Pengaruh Faktor-faktor Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Jenjang karir

Tabel 12. Produktivitas Kerja Karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti Tingkat Produktivitas Kerja Skor Persentase Rendah 1,00 - 2,332 0,00 Sedang 2,333 - 3,665 63,15 Tinggi 3,666 - 5,00 36,85 Total 100,00 Sumber: Data primer diolah Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti sebagian besar memiliki produktivitas kerja sedang yaitu sebanyak 24 orang 63,15 dan sisanya sebanyak 14 orang 36,85 memiliki tingkat produktivitas kerja tinggi. Tingkat pendidikan karyawan yang sebagian besar hanya lulusan SMA dan tidak memiliki latar belakang pendidikan pariwisata sehingga pada umumnya karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti memiliki tingkat produktivitas kerja yang sedang. Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan bagian wisata, karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti perlu meningkatkan produktivitas kerjanya dengan cara meningkatkan keterampilan dan keahlian yang karyawan miliki, selalu berusaha untuk bekerja dengan baik dan belajar terus menerus. Hal ini senada dengan pendapat Hariandja 2002: 289 yang mengatakan bahwa peningkatan produktivitas kerja dapat terwujud dengan motivasi dan sikap kerja maksimal para pegawainya, serta aspek lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.

5.5. Pengaruh Faktor-faktor Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Faktor motivasi dalam penelitian ini ada 5, yaitu hubungan atasan dan bawahan, gaji dan tunjangan, kondisi tempat kerja, penghargaan serta jenjang karir. Pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pengaruh Faktor-faktor Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan No Faktor Motivasi Koefisien Regresi t hitung Signifikansi 1 Hubungan atasan dan bawahan X 1 9,983 8,817 0,000 2 Gaji dan tunjangan X 2 0,910 9,233 0,000 3 Kondisi tempat kerja X 3 0,357 2,315 0,027 4 Penghargaan X 4 0,605 3,535 0,001 5 Jenjang karir X 5 10,701 9,665 0,000 Costanta t tabel 47,201 1,308 Ket: Predicted interval 90 Sumber: Hasil olahan SPSS 13 Berdasarkan perhitungan pada Tabel 13 dapat diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 47,201 + 9,983 X1 + 0,910 X2 + 0,357 X3 + 0,605 X4 + 10,701 X5 Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa hubungan atasan dan bawahan, gaji dan tunjangan, kondisi tempat kerja, penghargaan serta jenjang karir berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja. Pembahasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi produktivitas kerja, akan dijelaskan berurutan dari pengaruh yang terbesar sampai terkecil.

a. Jenjang karir

Hasil perhitungan dugaan analisis regresi berganda diperoleh koefisien regresi berganda untuk jenjang karir adalah sebesar 10,701. Nilai ini berarti bahwa peningkatan karir yang diberikan perusahaan sebesar satu satuan, akan menyebabkan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar 10,701. Dengan demikian jenjang karir memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas kerja, yang berarti dengan memberikan peningkatan karir atau promosi jabatan yang lebih tinggi dari jabatan sebelumnya kepada karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti maka akan berpengaruh pada peningkatan produktivitas kerja. Pada tingkat kepercayaan 90, jenjang karir memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai t hitung sebesar 9,665 t hitung t tabel : Signifikansi α yang berarti adalah tolak H o , yang artinya jenjang karir memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan secara statistik terhadap peningkatan produktivitas kerja. Faktor jenjang karir memberikan pengaruh yang paling besar dibandingkan faktor motivasi lainnya terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti. Dalam teori Herzberg, jenjang karir termasuk kedalam kondisi instrinsik yaitu kepuasan kerja. Apabila terdapat kondisi ini dalam pekerjaan maka akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat dan dapat menciptakan hasil prestasi kerja yang baik. Kebun Wisata Pasir Mukti memberikan peningkatan karir kepada karyawan yang berprestasi dan peningkatan karir tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Untuk karyawan kontrak yang berprestasi akan diangkat menjadi karyawan tetap dengan menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan kerja karyawan adalah dengan memberikan jenjang karir yang tepat dan sesuai kepada karyawannya.

b. Hubungan atasan dan bawahan