Check Lists Instrumen Penelitian

50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah Perkampungan Budaya Betawi di Setu Babakan

Berawal dari berkurangnya komunitas perkampungan asli Betawi yang mengakibatkan tergesernya budaya Betawi di kota asalnya yaitu Jakarta. Hal ini yang membuat masyarakat Betawi mulai berpikir keras bagaimana cara melestarikan budayanya tersebut. Tercetuslah cara untuk mendirikan Perkampungan Budaya Betawi yang di desak oleh keinginan arus bawah masyarakat Betawi dan lebih dari 62 organisasi-organisasi masyarakat di bawah Bamus Betawi, maka pada tahun 1998 Bamus Betawi mengajukan proposal kepada Pemda DKI Jakarta tentang Perkampungan Budaya Betawi dengan alternatif lokasi di Setu Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 1 Sebenarnya perencanaan penetapan Setu Babakan sebagai cagar budaya sudah ada sejak 1996, pemerintah juga pernah menetapkan kawasan Condet sebagai kawasan cagar budaya Betawi namun gagal karena kawasan tersebut sudah luntur dari nuansa Betawi. Pemerintah DKI Jakarta menetapkan kawasan baru sebagai pengganti kawasan cagar budaya sebelumnya. 2 Hal ini kemudian ditanggapi oleh Pemda DKI Jakarta dengan menyusun masterplan mengenai Perkampungan Budaya Betawi pada Februari 2000, dan diperkuat dengan keluarnya Surat Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tanggal 18 1 Mutiara Khusnul Chotimah, “Partisipasi Warga Betawi Setempat dalam Rangka Keberlanjutan Program Perkampungan Budaya Betawi ”, Tesis pada Pascasarjana UI,Jakarta, 2007 h.4 tidak dipubliksikan 2 Ibid., h.2 Agustus 2000 No . 92 tahun 2000 tentang “Penetapan Pekampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan”. 3 Melalui SK Gubernur No.92tahun 2000 dipilihlahperkampunganSetuBabakansebagaikawasanCagarBudayaBet awi.Diperkuatlagi dengankeluarnya “PeraturanDaerah Provinsi Daerah KhususIbukota JakartaNo.3 tahun 2005 tentangPenetapan Perkampungan Budaya Betawi di KelurahanSrengsengSawah, KecamatanJagakarsa ”. 4 Kawasan tersebut meliputipermukiman, fasilitas, hutankota, SetuBabakan, SetuManggaBolongdanmata air yang merupakansatukesatuan yang dikelolasecaraterpadu ”. 5 Batas fisikkawasanPerkampunganBudayaBetawiadalah sebagaiberikut : a. Sebelahutara: JalanMochamadKahfi II sampaidenganJalanDesa Putra Jalan H. Pangkat. b. Sebelahtimur: JalanDesa Putra Jalan H. Pangkat, JalanPratama, JalanWika, JalanManggaBolongTimurdanJalanLapanganMerah. c. Sebelahselatan: Batas Wilayah Provinsi Daerah KhususIbukotaJakarta dengan Kota Depok. d. Sebelah barat: Jalan Mochamad Kahfi II. Batas fisik kawasan Perkampungan Budaya Betawi adalah kecuali komplek Yon Zikon dan komplek Yayasan Desa Putra. 6 Keluarnya Perda No.3 Tahun 2005merupakanpenjelasanlebihlanjutmenegenai SK Gubernursebelumnya.SetuBabakandipilihkarena dianggap masyarakatnya masih mempertahankan keaslian budaya Betawi dan tempatnya yang masih asri. 3 Ibid. 4 Perda no. 3 Tahun 2005 tentang Penetapan Perkampungan Budaya Betawi di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa 5 Ayat 2, Pasal 2, Bab II, ibid. 6 Ayat 3, ibid.