menjadi tulang punggung perekonomian negara membuat Ny. Emily sangat prihatin akan hal tersebut. Bersama rekan-rekan sepikiran, Ny Emily. membentuk perhimpunan perbuahan Indonesia serta Asosiasi Wisata Agro Indonesia. Ny. Emily pada akhirnya menjadikan “kebun hobi”nya sebagai objek wisata agro.