Pengertian Rumah Tradisional Betawi
Gambar 2.2 Langkan
Sumber Gambar: koleksi pribadi
3 Lisplank
Lisplank atau lis gigi balang terbuat dari material kayu papan yang diukir dengan ornamen segitiga berjajar menyerupai
gigi belalangyang melambangkan bahwa hidup harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar, karena belalang hanya bisa mematahkan kayu
jika dikerjakan secara terus menerus dan biasanya dalam tempo waktu yang dapat dikategorikan lama namun secara keseluruhan
bisa bermakna pertahanan yang kuat. Lispank adalah salah satu ornamen yang ada dibeberapa
daerah seperti Jawa bahkan di negara India dan Malaysia juga menggunakannya. Namun yang menjadi ciri khas dari kebudayaan
Betawi adalah motifnya berbentuk gigi balang. Gigi balang yang berasal dari bantuan Dinas Perumahan
termasuk tahan lama. Hanya saja penyalah gunaan gigi balang yang membuatnya cepat rusak. Seperti digunakan untuk menjemur
pakaian dan gantungan makanan ringan oleh pemilik toko. Karena beban yang berat membuat gigi balang copot dan ompong.
Gambar 2.3 lisplank
Sumber gambar: setandanpisang.com
4 Banji
Selain gigi balang, ornamen pada rumah Betawi lainnya adalah
banji. Banji memiliki pola
segi empat, pola
ini dikembangkan
dari ornamen
dasar Swastika
yang merupakan pengaruh kebudayaan Hindu yang artinya dinamis.
Ornamen banji sering
dikombinasi dengan
unsur tumbuh-
tumbuhan. Yang paling banyak dipilih adalah bunga lima atau
bunga tapak dara. Ornamen bunga melati terdapat pada sisi penutup depan
atap, ornamen ini merupakan simbol keceriaan, keharuman, dan keramahan terhadap siapapun, tidak heran jika masyarakat Betawi
selalu terbuka bagi siapapun yang ingin bertamu ke kampungnya. Seperti halnya bunga melati, ornamen bunga cempaka merupakan
simbol bahwa kehidupan pemilik rumah haruslah selalu wangi dan harmonis.
Sedangkan ornamen bunga matahari berupa ukiran tembus yang biasanya terletak pada bagian atas pintu ruang tamu ini
sebagai perlambang bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar, karena matahari
dilambangkan sebagai sumber kehidupan dan terang, terang
1 Rumah Gudang
“Rumah model ini berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari depan ke belakang. Luasnya, tergantung
pada kemampuan pemilik dan keperluannya. Ada yang berukuran 5x10 meter, 6x12 meter, atau juga ada yang
berukuran 8x15 meter, atau juga ada yang lebih. Yang
umum adalah 6x12 meter”.
40
Rumah gudang memiliki denah segi empat memanjang dari depan ke belakang. Di dalam buku Jakarta Membangun dijelaskan
rumah gudang, “memiliki bentuk segi empat yang polos dan sangat sederhana”.
41
Atapnya berebntuk pelana, tetapi terdapat pula rumah gudang yang beratap periasi. Selain itu, pada bagian depan rumah
gudang terdapat sepenggal atap miring yang disebut dengan topi, dark atau markis yang berfungsi menahan cahaya matahari atau
tampias hujan pada ruang depan yang selalu terbuka. Topi, dark atau markis di topang dengan kayu atau besi.
Gambar 2.5 Rumah Gudang
Sumber gambar: bp.blogspot.com
40
Abdul Chaer, Folklor Betawi Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi, Jakarta,
Masup Jakarta, 2012, h. 218
41
Basri Rochadi, dkk, Jakarta Membangun Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta-
1998, Jakarta, BAPPEDA DKI Jakarta, 1998, h.75