Partisipasi Warga Betawi Setempat dalam Rangka

“Sampling atau teknik pengambilan sampel adalah cara atau metode untuk menarik sampel dari populasi. Secara garis besar terdapat dua teknik sampling, yaitu teknik acak atau random dan teknik tidak acak atau non-random ”. 7 Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah snowball sampling. Pengertian snowball sampling menurut Sugiyono adalah “teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama- lama menjadi besar”. 8 “Snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan data yang berupa informasi dari informan dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk dipilih sebagai narasumber ”. 9 Snowball sampling dilakukan dengan menanyakan rekomendasi narasumber berikutnya kepada sampel awal yang dijadikan narasumber. Teknik ini dilakukan hingga dirasa cukup dan datanya sudah jenuh. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono bahwa “penambahan sampel dihentikan, manakala datanya sudah jenuh. Dari berbagai informasi baik lama maupun yang baru, tidak memberikan data baru lagi”. 10 Jumlah sampel yang diambil berdasarkan dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Seperti yang dijelaskan oleh H.B.Sutopo “dalam pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan sifat peneliti yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data”. 11 Pengambilan data melalui narasumber akan dihentikan saat data yang diterima oleh peneliti dirasa mantap dan data yang didapatkan sudah jenuh atau tidak berkembang kepada informasi yang 7 Ibid., 64 8 Sugiyono, op.cit.,300 9 Sutopo, op.cit., h.65 10 Sugiyono, op.cit.,h.304 11 Ibid. baru. Maka peneliti menghentikan penelitian dan mulai mengolah data untuk disajikan berupa tulisan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

“Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan dalam bentuk yang disebut wawancara mendalam atau indepth interviewing ”. 12 “Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan ”. 13 “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan study pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil ”. 14 Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara tak berstruktur. Wawancara ini mirip dengan percakapan informasi. Metode ini bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk informasi, tetapi susunan kata urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. Pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara tak bestruktur adalah untuk menentukan permasalahan secara terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam wawancara ini 12 Sutopo, op.cit.,h.68 13 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, h.83 14 Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012, h.194 penulis perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Penulis melakukan wawancara berbentuk dialog dengan informan, dengan tetap berpatokan kepada sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan. Wawancara mendalam dilakukan kepada nara sumber yaitu masyarakat pendatang di RT 009-RT 010, ketua RT 009 dan RT 010 serta ketua RW 008 Kelurahan Srengseng Sawah.

2. Observasi

“Observasi adalah pengumpulan data langsung dari lapangan yang diamati secara langsung. Teknik pengumpulan data dengan observasi adalah penelitian yang digunakan berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-jegala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar ”. 15 Menurut Cholid pengamatan adalah “alat pengumpulan data yang dilakukan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki”. 16 Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencatat semua kejadian yang dianggap penting untuk menambah data secara tepat dan akurat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi pengamatan. Jenis observasi yang penulis gunakan adalah terus terang dan tersamar. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. 17 15 Ibid, h.103 16 Cholid, op.cit., h.70 17 Sugiyono, op. cit., h. 313