Ibu Fitri Ibu Umaroh

bagi mereka untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan non formal apalagi pendidikan formal. 9 Pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan ajaran Islam dalam hal ini dengan cara mengadakan kegiatan secara non formal yaitu pengajian, kegiatan tersebut sangat dibutuhkan karena mayoritas dari masyarakat yang berada di kalangan ekonomi kebawah ini, mereka rentan dengan mengabaikan agamanya. Mereka cenderung berfikir pragmatis, dalam kehidupannya yang mereka pikirkan adalah cara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dengan kondisi lingkungan yang tidak kondusif hidup mereka juga rentan dengan tindak kriminal. Pembimbing agama dapat berperan bagi mereka dalam menanamkan arti keimanan kepada para ibu pemulung dengan cara mengajarkan bersyukur atas nikmat yaitu mensyukuri apa yang didapat pada hari itu hanya kepada Allah SWT. Hal di atas juga dikatakan oleh H. Aslih Ridwan, MA sebagai ketua sekaligus pendiri yayasan Media Amal Islami, berikut kutipan wawancara dengan peneliti : “Masyarakat pemulung disekitar yayasan ini, ada sejak lama dan kita prihatin dengan kondisi aqidahnya. Mereka rentan karena suasana yang secara geografis tidak kondusif. sempit, panas dan anaknya mereka juga kurang pendidikan formal dari sisi umum mereka hidup dibawah standar orang-orang biasa, ehm belom lagi dari sisi kriminal tapi ketika mereka dibina dalam hal keimanan, bagaimana cara bersyukur, cara ibadah, minimal mereka beribadah seperti sholat ya ini dapat meningkatkan taraf hidup mereka dengan 9 Hasil observasi peneliti ketika mengunjungi komunitas pemulung di sekitar Yayasan Media Amal Islami pada tanggal 28 Desember 2012. bekal agama saya kira lambat laun mereka akan mengerti akan pentingnya agama ya ibadah. 10 Pembimbing agama di Yayasan MAIberperan dalam memberikan fasilitas bagi para ibu-ibu pemulung, yang meliputi dirinya sendiri sebagai penyedia informasi, materi yang diberikan khususnya yang berhubungan dengan materi ajaran agama Islam, hal ini juga dikatakan oleh H. Aslih Ridwan berikut kutipan wawancaranya: “Kita memfasilitasi kegiatan yang diprogramkan baik dari tempat dengan adanya gedung yayasan ini, pembicaranya, materinya, selain itu kita kasih mereka motivasi agar mereka mau tetep belajar agama, karena biasanya orang seperti mereka masa bodo dengan ilmu agama.” Para pembimbing di yayasan ini melihat semua manusia terlahir dalam keadaan yang bersih atau fitrah sehingga diperlukan pencerahan secara terus menerus untuk mengisi kebutuhan rohaninya dengan cara memberikan pengetahuan serta pemahaman khususnya dalam menanamkan nilai-nilai Islam dengan terus memotivasi mereka agar tidak terombang ambing dalam masalah duniawi, dengan cara beribadah kepada Allah SWT. Pendidikan agama yang rendah serta tingkat ekonomi yang rendah membuat seseorang acuh dalam mengamalkan agamanya, hal ini sesuai dengan teori hirarki kebutuhan need-hierarchy oleh Abraham Maslow yang mengatakan bahwa memahami masalah kemiskinan dan segala problema yang menyertainya diantaranya kebutuhan-kebutuhan manusia 10 Hasilwawancara pribadi dengan H.Aslih Ridwan saat peneliti mengunjungi Yayasan Media Amal Islami, tanggal 11 Januari 2012 pukul 16.30