1 Pertanyaan sangat sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan
5 2
Pertanyaan sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan 4
3 Pertanyaan cukup sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan
3 4
Pertanyaan tidak sesuai dengan keadaan yang karyawan rasakan 2
5 Pertanyaan sangat tidak sesuai dengan keadaan yang karyawan
rasakan 1
Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari skala Likert, yaitu:
Kelebihan Skala Likert
1. Dalam menyusun skala, item-item yang belum tentu menunjukkan hubungan
dengan sikap yang sedang diteliti masih dapat dimasukkan dalam skala. 2.
Skala Likert lebih mudah dibuat. 3.
Skala Likert mempunyai reliabilitas yang tinggi, dan dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa responsi alternatif sangat setuju, setuju, cukup
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. 4.
Skala Likert dapat memberikan keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang pendapat atau sikap responsi tentang hal yang dipertanyakan, karena jangka
responsi yang lebih besar.
Kelemahan Skala Likert
1. Skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak
dapat membandingkan berapa kali satu individu lebih baik dari individu lain.
2. Kadang kala total nilai dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena
banyak pola responsi terhadap beberapa item akan memberikan nilai yang sama. 3.5.2. Analisis Regresi Linear Berganda dan Korelasi
a. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis faktor- faktor motivasi yang menggunakan lebih dari satu variabel bebas. Untuk lebih
jelasnya analisis regresi linear berganda dapat ditunjukkan pada persamaan berikut Sudjana, 2001 :347
Y = a + b
l
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
Dimana:
Y = Peningkatan produktivitas kerja
a = Koefisien konstanta
b = Koefisien regresi
X
1
= Hubungan atasan dan bawahan
X2 = Gaji dan tunjangan X3 = Kondisi tempat kerja
X4 = Penghargaan X5 = Jenjang karir
b. Korelasi Berganda
Korelasi berganda adalah hubungan dari beberapa variabel independent dengan satu variabel dependent. Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar hubungan dari beberapa variabel independent secara bersama- sama dengan variabel dependent Santosa dan Ashari, 2005: 143.
Menurut Supranto 2000: 152 kuat tidaknya hubungan antara X dan Y apabila dapat dinyatakan dengan fungsi linear yang disebut koefisien korelasi.
Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar 1. Jadi jika r = koefisien korelasi, maka nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut:
-1 ≤ r ≤ 1
Artinya: Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif mendekati 1, yaitu
hubungan sangat kuat dan positif r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1, yaitu hubungan
sangat kuat dan negatif r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
c. Uji Signifikansi Individual uji t
Uji signifikansi individual uji t merupakan pengujian koefisien regresi secara individual yang dilakukan untuk mengetahui variabel–variabel bebas
secara bertahap yang berpengaruh signifikan atau nyata terhadap variabel terikat Sudjana, 2001: 325.
Pengujian hipotesa adalah sebagai berikut: Ho : bi = 0, berarti variabel bebas independent bukan merupakan variabel penjelas
yang signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Hı : bi ≠ 0, berarti variabel bebas independent merupakan variabel penjelas yang
signifikan terhadap variabel yang dijelaskan dependent. Kaidah pengujiannya adalah sebagai berikut:
t
hitung
t
tabel,
atau Signifikansi alpha
α yang berarti adalah Tolak Ho
t
hitung
t
tabel,
atau Signifikansi alpha α yang berarti adalah Terima Ho
d. Uji Signifikansi Simultan uji F