tersebut tidak ada. Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi, karena gaji merupakan alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan.
Sedangkan penghargaan memiliki keeratan yang paling kecil dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,395. Hal ini disebabkan karena selama ini perusahaan hanya
memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dalam bentuk pujian, promosi peningkatan karir dan piagam.
Faktor jenjang karir memiliki keeratan yang cukup besar dan positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,635. Berdasarkan teori Maslow, setiap
manusia memiliki kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
memuaskan. Faktor hubungan atasan dan bawahan memiliki keeratan yang cukup besar dan
positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,595. Berdasarkan teori Herzberg, hubungan atasan dan bawahan termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu
keadaan pekerjaan yang menyebabkan karyawan merasa tidak puas apabila faktor tersebut tidak ada. Hal ini disebabkan karena setiap manusia memiliki kebutuhan untuk
bersosialisasi, teman, afiliasi, interaksi serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
Faktor kondisi tempat kerja memiliki keeratan yang cukup besar dan positif dengan produktivitas kerja karyawan, yaitu sebesar 0,509. Berdasarkan teori Herzberg,
kondisi tempat kerja termasuk kedalam kondisi ekstrinsik yaitu keadaan pekerjaan yang menyebabkan karyawan merasa tidak puas apabila faktor tersebut tidak ada. Hal ini
disebabkan karena setiap manusia memiliki kebutuhan akan kebebasan dari ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan.
5.7. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
.................................................................................................................... Peng gunaan uji signifikansi simultan uji statistik F dalam penelitian ini adalah
untuk menunjukkan apakah semua variabel-variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat. Tabel 15. Uji Signifikansi Simultan
Mode l
Su m
of
Squ are
d f
M ea
n Sq
ua
re F Si
g
Regre ssion
Resid ual
Total 387
,62 4
36, 843
424 ,47
1 5
3 2
3 7
77, 52
5 1,1
51 67,
33 5
0,
Ket: Predicted Interval 90 Sumber: Hasil olahan SPSS 13
Hasil perhitungan uji signifikansi simultan dengan tingkat kepercayaan 90, maka diperoleh nilai
F
hitung
adalah sebesar 67,335 dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada perhitungan analisis berganda df1 = 5: df2 = 32, diperoleh nilai F
tabel
adalah sebesar 2,51 67,335 2,51: 0,000 0,10. Berdasarkan perhitungan diatas
maka dapat diambil kesimpulan adalah tolak H
o
, yang berarti bahwa faktor- faktor motivasi gaji dan tunjangan, jenjang karir, hubungan atasan dan
bawahan, kondisi tempat kerja serta penghargaan secara simultan memiliki pengaruh yang nyata atau signifikan terhadap peningkatan produktivitas kerja
karyawan. Berdasarkan teori kepuasan yang mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu, hal yang memotivasi semangat
kerja seseorang adalah untuk mememuhi kebutuhan serta kepuasan baik materil dan non materil yang diperolehnya selama bekerja.
5.8. Koefisien Determinasi
.................................................................................................................... Koefi sien determinasi R², digunakan untuk memprediksi seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan gaji dan tunjangan,
jenjang karir, hubungan atasan dan bawahan, kondisi tempat kerja serta penghargaan dalam menjelaskan produktivitas kerja karyawan Kebun Wisata
Pasir Mukti. Tabel 16. Koefisien Determinasi
No Keterangan Nilai
1 Koefisien Determinasi yang
disesuaikan 0,900
2 Koefisien Determinasi
0,956
Ket: Predicted Interval 90 Sumber: Hasil olahan SPSS 13
.................................................................................................................... Hasil pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan pada Tabel 16 menunjukkan
bahwa nilai koefisien determinasi untuk faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti adalah
sebesar 0,900. Nilai ini berarti bahwa produktivitas kerja mampu dijelaskan oleh faktor-faktor motivasi seperti gaji dan tunjangan, jenjang karir, hubungan
atasan dan bawahan, kondisi tempat kerja serta penghargaan sebesar 90 dan sisanya 10 dijelaskan oleh variabel atau faktor lain diluar penelitian ini
seperti disiplin kerja, teknologi, keterampilan, pendidikan dan faktor lainnya yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan Kebun Wisata Pasir Mukti.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan adalah tolak H
o
, yang berarti faktor-faktor motivasi tersebut dalam menjelaskan peningkatan
produktivitas kerja adalah tinggi. Motivasi karyawan berhubungan langsung dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Motivasi dan
produktivitas kerja yang tinggi dapat dihasilkan, apabila tujuan pribadi karyawan dan perusahaan dapat terpadu dengan baik, sedangkan tujuan pribadi
dapat terwujud, jika tujuan perusahaan telah tercapai Manullang, 2001: 169.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan